Kantor pemerintah yang tengah menginvestigasi keberadaan UFO di Chili telah merilis sebuah analisis tentang dua foto berkualitas tinggi yang tampaknya merupakan benda terbang tak dikenal yang asli sedang terbang melintas di atas sebuah tambang tembaga yang terpencil. Kantor tersebut, yang dikenal sebagai CEFAA (Committee for the Studies of Anomalous Aerial Phenomena), berada di bawah naungan Kantor Kementerian Aeronotika Sipil (DGAC), kira-kira sama dengan FAA di AS, di bawah yurisdiksi Angkatan Udara Chili. Kantor tersebut bertanggung jawab menganalisis laporan-laporan tertentu tentang fenomena ruang angkasa yang tak diketahui di wilayah udara Chili, yang kebanyakan berasal dari para pilot dan awak penerbangan.
Foto-foto tersebut diambil di tambang tembaga Collahuasi, lebih dari 14.000 kaki di atas permukaan laut di plateau Andean jauh di utara Chili. Sebuah lokasi yang sangat terpencil dengan level oksigen yang rendah dan langit yang luar biasa jernih, area tersebut terpencil dan tidak cocok untuk dihuni. Tambang Collahuasi memproduksi konsentrat tembaga, katoda tembaga dan konsentrat molybdenum dari deposit-deposit mineral dari tiga kawah terbuka. (Click here for a map).
Empat orang teknisi—para profesional yang ahli dalam bidang listrik, elektronik, dan kontrol cairan—tengah bekerja di sana pada bulan April 2013. Mereka menyaksikan sebuah objek berbentuk cakram yang pelan-pelan mendekat dan menampakkan dirinya selama lebih dari satu jam, bergerak dengan posisi berbeda-beda dan melayang-layang di ketinggian sekitar 2000 kaki. Salah seorang teknisi mengambil gambar dengan kamera Kenox Samsung S860. Objek aneh tersebut tidak menimbulkan suara, dan pada akhirnya terbang menjauh ke arah Timur.
Para saksi mata memutuskan tidak menceritakan hal ini pada siapa-siapa karena adanya asosiasi negatif yang mereka alami pada penglihatan-penglihatan tentang UFO sebelumnya, dan oleh karenanya mereka bermaksud merahasiakan penglihatan mereka itu. Tapi beberapa bulan kemudian, sang fotografer iseng-iseng menunjukkan gambar-gambar tersebut pada kepala teknisi di tambang tersebut, yang kemudian meminta kopi dari gambar-gamnar tersebut. Sang teknisi kemudian mengirimkan gambar-gambar tersebut ke CEFAA pada bulan Februari, dan memberikan informasi yang dia terima dari para saksi mata. Dia juga meminta namanya tidak disebutkan.
Kepala bagian meteorologi di DGAC menyakinkan bahwa langit dalam keadaan sangat-sangat jernih pada saat itu, dan bahwa tidak ada kemungkinan timbul awan lentikular. Semua fenomena meteorologi lainnya telah dimentahkan oleh para pejabat Chili sebagai sebuah penjelasan yang masuk akal.
Para pejabat CEFAA mengatakan pada saya mereka berkeras bahwa tidak ada drone sedang beroperasi di sekitar waktu itu. “Orang-orang di wilayah itu tahu tentang drone,” kata Jose Lay, direktur bagian internasional CEFAA. “Perusahaan-perusahaan perikanan menggunakan drone dan suaranya bising. Ini pasti bukan drone.” Para pejabat DGAC juga menepis kemungkinan adanya pesawat eksperimen, pesawat terbang, balon udara, atau benda-benda lain yang bisa menjelaskan peristiwa itu.
Dengan semua penjelasan konvensional yang terbatas, staf CEFAA berkeras bahwa foto-foto tersebut berharga untuk dianalisis. Hasil-hasil dari penelitian ini, yang dilaksanakan oleh seorang analis CFAA terkemuka di Kantor Meterorolgi DGAC, dirilis pada tanggal 3 Juli dan dimuat dalam website CFAA (CEFAA website).
Laporan tersebut menyebutkan bahwa para saksi mata menggambarkan apa yang mereka lihat tersebut sebagai “sebuah cakram yang rata, yang berwarna terang, dengan diameter sekitar 5 hingga 10 meter (16 hingga 32 kaki). Benda tersebut bergerak naik, turun dan horizontal dalam jarak pendek, sekitar 600 meter di atas permukaan tanah.” Para saksi mata menduga benda tersebut berada di bawah kontrol intelijen.
Gambar pertama, diperbesar dan di-filter, menunjukkan sebuah benda padat sedang memantulkan cahaya matahari, kata laporan tersebut. Laporan tersebut menambahkan bahwa benda tersebut bisa mengeluarkan energinya sendiri, karena adanya temperatur tinggi yang tampak pada gambar (area berwarna hitam).
Gambar kedua menunjukkan benda tersebut berada pada posisi
berbeda di angkasa. (CFAA tidak mengetahui urutan kedua gambar tersebut.)
Studi tersebut menyimpulkan bahwa “Benda itu adalah sebuah objek atau fenomena yang sangat menarik, dan bisa digolongkan sebagai sebuah UFO.”
Meski analisis ini kuat, namun CFAA mengaku ada keterbatasan dalam kasus Collahuasi ini. “Para saksi mata tidak bersedia bekerja sama,” kata Jose Lay pada saya. “Kami mencoba menghubungi mereka, dan tidak ada jawaban. Jadi kami memperlakukan material tersebut sama dengan kami memperlakukan beberapa materi-materi lain yang berhubungan dengan peristiwa serupa: kami menyimpannya untuk dijadikan referensi di masa yang akan datang atau sebagai bahan perbandingan. Hanya itu yang bisa kami lakukan dalam hal ini.”
Jenderal Purnawirawan Ricardo Bermudez, direkrtur CFAA, mengatakan “Kami mengakui ini sebagai determinasi dari hanya satu orang analis CFAA di antara beberapa analis yang ada. Jadi kami masih harus berhati-hati.” Dia telah mengundang komite ilmiah CFAA, yang terdiri dari para spesialis tingkat tinggi dari berbagai laboratorium dan universitas, untuk mengadakan rapat minggu depan. Meski mereka bukanlah analis visual foto-video yang ahli, namun pendapat mereka , yang mendukung kerja CFAA dan membantu investigasi jika diperlukan, bisa memberi titik terang tentang kasus ini.
Media Amerika Selatan telah menunjukkan minat yang besar pada gambar-gambar tersebut. Di AS, pensiunan ahli fisika Angkatan Laut Bruce Maccabee, seorang analis foto yang terkenal, mengatakan sebagai berikut: “Dalam gambar kedua terlihat benda berbentuk setengah bola yang sangat terang, cembung ke bawah… mungkin sebuah UFO yang tertutup oleh awan atau kabut.” Dia mencatat bahwa diperlukan data tambahan untuk menentukan lebih jauh, tapi bahwa jelas benda tersebut bergerak “cukup jauh” di antara dua foto tersebut.
“Ini jelas bukanlah sebuah kejadian yang biasa terlihat di langit (burung, pesawat, awan, dll),” kata Dr. Maccabee dalams ebuah email. “Bisa jadi ini adalah sesuatu yang nyata—UFO—atau hanya sebuah hoax, dan tampaknya ini bukan hoax, meski adanya para saksi mata yang tidak bisa ditanyai bisa mengurangi kredibilitas temuan mereka ini. Tentu saja kasus ini berharga untuk diteliti lebih lanjut.
Sayang sekali keempat saksi mata tersebut tidak mau
berbicara pada pihak penguasa, yang bisa menjamin kerahasiaan mereka. Tapi
meski demikian, gambar-gambar ini menjadi penting karena telah dipelajari oleh
biro-biro pemerintah yang mempunyai akses terhadap informasi terkait yang
diperlukan untuk sebuah analisis yang tepat. Tapi hal ini tak lazim. Saya menghargai CFAA yang menanggapi kasus-kasus
seperti ini. Para ahli di sana melakukan investigasi serius, dan kemudian
merilis informasi tersebut ke publik, dengan tanpa reserve tentang pengetahuan
tentang kemungkinan keberadaan UFO, karena itu diperlukan. (Leslie Kean,
http://www.huffingtonpost.com/leslie-kean/government-agency-in-chil_b_5558713.html?ncid=txtlnkusaolp00000592
0 comments:
Post a Comment