Para peneliti men-scan otak dari dari 46 orang yang
menderita sakit pinggang (lower back pain)
selama kira-kira tiga bulan, dan kemudian mengevaluasi rasa sakit yang mereka
alami sebanyak empat kali pada tahun berikutnya. Sekitar separuh dari
pasien-pasien tersebut berhasil sembuh selama setahun tersebut; sedangkan separuh lainnya
terus merasakan sakit yang membandel selama penelitian tersebut berlangsung.
Ketika melihat kembali hasil-hasil scan otak tersebut, para peneliti
menemukan adanya perbedaan struktur di dalam otak orang-orang yang berhasil
sembuh dengan mereka yang tetap menderita sakit. Perbedaan tersebut terdapat di
dalam sumsum otak (white matter),
yang sebagian besar terdiri dari koneksi yang panjang antara neuron dan
wilayah-wilayah yang ada dalam otak.
Secara spesifik, perbedaan-perbedaan
tersebut terdapat di dalam koneksi antara wilayah-wilayah otak (brain regions) yang diperkirakan berhubungan
dengan persepsi tentang rasa sakit, kata para peneliti.
“Kita boleh jadi telah menemukan
adanya sebuah penanda anatomis bagi penyakit kronis di dalam otak,” kata peneliti
Vania Apkian, seorang profesor psikologi di Northwestern
University Feinberg School of Medicine di Chicago, dalam sebuah
pernyataannya. [5 Surprising Facts About Pain]
Adanya perbedaan struktur tersebut
kemungkinan besar terpisah dari insiden yang memicu timbulnya sakit pinggang,
dan boleh jadi berarti bahwa sebagian orang lebih cenderung mengalami rasa
sakit yang kronis dibandingkan dengan orang lain, kata para peneliti di dalam
studi tersebut, yang akan diterbitkan dalam jurnal Pain edisi Oktober mendatang.
Kebanyakan orang yang mengalami rasa
sakit setelah mengalami cedera pada akhirnya bisa sembuh. Akan tetapi, sebagian
lagi terus menderita rasa sakit lama setelah cedera tersebut sembuh. Tidak
jelas mekanisme apa yang bisa menyebabkan transisi dari rasa sakit akut ke rasa
sakit kronis, yang bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
Dalam studi tersebut, para peneliti
menggunakan sebuah teknik pencitraan otak yang dinamakan diffusion tensor imaging (DTI), yang mengukur
integritas sumsum otak.
Hasilnya menjadi semakin meyakinkan
ketika para peneliti membandingkan para partisipan di dalam penelitian tersebut
dengan beberapa kelompok orang lainnya. Mereka menemukan bahwa sumsum otak para
pasien yang menderita sakit yang tak kunjung sembuh terlihat serupa dengan yang
sumsum otak kelompok orang yang juga menderita rasa sakit kronis. Sebaliknya, sumsum
otak pasien yang tidak menderita sakit yang berkepanjangan terlihat serupa
dengan sumsum otak orang sehat.
Untuk menguji kekuatan hubungan
antara struktur otak (brain’s structure) dengan penyakit kronis, para
peneliti mengamati apakah perbedaan otak yang terlihat dalam hasil-hasil scan otak awal bisa memprediksi apakah
para pasien akan sembuh ataukah akan terus mengalami rasa sakit yang membandel.
Mereka menemukan bahwa hasil-hasil scan
otak awal bisa memprediksi penyakit siapa yang akan sembuh dan penyakit siapa
saja yang akan tetap membandel hingga satu tahun kemudian.
“Kami terkejut melihat betapa meyakinkannya
hasil-hasil yang didapat ini dan kami terheran-heran akan kehebatan hasil-hasil
scan otak tersebut dalam memprediksi
persistensi sakit pinggang,” kata Apkarian. “Prediksi adalah nama permainan dalam
mengobati rasa sakit kronis.”
Hasil-hasil
temuan tersebut mengisyaratkan bahwa properti struktur otak berperan dalam
timbulnya penyakit kronis, dan masih
diperlukan penelitian yang lebih intensif untuk memahami peran integritas sumsum otak di dalam penyakit kronis, kata
para peneliti. (By Bahar Gholipour, Staff Writer September 18, 2013 8:49 AM)
Email Bahar
Gholipour or follow her @alterwired. Follow LiveScience @livescience,
Facebook &
Google+. Original article on LiveScience.
- 7 Ways to Reduce Job Stress
- 10 Things You Didn't Know About the Brain
- 6 Foods That Are Good for Your Brain
Copyright
2013 LiveScience,
a TechMediaNetwork company. All rights reserved. This material may not be
published, broadcast, rewritten or redistributed.
http://news.yahoo.com/brains-may-hard-wired-chronic-pain-124908852.html
0 comments:
Post a Comment