By ANTONIO GONZALEZ, Associated Press Writer – 2 hrs 20 mins ago
Selamat Idul Fitri 1431 H. Mohon maaf lahir dan bathin.
GAINESVILLE, Fla—Seorang pastur anti-Islam menunda dan kemudian mengancam akan mempertimbangkan kembali rencananya untuk membakar Al-Qur’an pada acara ulang tahun serangan 9/11, Sabtu besok, dia menuding seorang pemimpin Islam sebagai telah berbohong kepadanya pada hari Kamis kemarin dengan menjanjikan akan memindahkan sebuah Islamic Center dan mesjid dari Ground Zero, New York. Namun Imam Islam yang merencanakan pembangunan tempat tersebut menolak telah memberikan janji serupa.
Pastur tersebut, Rev. Terry Jones telah memicu kemarahan intenasional dengan rencananya untuk membakar Al-Qur’an pada hari Sabtu besok, pada ulang tahun ke-sembilan serangan 11 September, 2001, dan dia telah mendapat tekanan intens untuk membatalkan rencananya tersebut. Presdiden Obama membujuk dia untuk mendengarkan “para malaikat yang lebih baik” dan membatalkan “pertunjukan,”-nya tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu hanya akan membahayakan pasukan A.S. dan memberi alasan bagi teroris Islam untuk meningkatkan rekrutmen. Sekretaris Pertahanan A.S. Robert Gates mengambil langkah luarbiasa dengan memanggil John secara pribadi.
Berdiri di luar gereja Pantekosta-nya yang beranggotakan 50 orang, the Dove Outreach Center, di samping Imam Muhammad Musri, presiden Islamic Society, Central Florida, Jones mengatakan dia melunak ketika Musri meyakinkan dia bahwa masjid New York akan dipindahkan.
Akan tetapi Musri, mengatakan setelah konferensi pers bahwa persetujuan yang dia buat tersebut hanyalah mengenai rencana dia dan Jones pergi ke New York dan bertemu pada hari Sabtu dengan Imam yang akan meninjau kembali rencana pembangunan sebuah masjid di dekat ground zero.
Beberapa jam kemudian, Jones mengatakan bahwa Musri “jelas, jelas berbohong dengan kita.”
“Dengan apa yang kita dengar sekarang, kita dipaksa untuk memikirkan kembali keputusan kita,” kata Jones. “Sehingga sekarang ini, kita tidak membatalkan rencana itu, kita hanya menundanya.”
Jones tidak mengatakan apakah rencana pembakaran Al-Qur-an tersebut akan dilaksanakan pada hari Sabtu besok, tetapi dia mengatakan bahwa dia berharap Musri menepati janjinya dan berharap “imam di New York akan mendukung salah satu anggotanya ini.”
Jones sebenarnya tidak pernah menjadikan kontroversi soal mesjid tersebut sebagai alasan untuk protesnya yang sudah direncanakan itu. Dia mengutip kepercayaannya bahwa Al-Qur-an adalah jahat karena menawarkan sesuatu yang lain dari kebenaran injil dan memicu perilaku kekerasan yang radikal di kalangan umat Islam.
Akan tetapi dia mengtakan pada hari Kamis sore bahwa dia berdo’a mengenai keputusan tersebut dan menyimpulkan bahwa jika mesjid tersebut dipindahkan, hal itu akan menjadi sebuah pertanda dari Tuhan untuk membatalkan pembakaran Al-Qur’an.
“Kami, tentu saja, sekarang menentang kelompok-kelompok lain yang ingin membakar Al-Qur’an,” kata Jones. “Kami sekarang tidak akan meminta seseorang pun untuk membakar Al-Qur’an. Kami benar-benar bersikukuh akan hal itu. Sekarang bukan waktunya untuk melakukan itu,” katanya.
Musri berterimakasih pada Jones dan para anggota gerejanya “yang telah membuat keputusan pada hari ini untuk meredakan situasi dan membawa sebuah akhiran yang positif dari apa yang telah menjadi sebuah kekhawatiran dunia di mana tidak akan ada seorang pun yang diuntungkan kecuali kaum ekstremis dan teroris” yang akan menjadikan hal itu sebagai pemicu untuk merekrut kelompok radikal di masa yang akan datang, katanya. Setelah dituduh Jones berbohong, Musri mengatakan bahwa sang pastor telah “mengembangkan kata-kata saya” di konferensi pers tersebut
“Saya pikir tidak ada kebingungan sejak awal. Ketika kami melangkah keluar gereja, kami telah membuat persetujuan untuk bertemu di New York ,” kata Musri. Dia menambahkan bahwa Jones “mengatakan alasan utamanya menghentikan rencana itu adalah karena hal itu akan membahayakan pasukan A.S. di luar negeri, orang Amerika yang berpergian ke luar negeri, dan orang Amerika lain di seluruh dunia.
Musri mengatakan dia berkata pada sang pastur “bahwa saya secara pribadi percaya bahwa mesjid itu tidak semestinya dibangun di sana , dan saya akan melakukan upaya sebisa mungkin untuk memastikan mesjid itu dipindahkan,” kata Musri. “Akan tetapi tidak ada penawaran apa-apa dari sana (New York ) bahwa mesjid itu akan dipindahkan. Semua yang telah kami setujui untuk dilakukan adalah sebuah pertemuan, dan saya pikir kita semua ingin melihat sebuah penyelesaian yang damai.
Musri mengatakan pada hari Kamis malam bahwa dia masih berencana akan melakukan pertemuan pada hari Sabtu. Di New York, pemimpin proyek mesjid tersebut, Imam Feisal Abdul Rauf, menerbitkan sebuah pernyataan bahwa dia gembira Jones telah memutuskan untuk tidak membakar Al-Qur’an tetapi dia belum berbicara apa-apa baik dengan sang pastur maupun dengan Musri.
“Kami tidak akan main-main dengan agama kami atau dengan agama yang lain. Kami juga tidak akan melakukan barter,” kata Rauf.
“Kami berada di sini untuk memperluas jangkauan untuk membangun kedamaian dan harmoni.”
Keputusan Jones untuk menunda pembakaran Al-Qur’an dibuat setelah adanya badai kritik dari para pemimpin dunia. Paus dan beberapa pemimpin Kristen lainnya adalah beberapa di antara yang meminta dia untuk mempertimbangkan kembali rencananya tersebut, yang telah menimbulkan kegusaran di kalangan umat Muslim. Di Afganistan, ratusan orang Afgan membakar bendera Amerika dan menyanyikan lagu “Death to the Christtians” untuk memprotes rencana pembakaran Al-Qur-an tesebut.
Obama mengatakan pada “Good Morning America” di ABC dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Kamis bahwa rencana Jones sama sekali bertentangan dengan nilai-nilai yang kita anut sebagai orang Amerika.”
“Dan sebagai sebuah masalah yang sangat praktis, saya hanya ingin dia mengerti bahwa pertunjukan yang sedang dia rencanakan ini bisa membahayakan anak-anak muda kita yang berseragam, baik yang laki-laki maupun yang perempuan,” kata Obama.
Jurubicara Pentagon Geoff Morrell memastikan bahwa Gates menelepon Jones sekitar pukul 4 p.m. EST pada hari Kamis—tak lama setelah pengumuman sang pastur. Dalam percakapan telepon yang “sangat singkat” itu, Gates mengungkapkan ‘kekhawatirannya yang mendalam bahwa aksi pembakaran Qur-an ini akan membahayakan pasukan kita, khususnya di Irak dan Afganistan,” kata Morrell.
Morrell mengatakan sebelumnya bahwa keputusan untuk melakukan pendekatan secara personal tidaklah mudah karena hal itu bisa memprovokasi para ekstremis lainnya “yang, sedang menanti-nanti, sebuah panggilan telepon dari si anu dan si anu.” Setelah Gates menelepon Jones, Morrell mengatakan bahwa “sikap dasar sang sekretatis Pertahanan tersebut dalam hal ini adalah apabila panggilan telepon tersebut bisa menyelamatkan nyawa seorang laki-laki atau wanita berseragam A.S., maka panggilan telepon tersebut adalah sebuah panggilan telepon yang berharga.”
Husain Haqqani, duta besar Pakistan untuk A.S. berterima kasih pada Obama, Gates dan para pejabat lain untuk usaha mereka tersebut. “Ini adalah benar-benar langkah positif dalam menunjukkan toleransi pluralisme Amerika dan harus dihargai oleh dunia Islam,” kata Haqqani.
Penundaan itu juga disambut baik oleh para tetangga Jones di Gainesville, sebuah kota berpenduduk 125.000 di mana terdapat kampus University of Florida. Sekurangnya dua lusin gereja Kristen, candi Yahudi dan organisasi Muslim di kota itu telah bergerak merencanakan event inklusif, termasuk membaca Qur’an di tempat masing-masing, sebagai bentuk perlawanan terhadap protes pastor Jones.
Gereja Jones, Dove Outreach Center adalah gereja independen, tidak tergabung dalam kelompok denominasi apa pun. Gereja tersebut mengikuti tradisi Pantekosta, yang mengajarkan bahwa ruh kudus (Holy Spirit) bisa muncul menjelmakan diri (ber-manifest) di jaman modern ini. Para pengikut gereja Pantekosta memandang diri mereka sendiri terlibat dalam perang spiritual dalam melawan kekuatan setan
Sang pastur bukanlah satu-satunya orang yang menimbulkan keresahan dalam debat soal mesjid New York tersebut, yang direncanakan akan dibangun dua block di sebelah utara situs trade center (WTC). Donald Trump, yang berjaya di bidang real estate menawarkan diri pada hari Kamis kemarin untuk menjadi investor utama dalam partnership real estate tersebut yang akan mengontrol situs di mana Islamic center setinggi 13 lantai tersebut akan dibangun.
Dalam rilis terkahir hari Kamis oleh penerbit Trump, Trump mengatakan pada Hisham Elzanaty bahwa dia akan membeli saham salah satu dari dua gedung di lower Manhattan yang ada dalam proyek tersebut sebanyak 25 persen lebih dari apa yang semestinya dia bayar—jika mesjid itu diindahkan sekurangnya lima block jauhnya dari situs WTC.
“Saya memberi penawaran ini sebagai warga New York dan sebagai warga A.S., bukan karena saya pikir lokasi mesjid tersebut adalah sebuah lokasi yang spektakuler (karena memang tidak), tetapi karena hal ini akan menimbulkan keresahan, yang sangat serius, dan situasi yang sangat divisive yang akan menyebabkan, dalam pikiran saya, keadaan yang semakin buruk,” demikian pernyataan Trump dalam surat itu.
Jawaban Elzanaty: Tidak dijual.
“Ini adalah upaya murahan untuk mencari publisitas dan perhatian publik,” kata pengacaranya, Wolodymyr Starosolsky.
Dia menambahkan bahwa penawaran itu kurang serius terbukti dari harga yang diajukan.
Kelompok tersebut secara kolektif membayar $4,8 juta untuk harga bangunan yang ditawar Tump. Bangunan yang lainnya akan disewakan (di-lease).
Starosolsky mengatakan bahwa partnership dalam real estate tersebut telah menerima dua penawaran untuk sarana tempat bermain bola (ballpark)-nya sebesar $20 juta.
“Dia tahu harga bangunan yang sebenarnya. Jika dia benar-benar berminat membeli bangunan tersebut, dia sekurangnya akan memberi penawaran sebesar $20 juta,” kata Starosolsky.
Starosolsky menambahkan bahwa Elzanaty tetap komit pada idenya untuk mengadakan sebuah masjid paling tidak pada sebagian dari bangunan tersebut.
Tidak jelas berapa besar pengaruh Elzanaty terhadap bangunan tersebut, yang dimiiki oleh delapan anggota kelompok investasi yang diketuai oleh perusahaan real estate El-Gamal’s.
El-Gamal mengatakan bahwa Soho Properties mengontrol situs tesebut, tetapi dia tidak merinci lebih jauh. Juru bicaranya mengatakan bahwa dia tidak bisa menjawab pertanyaan mengenai tim investasi atau pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut isu-isu tentang kepemilikan.
Dalam sepasang wawancara dengan AP pekan ini, Elzanaty mengatakan bahwa dia berinvestasi pada situs tersebut dengan maksud mencari keuntungan dan bersedia membagi separuh lahan tesebut untuk pengembang swasta, dan mungkin kseluruhannya jika saja sebuah kelompok umat Muslim tidak datang dengan uang yang cukup untuk membangun mesjid di sana, katanya. (dari: Yahoo! News)
___
Associated Press Writers David B. Caruso in New York , Anne Flaherty and Lolita C. Baldor in Washington and AP Legal Affairs Writer Curt Anderson in Miami contributed to this report.
Selamat Idul Fitri 1431 H. Mohon maaf lahir dan bathin.
0 comments:
Post a Comment