8 Mitos tentang Tidur yang Perlu Anda Singkirkan


Menghitung domba (counting sheep) tidak membantu saya bisa tertidur. Mengherankan: mengapa hal ini tidak berhasil. Para peneliti Inggris meneliti cara mengatasi gangguan tidur model lama ini dan menerbitkan hasil sebuah penelitian pada tahun 2002 yang isinya menunjukkan bahwa seseorang lebih besar kemungkinan akan jatuh tertidur lebih cepat jika dia membayangkan pemandangan-pemandangan yang indah dan nyaman. Penelitian mereka mengisyaratkan bahwa menghitung domba begitu membosankan sehingga membuat kita kembali ke khawatiran kita saat ini, du jour.
Apa lagi mitos tentang tidur yang harus kita singkirkan? Di bawah ini adalah delapan mitos tentang tidur yang mungkin akan mengejutkan Anda.

Mitos: Tidak ada yang disebut tidur cantik (beauty sleep).

Fakta:  Penelitian terbaru dari Swedia menunjukkan bahwa tidur cukup membuat penampilan Anda menjadi lebih menarik. Para investigator mewawancarai 65 orang pengamat yang tak terlatih (berusia 18 hingga 61) untuk secara acak membuat peringkat daya tarik 23 pria dan wanita yang berusia 18 hingga 31 berdasarkan foto. Ada dua foto dari masing-masing peserta, salah satunya diambil setelah tidur nyenyak di malam harinya dan yang satu lagi diambil setelah terjaga selama 31 jam alias tidak bisa tidur lelap di malam harinya. Para pengamat rata-rata menilai foto yang diambil setelah kurang tidur di malam harinya tampak kurang menarik dan kurang sehat.

Mitos: Membaca atau menonton TV membuat Anda rileks sehingga malah tidak bisa tidur.

Fakta:   Kebijakan konvensional meyakini bahwa ini adalah kebiasaan buruk karena sebuah buku yang mengasyikkan dan acara TV bisa membuat Anda tidak bisa tidur. Namun bukti terbaru mengisyaratkan bahwa sesuatu yang lebih serius sedang terjadi: eksposure yang berlebihan terhadap cahaya di malam hari. Lampu di dalam kamar tidur Anda atau cahaya dari layar TV bisa mengurangi produksi melatonin, hormon yang esensial terhadap siklus tidur-jaga kita. Melatonin diproduksi oleh kelenjar pineal di dalam otak, tetapi ini hanya terjadi di dalam gelap, kata si ahli tidur Rubin Naiman, Ph.D., seorang asisten klinis profesor medicine pada Pusat Pengobatan Alternatif, Universitas Arizona. Sebagai tambahan, para peneliti Israel telah menghubungkan cahaya di malam hari (dari TV, lampu, dan jendela yang terbuka) terhadap meningkatknya resiko kanker payudara.

Mitos: Ketika usia kita menua kita membutuhkan tidur yang lebih sedikit.

Fakta:  Dengan tidak memandang usia, orang dewasa butuh tujuh hingga sembilan jam setiap harinya. Kepercayaan bahwa orang yang lebih tua membutuhkan tidur yang lebih sedikit berasal dari fakta bahwa pola tidur bisa berubah seiring waktu sehingga orang yang lebih tua bisa terjaga lebih sering dan tidak secara teratur tidur tujuh hingga sembilan jam secara berturut-turut.

Mitos: Minum bir atau anggur sebelum tidur bisa membantu Anda tertidur.

Fakta: Meski minuman beralkohol (nightcap) bisa jadi membuat pikiran nyaman, alkohol sebenarnya menganggu siklus tidur normal, khususnya tidur REM (rapid eye movement), tahap dalam tidur di mana mimpi biasanya terjadi, yang menyegarkan tubuh kembali. Menurut Cleveland Clinic, hasilnya bisa merupakan “REM rebound,” yang menyebabkan mimpi buruk dan kesulitan tidur. Dan penggunaan alkohol secara teratur bisa menimbulkan sebuah lingkaran setan tentang gangguan tidur yang serius, yang sering kali mengarah pada penyalahgunaan minuman dan zat yang lebih banyak sebelum tidur.

Mitos: Jika Anda tak bisa tidur atau Anda sering terjaga di malam hari, sebaiknya Anda bersantai (rileks) hingga Anda bisa tertidur kembali.

Fakta: Tidak bisa tidur adalah sebuah gejala imsomnia. Para ahli tidur mengatakan yang terbaik adalah Anda bangun dari tempat tidur setelah 15 atau 20 menit, pergi ke luar kamar tidur dan mendengarkan musik atau membaca hingga Anda merasa mengantuk kembali.

Mitos: Minum obat tidur yang diresepkan dokter adalah jalan menuju kecanduan obat.

Fakta: Menurut National Sleep Foundation, pil tidur sekarang ini jika diminum sesuai aturan adalah merupakan obat yang ampuh bagi imsomnia dan tidak begitu mengakibatkan ketergantungan seperti halnya obat-obatan jaman dahulu. (Pengecualian: orang yang punya kisah ketergantungan obat atau penyalahgunaan alkohol atau narkoba.) Pastikan bahwa Anda punya waktu tidur selama 7 hingga 8 jam sebelum Anda menelan pil tersebut.

Mitos: Otak Anda beristirahat ketika Anda tidur.

Fakta: Tubuh Anda beristirahat ketika Anda tidur-tiduran (snooze), tetapi otak Anda cukup sibuk mengkonsolidasikan memori dan fungsi kognitif. Tidur juga diperkirakan memberi neuron yang kita gunakan ketika kita jaga kesempatan untuk beristirahat dan memperbaiki diri sehingga mereka bisa terus berfungsi normal. Tetapi terjaga atau tidur, otak tetap bekerja. Anda masih bernafas, bukan?

Mitos: Semakin banyak tidur, semakin baik.

Fakta: Terlalu banyak—atau terlau sedikit—tidur lelap berhubungan dengan tingginya resiko terkena diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung, menurut laporan Divisi Obat Tidur pada Harvard Medical School. Yang juga perlu dipertimbangkan adalah sebuah studi pada tahun 2009 di Spanyol, yang menemukan bahwa orang dewasa yang berusia 65 tahun atau lebih yang secara tipikal tidur sembilan jam atau lebih (termasuk tidur siang) mempunyai resiko yang tinggi terkena dementia. Dan penelitian lain mengisyaratkan bahwa membiasakan diri tidur sembilan jam atau lebih bisa mengakibatkan depresi, penyakit dan kecelakaan. Sebaliknya, secara teratur tidur kurang dari enam jam semalam adalah merupakan sebuah faktor resiko obesitas, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Untuk mendapatkan kesehatan yang maksimum, usahakan tidur 7 hingga 8 jam se hari. (by Lisa Collier Cool)

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger