Shouryya Ray yang berusia
enambelas tahun, seorang anak laki-laki asal India yang bersekolah di Jerman,
berhasil memecahkan dua terori dinamika
partikel. Cara pemecahan model baru yang dibuat remaja tersebut kini bisa
membantu para ilmuwan dalam mengkalkulasi jalur melayang (flight path) sebuah bola yang dilempar dan memprediksi cara bola
tersebut melesat dan memantul dari dinding, menurut International Business
Times.
Ray diberi tahu oleh para profesor ketika sedang mengikuti studi
lapangan ke Universitas Dresden bahwa soal matematika tersebut tidak bisa
dipecahkan. Namun pendapat tersebut tidak masuk akal bagi siswa kelahiran Calcutta
tersebut.
“Saya bertanya pada diri
sendiri, ‘Mengapa tidak?’” kata Ray pada surat kabar Jerman Welt Online . “Saya tidak percaya kalau tidak ada cara
pemecahannya.”
Menurut Welt Online, Ray
telah terpikat dengan matematika semenjak usia yang sangat dini dan dia
terinspirasi oleh ayahnya, Subhashis Ray, yang bekerja sebagai seorang asisten
peneliti di Universitas Teknik di Freiburg. Ayahnya mulai mengajari Ray
kalkulus pada usia yang rawan, yaitu enam tahun.
Keluarganya pindah ke Jerman ketika Ray berumur 12 tahun. Ray
tidak bisa bicara bahasa Jerman ketika mereka baru pindah itu, dan sekarang dia
bisa berbicara bahasa tersebut dengan lancar.
Untuk kariernya di masa depan, Ray kini sedang berdebat apakah
akan mengambil jurusan matematika atau fisika ketika nanti memasuki perguruan
tinggi. (Analysis by Amanda Onion
Mon May 28, 2012 09:26 AM ET )
Mon May 28, 2012 09:26 AM ET )
Photo: Sir Isaac Newton
Credit: iStockPhoto
0 comments:
Post a Comment