Ancaman Nomer Satu Kesehatan Anak Anda


Mencegah penyakit kronis anak-anak yang paling umum sebenarnya hanya memakan waktu kurang dari 5 menit sehari—dan ini boleh jadi merupakan sesuatu yang biasa Anda ingatkan pada anak-anak Anda untuk dilakukan.
Ancaman terhadap kesehatan anak-anak yang kian meluas ini adalah gigi keropos, dan jumlahnya kini meningkat—meski penyakit gigi berlubang sebenarnya sebagian besar bisa dicegah. Nyatanya, sebuah survei terbaru yang mengejutkan yang baru saja dirilis oleh Ad Council menunjukkan bahwa hanya 44 persen anak-anak Amerika yang menyikat gigi mereka dua kali atau lebih per hari, sehingga membuat sebagian besar anak-anak beresiko tinggi mengalami masalah gigi yang menyakitkan dan mahal.
Tidak ada waktu?
Survei tersebut menemukan bahwa banyak anak-anak Amerika menghabiskan waktunya lebih dari delapan jam sehari melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak perlu, seperti bermain video games (1,9 jam), menulis SMS (2,2 jam), menonton TV (2,6 jam per hari), bermain games di sekitar rumah atau bermain komputer. Orang tua yang disurvei juga melaporkan bahwa anak-anak mereka menghabiskan waktu lebih dari dua jam sehari melakukan kegiatan-kegiatan yang “konyol atau tidak perlu.” Sejumlah kecil dari waktu tersebut bisa digunakan untuk menyikat gigi atau membersihkan gigi dengan benang.
Seberapa buruk masalahnya?
“Gigi keropos adalah penyakit kronis pada anak-anak yang paling umum terdapat dengan lebih dari 16 juta anak-anak menderita gigi keropos yang tidak diobati di A.S.,” kata CEO Dental Trade Alliance Foundation Gary Price dalam sebuah pernyataan pers. Dia menambahkan bahwa anak-anak kehilangan lebih dari 50 juta jam sekolah (dan orang tua kehilangan 25 juta jam kerja) setiap minggunya.
Gigi keropos bisa menyebabkan komplikasi termasuk gigi tanggal, sakit gigi yang teramat sangat, masalah mengunyah dan bengkak gigi. Bakteria dari penyakit gusi juga bisa memasuki aliran darah, yang kadang-kadang menimbulkan infeksi pada bagian tubuh yang lain, seperti jantung. Pada beberapa kasus yang langka, gigi berlubang yang dibiarkan saja bisa jadi fatal pada anak-anak. Deamonte Driver yang berusia duabelas tahun meninggal dunia pada tahun 2007 akibat infeksi yang dimulai dengan gigi bengkak, yang kemudian menyebar ke otaknya.
Meski mayoritas orang tua yang disurvei menyadari bahwa anak-anak yang tidak merawat gigi mereka dengan layak mempunyai resiko penyakit mulut yang lebih besar, namun hanya sedikit yang memahami hubungan antara kesehatan mulut dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun gigi keropos bisa dihubung-hubungkan dengan penyakit-penyakit lainnya seperti diabetes, obesitas, dan bahkan penyakit jantung. Di samping itu, gigi yang copot sebelum usia 35 tahun boleh jadi merupakan faktor resiko penyakit Alzheimer.
Sebagian Anak Lebih Beresiko
Anak-anak dari keluarga tidak mampu mengalami gigi keropos hampir dua kali lebih sering dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga yang berpenghasilan lebih tinggi, yang boleh jadi berhubungan dengan seberapa cepatnya mereka mengobati gigi keropos tersebut, dan berapa sering mereka menyikat gigi. Hanya 40 persen orang tua yang berpenghasilan rendah melaporkan bahwa anak-anak mereka menyikat gigi dua kali atau lebih sehari, dibandingkan dengan 51 persen pada orang tua yang berpenghasilan lebih tinggi. Dan sekitar separuh dari semua anak—dan dua pertiga remaja (adolescents) yang berasal dari keluarga kurang mampu—mengalami gigi keropos.
Namun masalah gigi berlubang ini telah meningkat dalam semua kelompok penghasilan, seperti yang pernah saya laporkan terdahulu. Nyatanya, Pusat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit menyatakan bahwa gigi keropos menyerang lebih dari seperempat dari anak-anak usia dua hingga lima tahun, dan separuh dari anak-anak usia 12 hingga 15 tahun.
Pencegahannya Sederhana
Hanya 40 persen orang tua yang disurvei—dan 62 persen orang tua yang mempunyai anak-anak usia 5 tahun atau lebih muda—mengatakan mereka secara teratur membantu anak-anak mereka menyikat gigi atau memeriksa gigi mereka untuk memastikan mereka telah melakukannya. Namun cara paling sederhana untuk mencegah penyakit mulut adalah dengan cara memastikan bahwa anak-anak tersebut menyikat gigi mereka dua kali sehari—dan karena kebanyakan anak-anak tidak bisa memegang sikat gigi mereka sendiri hingga mereka berusia 4 hingga 5 tahun, maka para orang tua perlu membantu mereka hingga anak-anak mereka tersebut bisa menyikat gigi mereka sendiri. Setelah mereka bisa melakukannya sendiri, periksalah apakah mereka telah melakukannya dengan benar sebagaimana yang dianjurkan.
CDC merekomendasikan anak-anak mulai menggunakan pasta gigi dengan fluorida ketika usia mereka mencapai dua tahun—namun tidak perlu banyak-banyak, seukuran biji kacang saja kiranya sudah cukup bagi mereka. (Jika anak-anak di bawah enam tahun menelan terlalu banyak fluorida, maka gigi mereka bisa mengalami bercak keputihan.)
Di samping menyikat gigi, membersihkan gigi dengan benang (flossing) setiap hari bisa membantu menghilangkan partikel-partikel makanan yang tidak bisa hilang oleh sikat gigi. Membatasi camilan manis juga penting, khususnya pada anak-anak kecil. Mengajak anak Anda tidur dengan botol di tangan adalah sebuah kesalahan, karena gula yang berasal dari minuman dalam botol tersebut bisa menggumpal di sekitar gigi mereka, sehingga bisa mengakibatkan datangnya bakteria yang memproduksi asam yang bisa merusak gigi dan menyebabkan gigi keropos.
Jika usia anak-anak Anda masih di bawah dua tahun, maka Anda bisa membantu mencegah gigi mereka keropos bahkan sebelum mereka mempunyai gigi. Para dokter gigi merekomendasikan agar Anda menghilangkan lubang gigi anak Anda yang bisa menimbulkan bakteria dengan cara membersihkan gusi mereka dengan kain basah.
Akademi Kedokteran Gigi Anak-anak Amerika merekomendasikan agar anak-anak mengunjungi dokter gigi ketika mereka pertama kali tumbuh gigi, atau pada hari ulang tahun pertama mereka—mana yang duluan tercapai. (By Lisa Collier Cool, Sep 26, 2012)

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger