Akselerator
partikel (atom smasher) terbesar di
dunia, yang dirancang sebagai sebuah portal bagi pandangan-pandangan yang baru
tentang fisika, telah menghasilkan temuan pertamanya dari sesuatu yang tak
terduga-duga: pecahan-pecahan materi yang tidak bertingkah laku sama dengan
antimateri (antimatter counterparts) dari
materi-materi tersebut.
Penemuan tersebut,
dipastikan, bisa mengkoreksi hukum fisika partikel (particle physics) dan membantu menjelaskan mengapa alam semesta kita ini terdiri dari
sebagian besar materi dan bukannya antimateri (antimatter.)
Para ilmuwan di Large Hadron Collider, akselerator partikel berbentuk
lingkaran sepanjang 17 mil (27km) di bawah tanah (underground) di dekat Geneva, Swiss, telah menabrakkan proton pada
kecepatan yang tinggi untuk menciptakan ledakan energi. Dari energi ini
tercipta banyak partikel subatom.
Sekarang para peneliti dari LHCb experiment milik akselerator tersebut
melaporkan bahwa sebagian partikel materi yang tercipta di dalam mesin tersebut
tampak bertingkah laku berbeda dari pasangan antimateri mereka, yang boleh jadi
merupakan penjelasan parsial terhadap misteri antimateri. [The Coolest Little Particles in Nature]
Antimateri yang hilang
Saah satu penjelasan
potensial dari kejadian ini adalah apa yang disebut “charge-parity violation"
(penyimpangan paritas muatan) (CP
violation). CP violation
artinya bahwa partikel yang mempunyai muatan yang berlawanan bertingkah laku
berbeda satu sama lain.
Dari eksperimen tersebut,
para peneliti tersebut menemukan sebuah perbedaan sebesar 0,8 persen dari
probabilitas bahwa materi dan versi-versi antimateri dari
partikel-partikel ini akan memuai (decay) menjadi bentuk akhir tertentu.
Menepis kebetulan (Ruling out a fluke)
Berbicara tentang fisika
partikel (particle physics), artinya kita berbicara
tentang kualitas statistik. Mengukur sesuatu sebanyak satu kali saja tidaklah
ada artinya karena terdapat derajat ketidakpastian yang tinggi di dalam sistem
yang kecil namun eskotik tersebut. Para
ilmuwan selalu mengandalkan pengukuran yang berulang-ulang—sehingga cukup untuk
menghapuskan kemungkinan adanya fluke
(sebuah kebetulan belaka).
Penemuan baru ini diberi
peringkat kepercayaan sebesar "3,5 sigma" artinya satistik yang
digunakan cukup solid sehingga hanya ada kemungkinan 0,05 persen bahwa pola
yang mereka lihat tersebut tidak benar-bendar ada. Agar sebuah penemuan disebut
sebagai kebenaran yang nyata dalam ilmu fisika partikel, tingkat kepercayaannya
harus sebesar 5 sigma.
“Hal ini tentu saja menarik,
dan berharga untuk dikejar,” kata peneliti LHCb Mathew Charles dari England 's Oxford University
pada LiveScience. Pada titik ini, temuan ini merupakan sesuatu yang menarik.
Ini adalah bukti bahwa ada sesuatu yang menarik yang sedang berlangsung di luar
sana , tapi kita
seperti menyimpan champagne di dalam
es, katakanlah demikian.
Pada akhir tahun 2012, kata
Charles, Large Hadron Collider harus sudah mengumpulkan data yang cukup untuk
mengkonfirmasi atau membatalkan hasil temuan mereka tersebut.
Kelahiran LHC's
Jika temuan tersebut terbukti,
maka ini akan jadi penemuan yang besar, karena hal ini berarti bahwa teori
fisika partikel yang menjadi acuan saat ini, yang disebut Model Standar (Standard Model), masih belum komplit.
Saat ini Model Standar mengakomodasi penyimpangan CP (CP violation) yang minor, tetapi tidak pada level 0,8 persen. Untuk
menjelaskan hasil-hasil ini, para ilmuwan harus mengubah teori mereka atau
menambahkan beberapa fisika baru pada gambar yang sudah ada.
Terbukti atau tidak terbukti,
LHC akan mengklaim kelahirannya.
“Tujuan LHC secara
keseluruhan adalah untuk menemukan dan memahami fisika-fisika baru di luar
Model Standar tersebut,” kata Charles. “Analisis jenis inilah yang menyebabkan
saya bergabung dengan LHCb.”
Salah satu contoh yang
memungkinkan dari jenis fisika baru yang boleh jadi bisa menjelaskan
penyimpangan CP (CP violation) tersebut
adalah apa yang disebut supersymmetry.
Teori ini mengisyaratkan bahwa sebagai tambahan dari semua partikel yang
diketahui, terdapat apa yang disebut partikel-partikel yang merupakan partner
dari supersymmetry (supersymmetric partner particles) yang berbeda
sebanyak setengah unit spin. Spin adalah salah satu karakteristik
dasar dari partikel-partikel elementer.
Sejauh ini, tidak ada seorang
pun yang telah menemukan bukti adanya supersymmetry.
Tapi jika partikel-partikel supersymmetry
benar ada, partikel-partikel tersebut boleh jadi tercipta secara cepat dan menghilang
lagi selama terjadinya proses pemuaian partikel (particle-decay process). Dengan demikian, partikel-partikel supersymmetry tersebut bisa mengganggu
proses pemuaian (decay process), yang
secara potensial bisa menjelaskan mengapa materi dan antimateri memuai (decay) dengan cara yang berbeda-beda.
Charles melaporkan temuan tim
LHCb tersebut minggu ini di Paris dalam Simposium Fisika Hadron Collider. (By lt | LiveScience.com – Thu, Nov 17, 2011)
You can follow LiveScience
senior writer Clara Moskowitz on Twitter @ClaraMoskowitz. For
more science news, follow LiveScience on twitter @livescience.
0 comments:
Post a Comment