SALT LAKE CITY — Ayah seorang anak laki-laki berusia 28 tahun yang
menderita austis yang telah berhasil bertahan hidup selama tiga minggu berada
di wilayah terpencil di sebelah selatan Utah mengatakan bahwa anaknya tersebut sedang
mencari pengalaman mendaki gunung ketika itu namun dia terdampar di wilayah
gurun pasir yang gersang.
John LaFever mengatakan pada hari Jumat bahwa anak laki-lakinya
William membuat sebuah kesalahan krusial: melakukan sebuah perjalanan sepanjang
25 mil menelusuri Sungai Escalante tanpa makanan dan peralatan yang tampaknya hilang
dicuri sebelum perjalanannya dimulai.
“Dia tidak menyadari betapa
berbahayanya perjalanan yang akan dia lakukan,” kata LaFever pada The Associated Press.
“Kami juga tidak tahu kalau dia pergi ke sana. Syukurlah dia
selamat.”
Pejabat berwenang mengatakan William LaFever, dari Colorado
Springs, Colo., tampaknya tidak menyadari berapa jauh jarak yang dia tempuh
dari Boulder, Utah, ke Page, Arizona.
William LaFever kini drirawat karena menderita kelaparan dan
dehidrasi di Dixie Regional Medical
Center di St. George, kata ayahnya.
“Dia memulai perjalanannya dengan berbekal segala sesuatu yang dia
perlukan untuk bertahan hidup—namun perlengkapannya tersebut hilang dicuri,”
kata John LaFever. “Dia kira dia bisa melakukan ini sendirian tanpa perlu
persediaan makanan dan peralatan, yang sebenarnya merupakan sebuah keputusan
yang salah.”
William telah sering melakukan perjalanan dengan ransel di wilayah
pegunungan Colorado dan “tidak pernah mengalami masalah sama sekali,” kata John
LaFever. Canyon (ngarai) di Utah kering
dan berliku ternyata “berbeda sama sekali.”
William telah berjalan sejauh sekitar 50 mil selama sekurangnya
tiga minggu sebelum dia ditemukan pada hari Kamis oleh helikopter Patroli Jalan
Raya Utah.
“Dia berada di tempat yang benar ketika helikopter tersebut
terbang di atas kepalanya. Jika dia sedang berada di bawah pohon mereka tentu
tidak akan melihatnya,” kata John LaFever. “Dia tidak lagi sanggup berjalan,
dia sangat lemah. Dia hanya mampu melambaikan tangan pada helikopter tersebut.
Dan ketika helikopter tersebut mendarat, dia hanya ingin berbicara dengan
seseorang. Dia akan pulih dari keadaan seperti ini.”
Ibunya William LaFever, Anita Jennings dari Colorado Springs,
mengatakan pada hari Jumat bahwa anaknya tersebut masih “menderita sejenis shock.”
“Saya berterima kasih sekali mereka telah menemukannya,” katanya.
Jenning mengatakan anak laki-lakinya tersebut percaya bahwa dia
adalah seorang Indian Amerika dan dia baru-baru ini menjual apartemennya di
Colorado Springs dan menjual banyak harta bendanya untuk pergi ke gurun di
Utah.
Dia mengatakan bahwa keluarganya mencoba menghalanginya tetapi
mereka tidak berhasil.
“Dia orangnya keras kepala. Tidak ada yang bisa Anda lakukan selain menurutinya.
Keinginannya sangat kuat,” katanya.
Pilot helikopter Patrol Jalan Raya Utah Shane Oldfield mengatakan
ketika dia melihat LaFever, orang itu sedang berbaring di sebuah sungai dengan
hanya menggunakan pakaian dalam.
Oldfield mengatakan LaFever dalam keadaan sangat kurus, dia
memperkirakan berat tubuh laki-laki setinggi 6 kaki itu kurang dari 100 pond
ketika mereka menemukannya.
Oldfield menggambarkan LaFever sebagai “sangat beringas” karena
dia pada mulanya menolak masuk ke helikopter.
“Dia memerlukan waktu sekurangnya 15 hingga 20 menit hanya duduk-duduk
di sana dan kami ingin membawanya ke rumah sakit,” kata Oldfield.
Mereka akhirnya mencapai kesepakatan, mereka memberinya waktu
sekitar delapan menit untuk makan sebuah granola dan minum sedikit Gatorade
sebelum penerbangan.
“Dia sadar dia perlu diselamatkan, namun dia tidak buru-buru, kata
Oldfield. “Dia sudah lama tidak melihat orang.”
Oldfield mengatakan LaFever sangat suka bicara, dan dia menceritakan
bahwa dia telah makan katak sehari sebelumnya.
“Namun makanan tersebut tidak cocok bagi perutnya sehingga dia
tidak mau makan katak lagi,” kata Oldfield.
Sang pilot tersebut percaya kondisi mental LaFever memungkinkan
dia melihat sebuah situasi dengan cara berbeda dengan orang kebanyakan.
“Itu adalah sebuah pengalaman spiritual baginya,” kata Oldfield.
“Dia memandang pengalaman tersebut sebagai sesuatu yang positif, sebuah
peristiwa yang bisa mengubah hidupnya. Dia merasa gurun tersebut memanggilnya.
Itulah sebabnya mengapa dia pergi ke sana.
“Saya kira dia beruntung bisa selamat,” kata sang pilot
menambahkan.
Hiker biasa bertahan hidup dengan
makan katak, akar pohon dan minum air sungai di “sebagian wilayah yang paling curam
yang berbahaya yang bisa Anda temukan di
mana-mana di muka Bumi ini—tebing terjal, dinding batu, batu pasir, semak-semak,
juniper,” kata juru bicara perempuan kepolisian
Garfield County, Becki Bronson.
Deputi Ray Gardner, yang baru-baru ini menyelesaikan latihan dalam
operasi search and rescue (SAR) bagi
orang yang menderita autis dan berada di dalam helikopter tersebut, mengatakan
LaFever tidak akan selamat jika tidak ditemukan dalam tempo sehari lagi. Dia
mempelajari dalam trainingnya bahwa orang yang menderita autis secara khas
tertarik pada air, sehingga mereka terbang menyisir sungai dalam pencarian yang
mereka lakukan.
LaFever sedang mencoba mencapai Page karena ayahnya mengatakan
padanya dia akan mengirim uang padanya ke sana, kata kepolisian steempat.
William LaFever menelepon ayahnya pada tanggal 6 atau 7 Juni untuk
mengatakan bahwa dia sedang melakukan hiking
di wilayah Boulder dengan ditemani anjingnya, dan bahwa seseorang telah mencuri
peralatan hikingnya dan dia kehabisan uang. Jon LaFever mengatakan pada anak
laki-lakinya tersebut untuk meminta tumpangan ke Page untuk mengambil kiriman
uangnya.
Di luar pengetahuan ayahnya, William LaFever tampaknya memutuskan
untuk berjalan kaki menuju Sungai
Escalante dan kemudian menumpang perahu menyeberangi Danau Powell untuk menuju
Page, bukannya mencoba mencari tumpangan mobil seperti yang dikatakan ayahnya,
kata polisi setempat.
Di suatu tempat, anjingnya pergi meninggalkan dirinya, kata Gardner.
By Associated
Press,
___
Associated Press writer Lynn DeBruin contributed to this report.
Elliott reported from Denver.
Copyright 2012 The Associated Press. All rights reserved. This
material may not be published, broadcast, rewritten or redistributed.
0 comments:
Post a Comment