Daging Merah Bisa Timbulkan Kanker Ginjal


NEW YORK (Reuters Health) –Orang yang mengkonsumsi daging merah (red meat) dalam jumlah besar, resiko mereka mengalami beberapa jenis kanker juga lebih besar, demikian menurut sebagian nbesar penelitian di AS.
Para peneliti menemukan bahwa orang dewasa setengah baya yang makan daging merah dalam jumlah besar 19 persen lebih besar kemungkinan terdiagnosis mengalami kanker ginjal dibandingkan dengan mereka yang hanya sedikit makan daging merah. Asupan zat kimia yang tinggi yang berasal dari daging yang dipanggang atau di-barbecue juga dikait-kaitkan dengan meningkatnya resiko terkena penyakit tersebut, seperti yang mereka laporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
“Daging merah merupakan sumber zat besi yang penting (dan) mengandung protein,” kata Dr. Mohammed El-Faramawi, seorang epidemiolog dari University of North Texas Health Science Center di Fort Worth, yang telah meneliti diet dan resiko terkena kanker ginjal tetapi tidak terlibat dalam penelitian yang terbaru ini.
“Anda tidak perlu menghentikan makan daging merah hanya karena ada kemungkinan bisa menimbulkan kanker ginjal,” katanya pada Reuters Health. Tapi, makanlah daging merah secukupnya saja dan ikuti petunjuk diet, katanya.
Panduan kesehatan AS mmenghimbau agar membatasi konsumsi makanan berlemak tinggi termasuk daging olahan (processed meat), dan sebagai gantinya makanlah daging tanpa lemak (lean meat) dan unggas, seafood dan kacang-kacangan.
Makan daging merah dalam jumlah banyak—bahkan meski tidak akan menimbulkan kanker ginjal—bisa meningkatkan resiko timbulnya sarang penyakit, seperti terbentuknya plak (plaque) pada arteri, kata El-Faramawi menambahkan.
Penelitian terdahulu yang mengkaji hubungan antara daging merah dan kanker ginjal berakhir dengan kesimpulan yang membingungkan, menurut Carrie Daniel, dari National Cancer Institute di Rockville, Maryland, dan para koleganya.
Untuk memperjelas, mereka menggunakan data dari sebuah penelitian pada hampir 500.000 orang dewasa yang berusia 50 ke atas, yang disurvei kebiasaan makan mereka sehari-hari, termasuk konsumsi daging, dan kemudian perkembangannya diikuti selama 9 tahun untuk menemukan apakah ada diagnosis kanker yang baru.
Selama masa itu, sekitar 1.800 dari mereka—kurang dari setengah persen—terdiagnosis mengalami kanker ginjal.
Rata-rata, pria yang diteliti makan dua atau tiga ons daging merah setiap hari, dibandingkan dengan wanita yang mengkonsumsi satu hingga dua ons. Partisipan yang mengkonsumsi daging merah paling banyak—sekitar empat ons per hari—19 persen lebih besar kemungkinannya terdiagnosis kanker ginjal dibandingkan dengan mereka yang hanya makan sedikit, kurang dari satu ons setiap hari.
Kesimpulan tersebut diambil setelah memperhitungkan aspek-aspek diet dan gaya hidup lainnya yang bisa menyebabkan kanker, seperti usia, ras, konsumsi buah-buahan, merokok dan minum dan kondisi medis lain termasuk tekanan darah tinggi dan diabetes.
Ketika para peneliti tersebut memperhatikan jenis kanker ginjal yang paling umum terdapat, mereka menemukan bahwa kaitan antara daging merah dan kanker lebih kuat bagi apa yang disebut kanker papiler (papillary cancer), namun tidak ditemukan timbulnya kanker ginjal sel bersih (clear-cell kidney cancer).
Orang yang paling sering makan daging yang dipanggang dan di-barbecue secara sempurna—dan dengan demikian mengalami eksposur paling tinggi terhadap zat kimia karsinogenik yang berasal dari proses memasak—juga mempunyai resiko terkena kanker ginjal yang lebih besar dibandngkan dengan mereka yang tidak sering memasak daging dengan cara seperti itu.
Penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa makan daging merah, atau memasak daging merah dengan cara tertentu, bisa menyebabkan kanker ginjal. Dan, kata El-Faramawi, sebagian orang yang makan daging merah dalam jumlah banyak tidak akan mengalami kanker, sedangkan mereka yang makan daging merah sekali-sekali saja bisa terkena kanker.
Daniel dan para koleganya mengatakan diperlukan penelitian lebih banyak untuk menentukan mengapa daging merah bisa menimbulkan jenis kanker ginjal tertentu, namun tidak yang lainnya.
Namun sejauh ini, zat kimia yang timbul dari memasak daging “bisa dikurangi dengan cara menghindari meletakkan daging secara langung ke dalam api atau di atas alat pemanggang logam, mengurangi lamanya waktu memasak, dan menggunakan microwave oven untuk memasak daging terlbih dahulu sebelum dimasak dalam temperatur yang lebih tinggi,” kata Daniel pada Reuters Health dalam sebuah email.
“Temuan kami ini,” katanya menyimpulkan, “sejalan dengan anjuran diet untuk mencegah kanker yang baru-baru ini dikeluarkan oleh American Cancer Society—kurangi asupan daging merah dan daging olahan dan masak daging dengan cara dipanggang dalam oven (baking) atau direbus (boiling). (By Reuters, Thursday, December 29, 2011)
SOURCE: http://bit.ly/u2TOw9 American Journal of Clinical Nutrition, January 2012.
Mochila insert follows.

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger