9 Hal Yang Diinginkan Guru Diketahui Orang Tua Siswa

by Good Housekeeping, on Thu Aug 19, 2010 11:01am PDT

isc.an


PARA ORANG TUA, apakah Anda bertanya-tanya gerangan apa yang harus dilakukan untuk membantu anak-anak Anda mencapai prestasi terbaiknya di sekolah mereka? Good housekeeping telah mengunjungi sekolah-sekolah di seluruh negeri di A.S. dan berbicara kepada guru-guru yang menghabiskan waktu mereka sehari-hari dengan anak-anak Anda. Di bawah ini adalah apa-apa yang dikatakan oleh guru-guru tersebut tentang apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu anak-anak Anda.


  1. Jangan jadi orang asing!
Bicaralah dengan guru anak-anak Anda sejak awal dan sering-sering. Pada malam pesta persiapan untuk kembali ke sekolah (Back-to-School night) seharusnya bukan satu-satunya kesempatan Anda berhubungan dengan guru mereka, tetapi itu adalah sebuah kesempatan besar untuk memperkenalkan diri Anda sendiri dan mencari jalan terbaik untuk berhubungan dengan guru anak Anda tersebut di masa yang akan datang. Kemudian teruslah menanyakan apa-apa yang terjadi di sekolah, seperti pertanyaan-pertanyaan bagaimana perkembangan sekolah anak Anda dan prestasinya, atau melakukan pertemuan untuk membicarakan kesulitan-kesulitan yang dialami anak Anda (misal Anda khawatir dengan nilainya yang kebanyakan C?). Kebanyakan guru mempunyai e-mail di sekolah, yang merupakan cara yang bagus untuk mengecek perkembangan anak Anda.

  1. Belajar tidak berhenti sampai pukul 3:15
Anda bisa membantu guru melakukan yang lebih baik dengan cara merangsang anak Anda  untuk menunjukkan  pada Anda sesuatu yang dia kerjakan di sekolah, kata Ron Martucci, yang mengajar siswa kelas empat di Pelham, New York. Tidak perlu hal-hal yang besar: “Cukup minta anak Anda untuk mendemonstrasikan bagaimana cara dia melakukan pembagian jalan panjang (long division) atau membaca buku laporannya dengan keras,” kata Martucci. “Setiap kali anak Anda punya kesempatan untuk menunjukkan apa yang dia ketahui, hal itu akan membangun rasa percaya diri.”

  1. Libatkan diri—bahkan ketika Anda tidak memahami pelajarannya.
Anda bisa memberikan dukungan moral dan menjadi penggembira bagi anak Anda bagaimanapun baiknya (atau buruknya) pengetahuan Anda pada pelajaran tertentu. “Para orang tua mengatakan pada saya mereka tidak pernah belajar trigonometri atau gagal dalam pelajaran kimia, jadi bagaimana mereka memeriksa PR anak mereka?” kata Tim Devine, seorang guru IPA sekolah menengah di Chicago. “Tapi kami tidak mengharapkan Anda menjadi ahli dalam berbagai mata pelajaran.” Hanya dengan memberikan perhatian saja bisa memberi motivasi pada anak Anda.

  1. Jadikan anak Anda tetap terorgansisir
Dengan demikian berarti Anda membantu guru-guru memeriksa tugas-tugas siswa. “Saya menghabiskan terlalu banyak waktu melacak lembar-lembar test ulangan atau formulir yang saya kirimkan ke orang tua di rumah untuk ditandatangani,” kata Judy Powell, seorang guru kelas lima dari Richmond, Virginia. Biasanya, kertas-kertas itu terselip ke bagian bawah tas sekolah anak-anak itu, bersama-sama dengan sisa-sisa makanan dan barang-barang lainnya. Solusi dari Powell: Suruh anak Anda mengosongkan tasnya setiap hari sebagai kegiatan rutin sepulang sekolah. Tentukan tempat khusus, seperti sebuah kotak di dapur, di mana anak Anda bisa menaruh tugas-tugas harian mereka, dan sediakan tempat lain, seperti sebuah laci meja, untuk tugas-tugas lama mereka yang ingin Anda simpan. Folder penyimpanan yang berwarna cerah juga bagus untuk meyimpan PR—dan kertas-kertas yang perlu ditandatangani—dari dan ke sekolah. Dan mengenai kertas-kertas tersbut: Jaga ketersediaannya. “Biasanya jika anak-anak kehabisan pensil dan kertas, akan memakan waktu tiga minggu sampai mereka ingat untuk melaporkannya pada Anda,” kata Powell.

  1. Biarkan anak Anda membuat klesalahan.
Jngan lupa bahwa anak Anda sedang belajar. Guru-guru tidak menginginkan murid yang sempurna, mereka menginginkan murid-murid yang belajar dengan giat. “kadang-kadanfg orang tua terjebak dalam pikiran bahwa tugas-tugas sekolah harus diselesaikan dengan sempurna, dan mereka menekan anak-anak mereka secara berlebihan,” kata Brian Freeman, seorang guru kelas dua dari Red Spring, North Carolina. “Tetapi tidak apa-apa anak-anak menjawab soal dengan salah. Penting bagi kami untuk mengetahui apa-apa yang tidak diketahui oleh murid-murid kami, sehingga kami bisa membahas ulang materi tersebut.

Apakah anak Anda berjuang keras mengerjakan tugasnya? Bantu dia memikirkan solusi yang memungkinkan untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Jika dia masih mentok, jangan mencoba menuliskan jawabannya. Tetapi, dorong anak Anda untuk berani bertanya pada gurunya untuk tugas-tugas berikutnya.

Juga jangan ikut campur mengerjakan tugas-tugas mereka yang sulit, kata Marty Kaminsky, seorang guru kelas empat di Ithaca, New York. “Saya pernah memberi tugas mengerjakan proyek penemuan (inventors) pada murid-murid saya, dan beberapa anak-anak membawa laporan yang mengagumkan lengkap dengan rinciannya dengan menggunakan slide-show. Kelihatannya hebat, tetapi jelas itu bukan pekerjaan seorang anak berumur sembilan tahun,” katanya. “Saya lebih suka melihat poster-poster yang dilem secara acak-acakan karena saya tahu itu pasti pekerjaan anak-anak itu sendiri. Yang penting bukanlah hasil akhirnya; tetapi bagaimana kita membuat anak-anak itu mempunyai rasa memiliki atas proyek yang mereka kerjakan, itulah yang penting.

  1. Tumbuhkan anak Anda menjadi seorang pembaca yang baik.
Meskipun anak Anda tidak dilahirkan sebagai kutu buku, namun Anda bisa mendorong dia menjadi seorang pencinta literatur. Ajak dia membaca bersama-sama, bahkan bila anak Anda bisa membaca bukunya sendiri. Membaca dengan keras bisa mengembangkan perbendaharaan kata anak Anda, dan percakapan Anda dengannya tentang buku tersebut akan membantu dia lebih memahami dan lebih mengerti. Tetapi Anda perlu memilih buku yang kira-kira cocok dengan dia. Meski kadang-kadang kita tergoda untuk memberi dia bacaan yang lebih sulit, tetapi jangan lupa, tujuan kita adalah memberi dia pemahaman dan kesenangan.

Gunakan buku audio (audiobooks) sebagai sebuah alat untuk menimbulkan minat membaca. Audiobooks tidaklah “menipu;” audiobooks merupakan cara hebat untuk mengajak anak-anak menikmati cerita. Cek bookedadventure.com untuk mendapatkan buku-buku yang disukai anak-anak.

  1. Jika guru menginginkan nilai baik, beri dia nilai baik.
Mengajar tidaklah mudah, dan ada masanya di mana anak-anak sulit diatasi, atau guru merasa seperti mau menangis karena orang tua murid berbicara dengan kasar padanya. Jadi mengapa tidak mengirim e-mail atau menellepon ketika anak Anda menyukai pelajaran di sekolah atau mengatakan sesuatu yang baik tentang gurunya? Dan jika Anda pikir guru telah melakukan pekerjaannya dengan baik, beritahulah kepala sekolah. Melakukan hal-hal seperti itu dengan suka rela adalah sebuah cara untuk menunjukkan antusiasme dan dukungan Anda, meskipun Anda hanya bisa melakukannya setahun sekali. Dengan demikian Anda telah menunjukkan pada anak Anda—dan juga gurunya—betapa Anda peduli dengan pendidikannya.


  1. Guru berada di pihak Anda—beri dia kepercayaan.
Rachel James, seorang gutu kelas tiga di Reson, Florida, pada suatu ketika mengalami masalah serius dengan salah satu muridnya. Selama berhari-hari, si bocah lelaki itu menjadi biang kerok, memutar bola matanya dan mendesis secara dramatis ketika orang berbicara dengannya. Sebagaimana biasa, dia harus memarahinya. “Ibunya menelepon dan menuduh saya melecehkan anaknya,” kata James. “Ketika saya katakan apa yang sebenarnya terjadi, dia terkejut.” Setelah sang ibu tenang, mereka bekerja sama untuk mengubah kelakuakn si anak. “Banyak orang tua merasa tersinggung dan berang ketika anak mereka melaporkan gurunya,” kata James. “Atau mereka melaporkan masalah itu kepada kepala sekolah, sehingga sang guru merasa terpojok. Selayaknya para orang tua perlu mengetahui terlebih dahulu permasalahannya sebelum bereaksi,” katanya. 

  1. Ada rahasia untuk mendapatkan nilai yang lebih baik.
Rancang pertemuan singkat dengan guru (guru-guru) anak Anda sejak awal masuk sekolah. Percakapan empat mata adalah saat yang sempurna untuk mengemukakan hal-hal penting, seperti kenyataan bahwa anak Anda merasa kesulitan dengan pelajaran matematika pada tahun lalu, atau sering mengumpulkan PR terlambat. Juga perlu untuk mengunjungi website sekolah atau website guru untuk mengawasi tugas-tugas anak Anda, prestasinya, tanggal-tanggal test-nya, dan nilai-nilainya—dan lain sebagainya. Cari sumber-sumber apa yang ditujukan khusus untuk orang tua murid, dan manfaatkan. Jika anak Anda mengalami kesulitan pada pelajaran tertentu, jangan lantas ikut campur membantunya. Dorong anak Anda untuk menemui gurunya untuk memecahkan masalah tersebut dengan caranya sendiri.

Jika ada masalah antara anak Anda dengan gurunya, jangan langsung melapor kepada kepala sekolah dengan tidak sepengetahuan guru yang bersangkutan. Memang ada situasi-situasi  tertentu yang berhubungan dengan keselamatan anak Anda yang memang perlu dibicarakan dengan kepala sekolah, akan tetapi, melapor kepada kepala sekolah dengan tanpa sepengetahuan guru yang bersangkutan, menunjukkan bahwa Anda kurang respek. Jika Anda tidak setuju dengan sebuah solusi, atur pertemuan dengan sang guru dan pengurus sekolah, yang bisa membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.***

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger