5 Kesalahan Umum dalam Diagnosis Dokter



By the Editors of Men's Health
Sel, Agu 10, 2010

whizzdome.com



HAL yang menakutkan adalah kadang-kadang dokter Anda salah mendiagnosa. Ambil contoh lima diagnosa yang sering salah di bawah ini, beberapa di antaranya bisa menyebabkan Anda menghadapi pisau bedah yang seharusnya tidak perlu. Bagaimana sebaiknya? Lindungi diri Anda dengan strategi-strategi seperti di bawah ini, dan rasakan kesembuhan yang lebih cepat.


1.       Diagnosis: Alergi
Yang sebenarnya terjadi: Vasomotor rhinitis
Dokter biasanya menyimpulkan adanya kongesti, mata berair, dan bersin-bersin sebagai alergi, namun kecuali bila Anda baru saja pindah atau berganti pekerjaan, jarang terjadi alergi dalam usia Anda yang 20-an atau 30-an. Boleh jadi simptom Anda  adalah akibat dari vasomotor rhinitis, sebuah kondisi yang ditimbulkan oleh nonallergen irritants, seperti parfum, asbut (smog), dan asap rokok, yang menimbulkan inflamasi pada  membrane mucous nasal Anda, kata Patricia Wheeler, M.D., seorang asociate professor pengobatan keluarga di University of Louisville. Obat alergi yang diberikan pada Anda tidak akan memberi dampak penyembuhan.

Strategi Anda; Lakukan test tetes kulit (skin-prick test) untuk menentukan alergi atau bukan. Tidak ada alat? Kunjungilah dokter Anda dan tanyakan apa penyebabnya.


2.       Diagnosis: Torn Meniscus
Yang sebenarnya terjadi: Iliotibial-band friction syndrome
Langkah pertama yang umum dilakukan dokter dalam mendiagnosa rasa sakit di lutut yang parah adalah MRI. Test ini sangat sensitif sehingga hasilnya hampir selalu mengungkapkan adanya luka robek (tears) di bagian meniscus, cartilage di persendian Anda. “Sembilan dari sepuluh kasus, keadaan seperti itu normal dan bukan merupakan sumber rasa sakit,” kata Ronald Grelsamer, M.D., seorang dokter bedah ortopedik di Mt. Sinai Hospital di New York. Pembedahan “akan menyimpang dari dari masalah yang sebenarnya.” Sebuah MRI tidak akan mengungkapkan adanya cedera di band IT Anda—serat yang membentang dari pinggang ke lutut Anda—sebuah sumber sakit lutut yang diberi pengobatan secara terapi fisik atau ortotik.

Strategi Anda: Mintalah sebuah test Ober, sebuah uji fisik untuk mengetahui cedera band IT.


3.       Diagnosis: Sinus Headache
Yang sebenarnya terjadi: Migraines
Para peneliti di American Headache Sosiety telah memeriksa 100 orang yang mengalami sakit otak dan menemukan bahwa 86 persen dari mereka yang mengira mengalami sinus headache (sakit kepala sinus) ternyata sebenarnya mengalami migraines. “JIka seorang dokter mendengar istilah ‘facial pressure,’ maka dia akan menduga itu adalah sinus headache,” kata Craig Schwimmer, M.D., seorang otolaryngologist di Dallas, Texas. Akan tetapi pengobatan sinus tidak bisa menyembuhkan gangguan sakit kepala yang berat (heavyweight of headache).

Strategi Anda: Tandailah setiap kali Anda sakit kepala di kalender . Jika sakit kepala itu terjadi secara reguler selama lebih dari dua minggu, hubungi seoarng neurolog.


4.       Diagnosis: Bronkitis
Yang sebenarnya: Astma
Jika Anda mengalami kesulitan setiap kali kena flu (cold), masalahnya boleh jadi adalah astma yang “tersembunyi”, kata Sydney S. Braman, M.D., seorang professor medicine di Brown Univerisity medical school. “Anda seharusnya tidak mengalami batuk yang membandel setiap kali Anda kena flu,” katanya. “Namun jika demikian, boleh jadi Anda terkena kuman yang menyebabkan astma yang tidak Anda ketahui.”

Strategi Anda: lakukan test pulmonary-function untuk mengukur kekuatan paru-paru Anda. Kapasitas paru-paru di bawah 80 persen boleh jadi adalah pertanda astma.


5.       Diagnosis: Appendicitis
Yang sebenarnya: sebuah inflamed lymph node atau virus perut (stomach virus)
Meskipun ada kemajuan di dunia diagnostik, namun 16 persen operasi usus buntu (appendectomy) ternyata diberikan pada pasien yang sebenarnya tidak memerlukannya, menurut sebuah penelitian  University of Washington baru-baru ini. Appendicitis (usus buntu) bisa menimbulkan kematian, sehingga para dokter cepat-cepat membuang organ sepanjang 6 sentimeter tersebut sebelum melakukan CT Scan untuk memastikan diagnosisnya. Sebuah inflamed lymph node atau virus bisa menimbulkan simptom serupa appendicitis (dan tidak memerlukan pembedahan).

Strategi Anda: Jika hasil test darah menunjukkan bahwa sel darah putih Anda terhitung lebih dari 10.000 sel per mikroliter, mintalah dilakukan CT Scan pada perut Anda.

Tidak suka test medis, jadi mengapa harus melakukannya dua kali? Cobalah lima cara untuk memastikan bahwa hasil test kesehatan Anda akurat dengan meng-klik link berikut ini: five ways to ensure your health tests are accurate.
(dari: Yahoo! Health)

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger