Kadang-kadang, memahami bagaimana cinta bekerja terasa lebih seperti memamahi ilmu tentang roket daripada memahami ilmu tentang cinta, khususnya ketika perbuatan sang pujaan hati tidak bisa Anda pahami dan Anda merasa seperti tidak memiliki pendidikan yang cukup untuk melanjutkan hubungan dengan sang kekasih yang baru Anda temui tiga kali itu.
Khabar gembira, para ilmuwan dari Relationship Research Institute di Seattle telah mengabdikan hidup mereka untuk meneliti semua jenis hubungan untuk membantu orang lain memahami apa yang membuat sebagian dari hubungan-hubungan tersebut berhasil—dan apa yang menyebabkan hubungan-hubungan yang lain gagal. Menggunakan riset prediktif RRI bisa membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik tentang cinta.
RRI didirikan pada tahun 1998 oleh psikolog dari Universitas Washington Dr. John Gottman sebagai home base dari riset tentang hubungan manusia yang sudah dia lakukan selama 35 tahun. Gottman adalah penulis banyak buku , termasuk The Relationship Cure: A 5 Step Guide to Strengthening Your Marriage, Family, and Friendships. Setelah meneliti berbagai pasangan romantis, Gottman menggunakan hasil penemuannya untuk mengembangkan apa yang dia sebut sebagai “Teori Hubungan Sehat,” yang mengintisarikan tingkah laku yang dia amati pada pasangan-pasangan yang yang menikmati hubungan yang sehat, dan memuaskan.
Khabar gembira, para ilmuwan dari Relationship Research Institute di Seattle telah mengabdikan hidup mereka untuk meneliti semua jenis hubungan untuk membantu orang lain memahami apa yang membuat sebagian dari hubungan-hubungan tersebut berhasil—dan apa yang menyebabkan hubungan-hubungan yang lain gagal. Menggunakan riset prediktif RRI bisa membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik tentang cinta.
RRI didirikan pada tahun 1998 oleh psikolog dari Universitas Washington Dr. John Gottman sebagai home base dari riset tentang hubungan manusia yang sudah dia lakukan selama 35 tahun. Gottman adalah penulis banyak buku , termasuk The Relationship Cure: A 5 Step Guide to Strengthening Your Marriage, Family, and Friendships. Setelah meneliti berbagai pasangan romantis, Gottman menggunakan hasil penemuannya untuk mengembangkan apa yang dia sebut sebagai “Teori Hubungan Sehat,” yang mengintisarikan tingkah laku yang dia amati pada pasangan-pasangan yang yang menikmati hubungan yang sehat, dan memuaskan.
“Kami menyebut pasangan-pasangan ini ‘master’ hubungan,” kata Renay Cleary Bradley, direktur riset RRI, menerangkan. “Para master tersebut telah mengajarkan kita banyak hal tentang apa yang mereka lakukan dalam membangun hubungan yang sehat, dan apa yang bisa dilakukan oleh pasangan yang ingin membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat yang bisa bertahan seumur hidup mereka.
Bradley menasehati agar orang yang sedang menjalin hubungan sebagai kekasih memperhatikan “four horsemen of the apocalypse” (empat wabah) di bawah ini:
Bradley menasehati agar orang yang sedang menjalin hubungan sebagai kekasih memperhatikan “four horsemen of the apocalypse” (empat wabah) di bawah ini:
- Criticism (Kritikan, kecaman)
- Defensiveness (Keadaan membela diri)
- Contempt (penghinaan)
- Stonewalling (shutting down communication) (menutup komunikasi)
Penelitian dari laboratorium kami menunjukkan bahwa pasangan-pasangan yang mempunyai kecenderungan mempertahankan tingkah laku seperti di atas selama menjalankan hubungan lebih besar kemungkinannya akan bercerai,” katanya. Itulah sebabnya Anda perlu memperhatikan empat tanda-tanda bahaya di atas ketika Anda sedang berinteraksi dengan seseorang yang Anda minati.
Friendship and sharing
Friendship and sharing
Kedengarannya seperti sebuah kartu ucapan yang schmaltzy (sentimental), namun studi-studi yang dilakukan RRI menunjukkan bahwa “rumah” dari hubungan yang sukses dibangun di atas fondasi yang terbuat dari persahabatan (friendship) dan kesediaan berbagi (sharing) baik kemesraan (fondness) maupun rasa saling mengagumi (admiration) satu sama lain. “Untuk mempertahankan hubungan yang sehat, dan bahagia, pasangan dari berbagai jenis—apakah mereka berpacaran atau suami istri—harus mencoba membangun sebuah persahabatan yang dekat (close friendship) dan bersedia menerima pengaruh dari pasangannya satu sama lain,” kata Bradley. Dan ini bukan hanya karena Anda akan menghabiskan banyak waktu bersama-sama, saran Marla Martenson, seorang mak comblang dan penasehat hubungan di Beverly Hills: “Ketika Anda diterima apa adanya dan dihargai dan dihormati, maka kepercayaan akan terbangun dan hubungan akan jadi berbunga-bunga.”
Menggunakan riset RRI, perhatikan elemen-elemen kunci di bawah ini dalam interaksi Anda dengan orang yang Anda cintai:
Menggunakan riset RRI, perhatikan elemen-elemen kunci di bawah ini dalam interaksi Anda dengan orang yang Anda cintai:
- Masing-masing Anda benar-benar tertarik akan kehidupan sehari-hari pasangan Anda satu sama lain, impian-impiannya, tujuan-tujuannya, kesukaan/ketidaksukaannya, dan seterusnya.
- Masing-masing Anda menanyakan pertanyaan-pertanyaan open-ended, yang meminta penjelasan lebih jauh dan mendetail.
- Masing-masing Anda menunjukkan tanda-tanda cinta seperti tersenyum, tertawa, menyentuh, menggandeng tangan, dll.
Jika salah satu dari Anda tidak melakukan hal-hal di atas, itu mungkin adalah tanda-tanda bahwa hubungan Anda tidak perlu dilanjutkan. Mengapa? Karena Anda tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa Anda berdua saling menyukai!
Komunikasi positif
Komunikasi positif
Berinteraksi secara positif adalah juga merupakan sebuah komponen krusial dari hubungan cinta yang berhasil. “
- Lakukan pendekatan terhadap konflik tersebut dengan kalem dan penuh empati.
- Bicarakan apa yang Anda rasa, bukan tentang apa yang orang lain perbuat.
- Hindari menuduh.
Di bawah ini adalah contoh dari Carl Sheperis, direktur program-program doktoral pada School of Counseling and Social Services, Universitas Walden: “Jika saya berkata, ‘Saya kecewa Anda tidak menelepon terlebih dahulu ketika Anda akan datang terlambat,’ ketika itu saya sedang menggambarkan perasaan saya sendiri dan pengalaman saya sendiri. Akan tetapi, jika saya berkata, “Anda selalu terlambat dan tidak pernah mau menelepon,’ ketika itu saya sedang mengkritik pasangan saya. Perkataan yang terakhir ini lebih cenderung menyulut pertengkaran.
Jika lebih banyak hal yang negatif daripada yang positif dalam hubungan Anda, itulah saatnya untuk pergi darisana . Anda tidak ingin menghabiskan waktu hidup Anda dengan orang yang memperlakukan Anda seperti itu. Namun, tulis Thomas Edwards, penasehat hubungan dan gaya hidup dan pendiri The Professional Wingman, “Untuk mempertahankan hubungan apa pun, masing-masing orang harus berusaha sebisa mungkin membuat orang lain merasa aman, bahagia dan yang paling penting, dicintai.”
Jika lebih banyak hal yang negatif daripada yang positif dalam hubungan Anda, itulah saatnya untuk pergi dari
Jika diterapkan, riset prediktif RRI bisa membantu Anda menghindari hubungan yang buruk dan membangun hubungan yang baik. “Penelitian kami menunjukkan bahwa baik pasangan maupun individual bisa mempelajari skill yang dibutuhkan untuk membangun ‘rumah hubungan’ yang sehat dan stabil,” kata Bradley. “Orang-orang yang sedang berjuang mencari pasangan yang cocok bisa memulai membangun skill ini sekarang—bahkan meski tanpa pasangan. Hal ini akan membuat Anda mampu menggunakan skill-skill ini mulai dari awal sehingga semua hubungan yang potensial akan secara otomatis dimulai pada jalur yang benar.” (By Margot Carmichael Lester)
Margot Carmichael Lester, a freelance writer based in
0 comments:
Post a Comment