by Brett Arends
Thursday, August 26, 2010
Thursday, August 26, 2010
Getty Images |
JIKA Anda keluar dari gedung bioskop pada minggu ini dengan keinginan menggebu untuk membaca bukunya Elizabeth Gilbert “Eat, Pray, Love,” Anda bisa men-download buku tersebut ke dalam buku elektronik Amazon Kindle—jika Anda punya—dengan harga $12,99.
Atau Anda bisa membeli buku tersebut di toko buku Borders di kota Anda, dengan sebuah kupon, dan membayar edisi paperback-nya seharga $10.
Barnes $ Noble akan mengenakan biaya sebesar $12,99 untuk membaca buku tersebut pada e-book reader mereka, the Nook. Tetapi harga buku tersebut hanya $9,36 (belum termasuk biaya pengiriman) jika Anda memesannya dib n.com.
Sebagai sebuah masyarakat, kita sedang mengalami gadget-itis. Tidak ada mesin baru yang yang menawarkan sesuatu yang beda yang tidak kita coba. Orang-orang berdiri berjam-jam mengantri untuk membeli sebuah iPhone yang sama sekali berbeda dengan HP yang sudah mereka punya. Kindles terbaru keluaran Amazon terjual hanya dalam hitungan hari setelah diluncurkan. (Mereka yang membelinya Anda akan menerimanya minggu ini.)
E-book readers (buku elektronik) sedang booming. Amazon (AMZN - News) mengatakan dalam beberapa bulan terakhir ini penjualan buku elektronik telah melampaui buku kertas. Meski buku elektronik masih dalam tahap awal perkembangannya—Asosiasi Penerbit Amerika mengatakan bahwa sejauh ini mereka telah mencatat penjualan buku elektronik sebesar 8% dari keseluruhan buku konsumen, dibandingkan dengan tahun 2009 yang hanya 3%--pertumbuhan yang dramatis. (In adalah salah satu masalah yang menyulitkan Barnes $ Nobles, yang baru saja mengumumkan kerugian seperempat akibat menurunnya penjualan buku tradisonal.)
Di balik semua gejala ini, apakah buku elektronik (e-book readers) sebuah cara yang baik? Apakah buku elektronik cukup berharga untuk ditukar dengan uang? Jika demikian, bagaimana cara memperoleh manfaat yang maksimum dari pembelian buku elektonik?
Di bawah ini adalah enam tips keuangan untuk pencinta buku yang ingin berhemat.
1. Pembaca yang tradisional tidak usah terganggu dengan e-book.
Rata-rata pembeli buku di Amerika hanya membeli sebanyak tujuh buku selama satu tahun, menurut polling AP-Ipsos pada tahun 2007.
Harga sebuah buku elektronik sekarang ini sekitar $150 (keterangan lebih lanjut lihat di bawah ini). Meskipun Anda bisa menghemat beberapa dolar per buku dengan cara men-download buku-buku tersebut ke dalam buku elektronik Anda, namun penghematan itu tidaklah berarti banyak bagi pembaca nuku tradisonal. Jika Anda menghemat $5 untuk sebuah buku, maka Anda harus membeli sebanyak 30 buku hanya untuk mengembalikan investasi awal Anda. Jika Anda hanya menghemat $2 per buku, maka Anda harus membeli 75 buku.
Saya tidak ingin berpandangan negatif. Saya pernah berpikir bahwa buku elektronik itu hebat. Tetapi itu karena saya membaca buku dengan lahap. (Saya dikenal sebagai orang yang membawa sepuluh buku untuk liburan di pantai). Jika Anda seperti saya, buku elektronik memungkinkan Anda membawa sebuah perpustakaan di dalam tas atau kantong Anda. Tetapi jika Anda adalah seorang pembaca tradisional, buku elektronik tampaknya belum begitu penting. (Lagi pula, begitu Anda membeli sebuah buku elektronik, Anda perlu membeli dan membaca lebih banyak buku)
2. Buku-buku elektronik itu tidak semurah kedengarannya.
Buku elektronik adalah jauh, jauh lebih murah untuk diproduksi, didistribusikan dan dijual daripada buku kertas. Tidak ada kertas di dalamnya, tidak ada cetakan, tidak ada pengiriman dengan kendaraan dan tidak memerlukan ruangan di toko.
Jadi seharusnya harganya jauh lebih murah, akan tetapi nyatanya harga yang dtawarkan tidaklah sebagus semestinya. Amazon telah mencoba menurunkan harga buku-buku terlaris hingga mencapai $9,99, akan tetapi industri penerbitan menentangnya. Banyak buku-buku terlaris dijual seharga $12,99. harga itu boleh jadi lebih murah daripada harga buku bersampul tebal, akan tetapi perbedaannya seharusnya lebih jauh lagi.
Seperti dalam kasus bukunya Elizabeth Gilbert yang sedang sukses, Anda kadang-kadang bisa menemukan versi tradisional dari buku ini dengan harga yang lebh murah. Atau Anda mencari bukunya Stieg Larsson “The Girl Who Played With Fire’? Harganya $7,99 di Kindle. Sedangkan saya membelinya di toko buku Borders, dengan kupon, seharga $5,68.
Buku-buku berharga lebih murah dalam format elektronik, ternyata tidak benar sama sekali.
3. Pembaca yang cerdas membaca buku-buku yang klasik.
Mengapa? Karena buku-buku ini gratis. Mulai dari “Aesop” sampai “Zarathustra,” Dari “Hamlet” sampai “Huckleberry Finn.” Buku-buku ini bisa didapat secara gratis. Buku-buku ini di luar jangkauan hak cipta. Kunjungi Gutenberg.org dan download sepuasnya. Ada ribuan buku. Dan buku-buku tersebut lebih bagus daripada buku-buku terbitan terabaru jaman sekrang.
4. Ingatlah akan kerugian membeli sebuah Kindle.
Amazon menjual buku elektronik yang terlaris. Buku elektronik keluaran Amazon ini adalah produk yang hebat—jauh lebih mudah, menurut pengalaman saya, daripada pesaingnya. Tetapi Amazon telah memberi perangkat tersebut sebuah koneksi selular dan sebuah keyboard sehingga Anda bisa mengakses toko buku elektronik mereka sewaktu-waktu, kapan saja Anda mau, untuk membeli buku-buku mereka. Bagus bagi mereka. Tetapi tidak begitu bagus bagi Anda. Hasilnya bisa ditebak: Anda akan terpedaya membeli banyak buku-buku. Jangan terkejut jika Anda menghabiskan ratusan dolar hanya untuk membeli buku pada tahun pertama Anda memiliki Kindle. (Amazon sekarang menjual sebuah Kindle yang hanya mempunyai sebuah koneksi Wi-Fi, bukannya selular. Hal ini bisa menghemat uang Anda, karena koneksi tersebut hanya bisa bekerja pada hotspot Wi-Fi. Dan ketika Anda telah mendapatkan sebuah Kindle, boleh jadi Anda tidak tertarik membeli bukunya.)
5. Ketahuilah harga pesaingnya.
Hal penting mengenai buku elektronik adalah adalah waktu dan kesulitan (masalah yang timbul). Kebanyakan pesaing Kindle menggunakan sebuah platform software dari Adobe, dan hal ini bisa jadi mengganggu. Dan lebih dari itu: Adobe hanya menyediakan bantuan yang sangat dasar jika terjadi sesuatu kesalahan. Kesalahan secara ekstrem, Anda boleh jadi mengirim e-mail ke India . Saya Tanya pada Adobe mengapa ini terjadi. Seorang juru bicara dari Adobe menjelaskan karena Adobe Digital Edition diberikan secara gratis, maka perusahaan itu hanya menyediakan “bantuan yang mendasar, yang berdasarkan web (web-based),” katanya. Bantuan (suppor)t ini mencakup “sebuah forum pengguna (user forum) yang aktif”—dengan kata lain, Anda bisa bertanya pada para pengguna yang lain untuk memecahkan masalah Anda. Semoga Anda berhasil.
Jika Anda bisa mengatasi masalah itu, para pesaing Kindle ini menawarkan keuntungan yang bisa menghemat uang Anda. Pertama, mereka menginjinkan Anda berkeliling ke toko-toko buku online yang berbeda-beda, dan banyak yang sedang melakukan promosi. Kedua, mereka menginjinkan Anda meminjam beberapa buku elektronik secara online dari perpustakaan lokal Anda. Ketiga, kebanyakan dari buku-buku tersebut tidak menggunakan koneksi wireless jenis apapun. Hal ini berarti mengurangi tekanan belanja yang menggebu-gebu.
6. Dan jika Anda berencana akan membeli sebuah buku elektronik—tunggu dulu!
Sekurangnya, tunda dulu sebulan atau dua atau mungkin selama beberapa minggu. Harganya biasanya turun. Biasanya turun dengan cepat.
Kindle seri pertama milik Amazon diluncurkan ke pasar tiga tahun lalu dengan harga $399. versi terbarunya, yang keluar minggu ini hanya $139. harga ini lebih murah dari pesaingnya. Para pesaingnya harus merespon hal ini.
Tentu ada pula siklus upgrade-nya. E Ink Corp., perusahaan yang membuat sebagian besar screen buku elektronik, telah mengembangkan sebuah versi terbaru dengan kontras yang agak lebih tajam. (Diperlukan jka Anda membaca halaman-halaman cetak khusus, tetapi tidak begitu penting bagi kebanyakan buku umumnya).
Dalam sebuah pasar yang rasional, kita akan menyaksikan penurunan harga yang tajam pada musim gugur nanti, khususnya ketika model terakhir dari model-model yang lama diobral. Tentu saja, itu hanya terjadi dalam sebuah pasar yang rasional. Beri tahu saya jika Anda mendapatkannya. (Provided By The Wall Street Journal)
0 comments:
Post a Comment