“Jangan masukkan apapun yang lebih kecil dari
sikumu ke dalam telingamu.” Itulah yang mungkin pernah Anda dengar dari nenek
Anda, namun, sebagian besar, hal itu benar kata Dr. Bradley Kesser, seorang dokter ahli THT dan profesor otolaryngology di UVA
Health di Virginia.
Dan ya, itu artinya Anda tidak boleh
menggunakan cotton swabs untuk membersihkan telinga Anda. Menurut para
ahli, praktik yang banyak dilakukan ini bukan hanya tidak perlu, namun juga
beresiko. Di bawah ini adalah sebab-sebab mengapa hal itu tidak boleh dilakukan.
Apa bahaya membersihkan
telinga dengan cotton swabs?
Kebanyakan orang mungkin pernah memasukkan cotton
swabs ke dalam telinga mereka karena sesuatu hal. Perbuatan ini bisa
menimbulkan rasa puas—baik karena rasa menggelenyar yang ditimbulkannya pada
telinga Anda, atau karena kotoran yang bisa Anda keluarkan dari telinga anda.
Jadi kenapa banyak dokter ahli THT melarang melakukan itu?
Ini bisa
membuat masalah kotoran (wax) di dalam telinga Anda memburuk.
Dr. Minka Schofield Seorang profesor klinis otolaryngology di Ohio State University
Wexner Medical Center, mengakui bahwa kebanyakan orang telah diajarkan membersihkan
telinga mereka menggunakan cotton swabs. Tapi ini bukan berarti bahwa
cara ini efektif. “Msalahnya dengan cara ini adalah bahwa hal bisa
mengakibatkan kotoran telinga kita malah terdorong masuk ke dalam dan bisa
memperburuk dampak,” katanya pada Yahoo Life.
Cotton Swabs bisa merusak kulit di dalam telinga;
Kulit di dalam saluran telinga, kata Kesser, adalah
lunak dan cotton swabs bisa merusaknya. Hal ini bisa menimbulkan apa
yang kita sebut micro-cuts, “yang (bisa) menjadi portal masuknya
bakteria, yang bisa menyebabkan infeksi telinga.”
Schofield menambahkan bahwa terlalu banyak
membersihkan telinga bisa menimbulkan kelembaban (moisture) di dalam
saluran telinga dan juga bisa menimbulkan infeksi telinga bagian luar. “Jika
Anda menimbulkan trauma pada saluran telinga, itu bisa menyebabkan telinga
berdarah,” katanya.
Cotton Swabs juga bisa merusak gendang telinga atau membuatnya berpindah tempat di
dalam telinga.
Baik Kesser maupun Schofield telah menyaksikan
cotton swabs yang didorong terlalu masuk de dalam saluran telinga pasien mereka
yang menyebabkan gendang telinga mereka rusak dan menimulkan perforasi pada gendang
telinga tersebut.
Kadang-kadang, ujung cotton swab bisa
juga terlepas di dalam telinga, kata Schofield. Hal ini bisa membuat pendengaran
tersumbat. Juga bisa menyebabkan infeksi, jika kapasnya tertinggal di dalam telinga
terlalu lama.
“Saya kita orang harus berhati-hati karena
telinga adalah ruangan yang sangat lunak dan memanipulasi telinga, meski
kelihatannya sepele, bisa menyebabkan cedera yang cukup signifikan pada saluran
telinga dan gendang telinga,” kata Schofield. “Jadi hindarilah memasukkan
sesuatu ke dalam telinga Anda.”
Kenapa cotton
swabs tidak diperlukan
Kabar baiknya adalah bahwa Anda tidak perlu
terlalu khawatir tentang kebersihan telinga Anda.
Kotoran
telinga (wax) adalah normal dan baik untuk telinga
“Banyak orang menghubungkan kotoran telinga dengan
keadaan telnga yang tidak bersih, jadi timbul kebutuhan yang agresif untuk membersihkan
telinga bagaimanapun caranya, namun kita memerlukan wax dalam jumlah
tertentu di dalam telinga kita,” kata Schofield.
Keberadaan wax itu menguntungkan karena
dia “merupakan lapisan berminyak (greasy) yang berguna untuk melindungi
kulit dari bakteria,” tambah Kesser.
Telinga memiliki
sistem membersihkan diri sendiri
Yang mengesankan dari saluran telinga, menurut
Kesser, adalah bahwa kulit di dalamnya bisa berpindah (migrate). “Jadi
jika Anda memasukkan setitik tinta pada gendang telinga Anda, tinta itu akan
berpindah dan keluar dari saluran telinga.” Ketika kulit tersebut berpindah dia
membawa segala kotoran yang ada dan wax keluar, katanya menambahkan, hal
itu bisa menjaga telinga tetap bersih.
Apa yang
bisa Anda lakukan untuk menjaga telinga tetap bersih secara aman?
Saluran telinga secara alami mendorong wax
ke bagian luar telinga. “Itulah tempat yang harus Anda bersihkan—bagian terluar
telinga,” kata Schofield. Tapi Anda tidak memerlukan sebuah cotton swab;
Kesser menganjurkan agar orang-orang menggunakan jari kelngking mereka saja dan
kain pembersih yang dingin untuk membersihkan telinga bagian luar ini.
Meski kebanyakan orang tidak perlu
membersihkan bagian dalam telinga mereka, namun ada pula sbagian orang yang
perlu mengeluarkan wax dari dalam telinga mereka, namun proses pembersihan
ini tidak boleh dilakukan di rumah. Kesser mementang penggunaan alat irigasi
telinga, dan baik dia maupun Schofield mewanti-wanti agar tidak melakukan apa
yang disebut ear candling—praktik membersihkan telinga yang dilakukan
dengan cara menyalakan lilin dan memasukkan ujung lilin yang apinya sudah
dimatikan ke dalam saluran telinga. Ear candling bukan saja tidak bisa
membersihkan kotoran telinga, kata mereka, tapi juga sangat berbahaya dan bisa
menyebabkan terbakar.
Sebagai gantinya, orang harus menghubungi
dokter ahli THT untuk melakukan pembersihan telinga mereka. Jika telinga Anda
benar-benar gatal, mengalami kehilangan pendengaran secara tiba-tiba atau
merasa telinga Anda seperti penuh, atau jika ada cairan mengalir atau darah
keluar dari telinga (tanda-tanda infeksi), Anda perlu menemui dokter ahli THT
untuk memeriksa kalau-kalau telah terjadi dampak.
Orang lain yang mungkin perlu mengunjungi
dokter ahli THT setahun sekali atau dua kali setahun untuk membersihkan telinga
adalah mereka yang menggunakan alat bandu dengar atau, kata Schofield
menambahkan, menggunakan ear-headphone atau ear bud secara terus
menerus. “Jika Anda mengalami penyumbatan telinga secara kronis atau menggunakan
alat yang dimasukkan ke telinga untuk jangka lama setiap hari, maka Anda
beresiko memiliki kotoran telinga yang tidak bisa bergerak keluar dari saluran
telinga dan bisa menyebabkan akumulasi kotoran telinga di dalam saluran
telinga,” katanya.
Pendidikan karakter didefinisikan sebagai usaha menanamkan
kebiasaan-kebiasaan (habituation) yang
baik sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak bersandarkan
nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Pendidikan Karakter harus selalu
diajarkan, dijadikan kebiasaan, dilatih secara konsisten dan kemudian barulah
menjadi karakter bagi peserta didik.
Guru sangat berperan dalam penguatan pendidikan karakter
bagi anak didiknya, dimana guru harus mencontohkan apa yang disampaikan dan
akan ditiru oleh anak didiknya (dikutip dari situs kemdikbud.go.id).
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan
Nasional (Sisdiknas), pasal 1 ayat 1 yang menyebutkan bahwa guru harus dapat
melaksanakan pembelajaran yang mengarahkan peserta didiknya secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan
lainnya yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam Kurikulum Merdeka, Pendidikan karakter
dimanifestasikan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila, dengan harapan, di
akhir masa pendidikan, para alumni sudah memiliki kepribadian yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan jenjang satuan pendidikannya.
Namun, pada praktiknya di lapangan, di sekolah, apakah para
insan pendidikan, terutama guru, dan peserta didik memahami, dan berusaha
menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, mempunyai kemampuan mengendalikan diri yang baik, berakhlak mulia
seperti yang kita harapkan? Jawabannya sudah kita ketahui bersama melaui sosial
media.
Di media sosial, sehari-hari, kita sering menyaksikan
anak-anak sekolah tawuran antargeng, melakukan perundungan terhadap teman
sekolah mereka, bahkan terlibat dalam tindak pidana kriminal, dan para insan
pendidik kewalahan mengatasi mereka. Jumlah kenakalan seperti ini bukannya
berkurang, kalau tidak mau dikatakan meningkat, dibandingkan dengan zaman
dahulu, ketika pendidikan karakter belum diperkenalkan di sekolah.
Hal ini terjadi tentu bukan karena para insan pendidikan,
guru dan tenaga kependidikan tidak, atau belum, menerapkan pendidikan karakter
seperti yang diharapkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pendidkan dan
Kebudayaan, tapi, mungkin, karena mereka belum benar-benar memahami karakter
yang baik, dan memberi contoh karakter yang baik yang patut diteladani oleh
para peserta didik.
Dalam sebuah upacara bendera di satuan pendidikan, yang
rutin dilaksanakan setiap Senin pagi, seekor kumbang terbang mengitari kepala
para ibu guru yang sedang berbaris khidmat mengikuti jalannya upacara.
Kehadiran kumbang yang berdengung-dengung di atas kepala tersebut tentu saja
mengganggu ibu-ibu yang kepalanya dikitari oleh serangga hitam besar tersebut.
Seorang ibu guru tampak ketakutan dan merundukkan kepala ketika sang kumbang
hampir menyentuh jilbabnya. Ketika si guru hampir panik, dan berteriak, seorang
siswi yang berada di dekatnya dengan tangkas melibas hewan tersebut hingga
jatuh ke tanah. “Injak!” seru seorang guru yang lain. Si siswi, dengan tanpa
ragu, menginjak dan melumat sang kumbang hingga mati dan hancur lebur.
Saya tidak ingin menggeneralisasi, tapi dalam kondisi
seperti inilah pendidikan karakter itu berlangsung di sebagian satuan
Pendidikan.
Mulai dari Presiden Lincoln hingga Anna
Boleyn, hantu-hantu para orang terkenal disebut-sebut masih gentayangan di muka
Bumi ini. Mereka sering berada di sekitar event-event penting selama hidup
mereka. Sebagian berada di sekitar makam mereka, sedangkan sebagian yang lain mengunjungi
rumah mereka atau tempat-tempat penting bagi mereka selama hidup. Ada yang
ramah dan pemalu, ada pula yang pemarah dan keras.
Tak peduli ke mana Anda pergi, ada kesempatan Anda
menemui sesuatu yang menakutkan, khususnya jika tempat-tempat tersebut
mempunyai nilai sejarah penting. Daftar di bawah ini menampilkan berbagai hantu
yang diaporkan masih ada di sekitar kita dan di mana kita bisa menemui mereka.
Jika Anda bisa bertemu salah satunya, siapakah yang ingin Anda temui?
Elvis Presley
Raja Rock and Roll ini adalah salah satu arwah
yang paling populer yang masih sering dilihat orang. Terkenal dengan suaranya
yang dalam, wajahnya yang tampan, dan goyang pinggulnya, Elvis adalah salah
satu artis musik yang paling laris sepanjang masa. Banyak orang mengatakan
mereka telah melihat hantu Elvis di berbagai tempat berbeda, tapi tempat yang
paling sering dikunjunginya adalah Graceland.
Rumah Elvis di Memphis adalah tempat aktivitas Elvis
semasa pertumbuhannya. Imejnya pernah tertangkapdi dalam film dalam permukaan reflektif dan kabarnya ada pula videonya.
Ada pula ratusan penampakan Elvis dalam tempo 40 tahun setelah
kematiannya.Begitu banyaknya sehingga
ada yang percaya dia belum mati.
Tentara dan
Warga Sipil dari Perang Gettysburg
Perang Gettysburg adalah salah satu perang
besar dalam sejarah Amerika Serikat. Pada taggal 1 Juli 1863, pasukan Union dan
Pasukan Konfederasi bertemu di luar Gettysburg, Pensylvania dan kemudian
pertempuran Meletus. 50.000 tentara kehilangan nyawa dalam waktu tiga hari.
Menurut cerita legenda, ke mana saja Anda berjalan melintasi medan perang
tersebut, Anda akan melihat mayat bergelimpangan tak putus-putusnya.
Militer membuang 8.000 mayat tanpa pemakaman yang
layak. Itulah sebabnya banyak roh yang bergentayangan di sekitar medan
pertempuran tersebut. Orang-orang tak hanya pernah melihat hantu tentara, tapi
juga hantu warga sipil yang waktu itu ikut terbunuh.
Jean Harlow
Ada banyak aktor dan aktris yang meninggal
dunia sebelum mencapai puncak. Salah satunya adalah Jean Harlow, bintang layar
perak dan simbol seks tahun 1930-an. Kariernya hanya kurang dari satu dekade,
namun kematiannya pada usia 26 tahun mengguncang dunia. Ada beberapa cobaan
berat dalam hidupnya, termasuk perkawinannya dengan Paul Bern yang sering
memukulnya. Hantu Jean dikabarkan bergentayangan di rumah pasangan tersebut di
Hollywood.
Tempat-tempat yang dingin bisa dirasakan, suara-suara
bisikan bisa didengar, dan bahkan wangi parfum bisa tercium di dalam salah satu
kamar tidur di rumah itu. Pasangan suami istri yang merenovasi rumah tersebut
pada tahun 1970 mengklaim bahwa Jean bahkan pernah menyelamatkan hidup mereka
dengan cara mengunjungi mereka dalam mimpi. Dia memberitahu mereka tentang
lampu yang rusak di dalam kamar mandi yang jika dibiarkan bisa menimbulkan
kebakaran. Mereka percaya arwahnya masih bergentayangan di dalam rumah itu tapi
dia tidak merusak atau menyakiti.
Al Capone
Mafia yang satu ini adalah salah satu dari
gangster yang paling ikonik dalam sejarah Amerika. Dengan tubuh dan
kepribadiannya yang lebih besar dari hidupnya sendiri, Anda pasti akan mudah mengenalinya
jika Anda mencarinya. Penangkapannya pada tahun 1932 mengakhiri kekuasaannya
sebagai kepala mafia di A.S. dia menjalani hukuman atas kejahatannya di
berbagai penjara di A.S. Oleh karena itu, ada banyak tempat di A.S. yang,
menurut cerita orang, mereka pernah melihat penampakannya.
Dalam sebuah tur yang dilaksanakan di Alcatraz, para turis
bisa mendengar suara dentingan dari banjo milik Capone menggema di dalam kamar
mandi. Arwahnya ditemani oleh para gangster lain yang juga dipenjarakan di
sana, seperti Alvin “creepy” Carpis dan “Senapan Mesin” Kelly.
Lady
Dorothy Walpole
Hantu Lady Dorothy Walpole disebut-sebut
bergentayangan di dalam aula Raynham Hall di Norfolk, Inggris, meski sudah
meninggal dunia lebih dari 300 tahun lalu. Sebagai saudara perempuan dari
Perdana Menteri Inggris yang pertama, semestinya dia menjalani hidup enak.
Namun sayangnya, dia menikah dengan Charles Townsend pada tahun 1713 yang
terkenal berperangai buruk. Menurut cerita, sang suami menemukan ada hubungan
gelap antara Lady Dorothy dan playboy Thomas Wharton dan Charles jadi sangat
marah.
Tak peduli bahwa hubungan gelap ini terjadi sebelum
mereka menikah, namun Charles tetap memutuskan mengurung istrinya tersebut.
Townsend mengurung Lady Dorothy di dalam kamar-kamar yang ada di rumah keluarga
mereka hingga dia tewas dengan keadaan yang misterius. Banyak yang telah
melihat arwahnya beberapa kali di Raynham Hall semenjak kematiannya itu. Pada
tahun 1936, para fotografer menangkap sebuah foto wanita berwarna
cokelat tersebut dan menerbitkannya di dalam majalah Country Living Magazine.
Walt Disney
Walt Disney telah merevolusi dunia industri animinasi
dan hiburan anak-anak pada tahun 1950-an. Selama hidupnya, dia telah
mempersembahkan senyum dan tawa yang tak henti bagi dunia ini dengan
mengembangkan Disneyland, dan karakternya yang ikonik, Mickey Mouse. Meski dia
meninggal dunia karena kanker paru-paru pada tahun 1966, warisannya tidak ikut
terkubur bersamanya, dan menurut pegawai taman Disneyland arwahnya juga tidak ikut
mati. Walt memiliki sebuah apartemen di Main Street di Disneyland, yang terletak
di atas markas Pemadam Kebakaran.
Cahaya lampu selalu hidup di apartemen Walt. Tradisi
ini dimulai ketika seorang pekerja mematikan lampu pada suatu malam ketika dia
menutup apartemen tersebut, dan ketika dia Kembali, lampu itu ternyata hidup
lagi. Dia bahkan mendengar suara berbisik, “Saya masih di sini.” Sejak itu,
lampu tidak pernah dimatikan lagi untuk Walt.
Marilyn
Monroe
Aktris. Model. Ikon. Semua kata ini bisa
digunakan untuk menggambarkan siapa Marilyn Monroe. Juga dikenal sebagai Norma Jean
Baker, dia membintangi film-film seperti Gentleman Prefer Blondes dan The
Seven Year Itch. Majalah Playboy menggunakan fotonya di lipatan tengah
untuk terbitan pertama mereka. Kehidupannya di depan kamera tidaklah selalu
glamor dan gemerlap mengingat dia mengalami tiga kali cerai, keguguran, dan
konflik dengan studio-studio yang memperkejakannya.
Dia meninggal dunia di usia muda karena overdosis obat
tidur dan sejak itu arwahnya telah tampak terlihat di beberapa tempat. Salah
satu tempat paling umum di mana pengunjung bisa melihatnya adalah di Hollywood
Roosevelt Hotel. Di dalam kamar di mana dia pernah tinggal terdapat
bagian-bagian yang dingin, dan beberapa pekerja hotel pernah melihat
bayangannya di dalam cermin ketika mereka membersihkan cermin tersebut. Jika
Anda ingin lebih dekat dengan bomb seks pirang ini, Anda bisa memesan kamar hotel
di mana dia pernah tinggal di Hotel Roosevelt.
Queen Anne
Boleyn
Dipenggal pada tahun 1536 oleh suaminya yang
ngamuk, Henry VIII, Ratu Anne Boylen jelas mengakhiri hidupnya dengan cara yang
kejam. Para sarjana mengatakan bahwa dia boleh jadi tidak bersalah atas apa
yang dituduhkan Henry padanya. Jika benar demikian, masuk akal jika arwahnya
tidak bisa beristirahat dengan damai. Oleh karena itu, dia sering terlihat di
berbagai tempat di Inggris.
Dia sering melintas di Rumah Ratu (Queen’s House) di
dekat tempat di mana dia dipenggal dan pernah terlihat memimpin sebuah prosesi
yang terdiri dari kaum bangsawan melintasi Tower of London. Dia juga sering terlihat
di rumah pada masa kanak-kanaknya istana Hever Castle di sekitar hari Natal dan
pergi mengunjungi Rochford Castle di mana dia dan Henry pertema kali bertemu.
Sebagian orang yang pernah melihatnya mengatakan bahwa dia juga suka
berkeliling mengendarai keretanya, memegang kepalanya yang terputus di
pangkuannya, sama dengan keponakannya Lady Jane Grey. (By Jack Lorre)
Tampaknya semua orang ingin menyatu dengan
paranormal selama Halloween berlangsung. Mereka berpakaian seperti hantu, jin,
dan penyihir demi untuk meminta permen atau mengikuti pesta rumah yang liar.
Akan tetapi, hanya sedikit orang yang percaya akan hantu di luar Halloween.
Penelitian menunjukkan hanya kurang dari separuh orang Amerika percaya akan
hantu atau jin, atau sejenisnya. Bagi mayoritas yang >tidak<
percaya, mungkin cerita tentang Teresita Basa ini akan mengubah pikiran mereka.
Teresita ditujah hingga mati di dalam
apartemennya di Chicago tahun 1977. Ketika polisi tidak menemukan petunjuk
apapun atas pelakunya, kasus itu menjadi dingin. Kemudian, ada seorang wanita
yang menyebutkan siapa pembunuhnya, dia mengaku telah dirasuki oleh roh
Teresita. Si pembunuh kemudian berhasil ditemukan berkat hantu Teresita.
Tunggu, apa?! Baca ceritanya di bawah ini.
Di Bagian
Dunia mana Teresita Berada?
Ketika dia masih hdup, Teresita tidak
menjalankan kehidupan spiritual apapun. Dia lahir di Filipina pada tahun 1929
dari keluarga berada. Ayahnya adalah seorang pengacara sukses
dan dia memiliki apapun yang dia inginkan di usia remajanya.
Teresita lulus dari Assumption College di
Manila dan kemudian pindah ke Amerika Serikat. Fokus melanjutkan kuliahnya,
Teresita mendaftar di Indiana University dan lulus program master dalam
bidang musik. Haus akan ilmu, dia kemudian melanjutkan dengan mempelajari terapi
pernapasan. Teresita telah menemukan apa yang dia cari di dunia dan kemudian
menetap di Chicago, Illinois, bekerja sebagai ahli terapi pernapasan di rumah
sakit Edgewater.
Sebuah
Karakter yang Cantik Berkembang
Teresita boleh jadi menjalani hidup di masa
kanak-kanak yang istimewa, namun dia terbiasa dengan konsep bekerja keras. Para
koleganya melaporkan bahwa dia adalah seorang wanita yang pendiam dan sopan
yang sangat berdedikasi dengan pekerjaannya. Dia sangat bangga dengan
pekerjaannya dan berkomitmen menyediakan pelayanan yang terbaik yang dia bisa.
Sebagai orang dewasa yang bekerja, Teresita tak pernah
lelah belajar. Sambil membangun karirnya, dia juga mengikuti kuliah di Loyola
University di mana dia menyiapkan thesis doktoralnya di bidang musik. Dalam
waktu luangnya, jika Anda percaya dia punya waktu luang, dia memberi les piano.
Menjalankan kehidupan pribadi, dituntun oleh aktivitas rutin, Teresita juga
telah pula mulai menulis sebuah buku.
Hari yang Mengubah
Segalanya
Teresita adalah sosok yang disukai banyak
orang dan ada banyak orang yang memperhatikannya. Kemudian, pada suatu hari,
kehidupannya yang indah itu terpotong pendek. Pada tanggal 21 bulan Februari
tahun 1977, ketika waktu menunjukkan hampir pukul 7:30 malam, Teresita sedang
menjawab sebuah panggilan telepon.
Di seberang telepon adalah Ruth Loeb, temannya dari
rumah sakit. Keduanya bercakap-cakap selama hampir setengah jam di mana
Teresita menyebutkan bahwa dia sebentar lagi akan menerima seorang tamu
laki-laki. Dia tidak pernah menyebutkan nama si tamu misterius itu pada Ruth.
Hampir satu jam kemudian, bau asap memenuhi koridor apartemen. Dua orang
tetangga Teresita terganggu oleh asap dan mulai mengambil tindakan.
Temuan Mengejutkan
Di depan Mata
Bau asap itu tidak seperti biasanya. Merasa
khawatir, para tetangga tersebut menghubungi penjaga apartemen. Bekerja dengan
serius, si penjaga mengingatkan para penghuni apartemen akan kemungkinan bahaya
dan menelepon pemadam kebakaran.
Malam yang dingin kemudian berubah menjadi hangat dengan kobaran api. Ketika
mobil pemadam kebakaran tiba, para petugas pemadam berhamburan menuju apartemen
15B, di mana sumber api diperkirakan berasal. Akan tetapi, apa yang ditemukan
oleh tim pemadam itu di balik pintu adalah sesuatu yang di luar dugaan mereka.
Setelah memadamkan api, para petugas pemadam menemukan sebuah kasur yang
terbakar, ketika kasur tersebut dibalikkan, mereka terkesiap ngeri melihat satu
sosok tubuh telanjang.
Aparteman
15B Adalah Lokasi Kejahatan Mengerikan
Memperhatikan kerusakan yang disebabkan oleh
api, para pemadam kebakaran berharap menemukan sesuatu yang janggal. Akan
tetapi, mereka tak pernah menduga akan menemukan sebuah kasus kejahatan yang
mengerikan. Bukan saja menemukan tubuh telanjang Teresita di bawah kasur, tapi
mereka juga menemukan sebuah pisau jagal tertancap mendalam di bagian tengah
dadanya dan pakaiannya terlipat rapi di sebelah tubuhnya.
Sekilas, tampaknya Teresita merupakan korban
pemerkosaan yang tragis. Akan tetapi, pemeriksaan medis telah menyebabkan para
petugas mengernyitkan dahi. Teresita tidak diperkosa! Kasus itu mengundang
teka-teki dan ketika para penyidik sedang bekerja, jasad Teresita diterbangkan
ke Negro Island di Filipina untuk dikebumikan secara layak.
Perkenalkan
Dekektif yang Menangani Kasus Ini
Penanganan kasus kriminal biasanya tergantung
pada siapa yang mendapat giliran bertugas, atau tergantung pada pengetahuan
khusus dan keahlian si penyidik. Derektif Joseph Stachula dan rekannya, Lee R.
Epplen, diberi tugas menyelidiki kasus pembunuhan Teresita Basa. Selama beberapa
minggu setelah kematiannya, duo detektif ini mulai mewawancarai teman-teman dan
rekan-rekan almarhumah, berharap menemukan petunjuk yang bisa mengarah pada
siapa pembunuh yang mengerikan tersebut. Ketika sedang memeriksa dengan teliti
sisa-sisa kebakaran di apartemen korban, para penyidik menemukan sebuah bukti
penting.
Teresita telah meninggalkan sebuah catatan tulisan
tangan yang misterus. Bunyinya, ”Cari tiket untuk A.S.” Sayangnya, petunjuk ini
jadi dingin.
Polisis Menemukan
Petunjuk Siapa “A.S.”
Beberapa bulan berlalu setelah pembunuhan
Teresita, dan para penyidik masih belum menemukan identitas pembunuhnya.
Kemudian, di bulan Agustus, polisi di Evanton menghubungi detektif Stachula,
menanyakan tentang seorang teknisi dari Rumah Sakit Edgewater. Namanya Allan
Showery.
Ternyata memang ada hubungan Allan Showery dengan
inisial A.S. yang ditemukan dalam catatan Teresita. Tapi polisi tidak menemukan
petunjuk lebih lanjut untuk kepentingan penyelidikan, sehingga mereka
melanjutkan tantangan. Kemudian, Polisi Evanston menghubungkan detektif
Stachula dengan Dr. Juan Chua. Tak banyak yang diketahui para penyidik bahwa
pertemuan mereka itu akan mengubah segala sesuatunya.
Terdapat
Hubungan yang Misterius
Dr. Juan Chua bekerja sebagai asisten dokter
bedah di Rumah Sakit Franklin Boulevard Community. Dia menikah dengan Remibias
“Remy” Chua. Remy memiliki garis keturunan yang sama dengan Teresita Basa, akan
tetapi, nenek moyang Filipina mereka bukanlah satu-satunya detil kesamaan
mereka. Remy juga bekerja di Rumah Sakit Edgewater dan merupakan kolega
Teresita.
Pada mulanya, polisi mengira bahwa Remy akan bisa
memberi penjelasan tentang lingkungan tempat kerja mereka, memberi rincian yang
bisa memberi titik terang tentang kematian Teresita. Sebaliknya, Remy
mengatakan bahwa di telah kemasukan arwah Teresita. Tapi polisi tidak percaya
begitu saja apa yang mereka dengar.
Setelah Berbulan-Bulan,
Nama Si Pembunuh Akhirnya Diketahui
Para petugas tidak percaya akan apa yang
mereka dengar, namun mereka menyimak apa yang dikatakan oleh Dr. Chua. Dia menjelaskan
bahwa istrinya tersebut tiba-tiba mengalami koma dan berbicara dengan suara wanita
lain. Wanita lain itu tak lain adalah Teresita Basa. Dalam salah satu kejadian
kesurupan itu, Remy berkata, “Saya adalah Teresita Basa.”
Dia kemudian berbicara Bahasa Tagalog, Bahasa
tradisional Filipina, dan dia mengatakan bahwa dia telah ditujah oleh Allan
Showery. Dr. Chua bisa berkomunikasi dengan suara tersebut dan bertanya mengapa
Teresita mengizinkan laki-laki tersebut masuk apartemennya. Si arwah menjawab
bahwa “dia adalah teman saya.” Sebelum mendapat informasi lebih banyak laagi,
Remy tersadar dari kerasupannya—dengan keadaan tidak tahu apa yang telah
terjadi.
Teresita
Adalah Hantu yang Gigih
Ketika Remy pertama kali mengalami kerasupan,
pasangan tersebut merasa terganggu tapi mereka tidak mengambil tindakan apapun.
Akan tetapi, semakin lama mereka mengabaikan hantu tersebut, semakin gigih dia
datang berkomunikasi. Pada satu malam, ketika Remy sedang tidur, arwah Teresita
datang lagi dan bertanya pada Dr. Chua mengapa dia tidak memberitahukan
informasi tersebut ada polisi.
Meski
telah berkomunikasi dengan hantu, Dr. Chua menjelaskan bahwa tidak ada bukti
konkret yang mengarah pada Allan Showery. Demi membantu si dokter, si arwah
tersebut menjelaskan bahwa ketika pembunuhan tersebut terjadi, si pembunuh
sempat mengambil beberapa perhiasan miliknya untuk diberikan pada pacarnya.
Mula-mula, Dr. Chua dan Remy ragu-ragu memberi tahu informasi tersebut pada
poisi, khawatir mereka akan “tampak bodoh.” Akan tetapi, suara-suara tersebut
terus menerus memburu mereka dan akhirnya mereka memutuskan bertindak.
Bukti yang Menyimpulkan
Perkara
Dr. Chua dan Remy merasa gelisah ketika mereka
menghubungi polisi, dan skeptisisme itu menular. Mula-mula, polisi meragukan
kisah mereka itu. Lagi pula, Remy juga merupakan orang Filipina dan belum lama
bekerja di rumah sakit yang sama denga Teresita dan Allan. Meskipun Teresita
telah bertemu Remy pada masa orientasi, namun mereka bekerja dalam shift yang
berbeda dan jarang bertemu. Polisi mendengarkan cerita dari pasangan suami istri
tersebut dengan menyimpan keraguan, sampai Dr. Chua menyebutkan tentang adanya
perhiasan yang dicuri.
Bahkan polisi saja tidak tahu tentang perhiasan yang
hilang itu. Adanya bukti baru seperti ini adalah yang mereka butuhkan untuk
meneruskan penyelidikan, walaupun dipandang aneh, dan tak lama kemudian, mereka
menghubungi Allan Showery.
Cerita yang
Berubah Adalah Tanda Bersalah
Dr. Chua mengatakan bahwa kenyataan bahwa
istrinya telah kerasupan arwah Teresita adalah lebih dari cukup sebagai petunjuk.
Akan tetapi, polisi tidak bisa mengabaikan hubungan yang ada dalam cerita tersebut
dan memutuskan untuk meihat ke mana cerita tersebut akan mengarah. Detektif
Stachula dan Detektif Epplen mencari alamat Allan dan mengetuk pintu apartemennya
pada tanggal 11 Agustus.
Mulanya, Allan mengaku mengenal Teresita Basa, tapi
dia tidak mengakuipernah mengunjungi
apartemen Teresita. Polisi terus mendesak dan tidak perlu waktu lama kemudian
dia mengubah ceritanya. Dalam cerita versi revisinya, Allan mengakui dia pergi
ke apartemen Teresita untuk memperbaiki pesawat TV, namun dia pergi tak lama
kemudian. Polisi tidak menemukan bukti lebih lanjut dan siap-siap keluar dari
rumah Allan ketika mereka menemukan sebuah petunjuk penting.
Detil-Detil
yang Menjadi Kunci
Ketika polisi tiba di rumah Allan, mereka
tidak yakin apa yang akan mereka temukan di sana. Petunjuk pertama adalah
kebohongan Allan tentang kunjungannya ke apartemen Teresita. Setelah mendesaknya,
polisi jadi lebih teliti dan hati-hati, dan di situlah mereka menemukan sebuah
bukti yang lebih penting.
Ketika berbicara dengan Allan di apartemennya, polisi
memperhatikan bahwa calon istri Allan, Yanka Kamluk, sedang mengenakan cincin
koktail permata yang istimewa. Perhiasan itu secara mengejutkan serupa dengan
yang digambarkan oleh arwah Teresita. Setelah melakukan penyelidikan lebih
dalam lagi, polisi menemukan lebih banyak lagi perhiasan yang kemudian bisa
dikenali oleh keluarga Teresita.
Tak Bisa
Lari dari Kebenaran
Allan Showery tak menyangkal bukti-bukti tersebut.
Dia memiliki perhiasan-perhiasanTeresita itu dan mengakui merupakan salah satu orang yang terakhir kali
melihat Teresita hidup. Setelah didesak, akhirnya Allan Showery mengakui telah
membunuh Teresita Basa.
Allan menjelaskan bahwa dia tak punya uang untuk membayar
sewa apartemennya dan pergi ke apartemen Teresita dengan maksud merampoknya.
Tapi bukannya menggondol barang-barang mewah, dia keluar dengan mengantongi
uang $30 dan segenggam perhiasan.Meski
telah mengakui perbuatannya itu, namun Allan mengubah keterangannya di pengadilan.
Siding Roller
Coaster Membuat Semua orang Speechless
Allan ditahan dan menunggu persidangan. Media
yang meliput kasus ini menurunkan berita dengan label “Persidangan Suara dari
Kuburan.” Ketika Allan ditempatkan di podium, dia mengatakan bahwa dia “hanya
bercanda” ketika dia memberi pengakuan pada polisi. Menjawab ini, jaksa
penuntut Thomas Organ berseru, “Baiklah Allan Showery, kamu tidak sedang
bercanda ketika kamu menujahkan pisau ke dada Teresita Basa, kan?”
Allan Showery menyewa William Swano sebagai
pembelanya. Bersama-sama, mereka mengatakan bahwa Remy telah membuat pengakuan
palsu tentang kesurupan yang dia alami karena dia telah dipecat dari rumah
sakit. William mengatakan, “Saya tak pernah dengar sebelumnya ada seseorang
yang ditangkap berdasarkan bukti sebuah penerawangan penglihatan.” Drama persidangan pertama
itu telah membuat para juri deadlock dan pengadilan menyatakan batal. Persidangan
selanjutnya akan dilaksanakan pada bulan Februari tahun 1979, namun sebuah
kejadian penting terjadi.
Pikiran
Allan Berubah
Persidangan pertama mungkin gagal, tapi Allan
masih ditahan. Ketika di dalam penjara, pikirannya berubah. Berbicara dengan
para petugas, Allan mengaku bersalah dalam kasus pembunuhan Teresita Basa. Bukan
hanya itu, dia juga mengaku bersalah atas pencurian dan pembakaran.
Mereka yang memandang kasus ini dari unsur spiritual
percaya bahwa Teresita telah mengunjungi Allan di penjara, menakut-nakut dia
hingga dia mengaku. Akan tetapi, yang lebih masuk akal adalah bahwa pembelanya
mendesak dia agar mengakui perbuatannya untuk mendapatkan hukuman yang lebih
ringan. Tapi apakah selayaknya begitu?
Vonis Pengadilan
adalah Keputusan yang Buruk bagi Keadilan
Lagi, Allan dikawal menuju ruang sidang.
Setelah mengaku bersalah, dia divonis 14 tahun penjara atas dakwaan membunuh.
Dia juga diberi hukuman tambahan 12 tahun atas perampokan bersenjata dan pembakaran.
Akan tetapi, Allan tidak punya waktu lama menikmati kehidupan dalam penjara.
Pada bulan July 1983, hanya lima tahun setelah divonis, Allan Showery dikeluarkan
dari Lapas Stateville.
Para penegak hukum masih bingung bagaimana mungkin
bukti-bukti atas dakwaan tersebut bisa dipakai. Detektif Stachula mengatakan,
“Hingga saat ini, saya tidak begitu yakin apakah saya percaya tentang bagaimana
cara informasi tersebut diperoleh. Akan tetapi, segala sesuatunya terbukti
benar.” Dengan demikian, ada teori-teori lain tentang bagaimana informasi tentang
siapa pembunuh Teresita didapat.
Muncul Teori
Alternatif
Headlines surat kabar lebih menyukai
kemungkinan arwah Teresita telah berkomunikasi dengan Remy. Akan tetapi, ada
juga sebuah pejelasan yang lebih masuk akal tentang bagimana informasi tersebut
diungkap. Belakangan terungkap bahwa Allan dan Remy sempat bersitegang ketika
sama-sama bekerja di rumah sakit Edgewater. Perselisihan di antara keduanya
begitu intens yang membuat Allan akhirnya komplain terhadap Remy. Akibat dari
perselishan itu, Remy akhirnya dipecat.
Tak lama setelah Remy dipecat, dia mulai dikunjungi
oleh arwah Teresita. mungkinkah tuduhannya yang mistis itu berdasarkan dendam?
Penyidik Masih
Garuk-Garuk Kepala
Hingga sekarang, proses pengadilan yang mengarah pada dakwaan pembunuhan Teresia masih merupakan kasus hukum yang
dianggap ganjil dalam sejarah kriminal Chicago. Meski orang-orang mulai melupakan
kisah ini, namun masih ada beberapa penyidik yang masih bertanya-tanya tentang
kasus ini.
Sebagian dari mereka terbuka terhadap kemungkinan
adanya aktivitas para normal terlibat dalam kasus ini, sedangkan sebagian lain
ragu dan menolak teori tersebut sama sekali. Mungkin Remy sebelumnya mendengar
bahwa Allan telah mengakui perbuatannya di tempatnya kerja? Bagaimanapun juga,
informasi tersebut terbukti benar. Dengan berbicara pada polisi, Remy telah
memainkan peran penting akan terungkapnya kasus ini. (By Jack Lorre | )
Chat GPT
bisa membuat quote dan kutipan-kutipan yang digunakan pengacara di persidangan.
Kemudian para pengacara itu berbohong dengan mengatakan bahwa mereka sedang
berlibur, kata hakim.
Dua pengacara di New York City dan biro hukum mereka
dihajar dengan denda $5.000 setelah mereka menyerahkan dokumen hukum yang
ditulis dengan bantuan ChatGPT. Namun, sayangnya, kali ini mereka belum
beruntung, Chat GPT tidak mengacu pada fakta, melainkan merangkai sejumlah quote
dan kutipan-kutipan yang entah dari mana datangnya.
Hakim Federal P. Kevin Castel menulis bahwa para pengacara
tersebut dan biro hukum mereka Levidow, Levidow & Oberman, P.C., tak
bisa dipercaya dan berbohong di depan pengadilan demi untuk menutupi kesalahan
mereka. Mereka “mengabaikan tanggung jawab mereka ketika mereka menyerahkan judicial
opinion (pendapat hukum) yang tak berdasarkan kenyataan (non-existent)
dengan quotes dan kutipan-kitipan palsu yang dibuat oleh perangkat
kecerdasan buatan Chat GPT, kemudian terus mempertahankan pendapat-pendapat
palsu tersebut ketika judicial orders mempertanyakannya” tulis Judge
Castel di dalam decision.
Kebohongan mereka itu terungkap ketika para hakim
memperhatikan enam kasus hukum yang dijadikan acuan oleh mereka ternyata hanya
khayalan. Si hakim menulis bahwa pengacara Peter LoDuca dan Steven A. Schwartz
malah memperburuk keadaan bagi mereka sendiri dengan berbobong di depan
pengadilan. Ketika pengadilan mempertanyakan kasus hukum yang mereka buat-buat
itu, si hakim mengatakan bahwa Schwarts menawarkan “penjelasan yang bergeser
dan bertentangan” dan LoDuca berpura-pura sedang memperpanjang waktu liburannya.
Levidow, Levidow & Oberman, P.C., tidak dengan segera merespons
permintaan komentar.
Di awal bulan ini, Schwartz mengatakan dalam sebuah acara
dengar pendapat bahwa dia menggunakan ChatGPT ketika mencari preseden hukum
untuk mendukung sebuah kasus cedera melawan perusahaan penerbangan Amerika
Selatan Avianca tentang sebuah cedera yang terjadi pada penerbangan pada tahun
2019. Menurut dokumen yang diajukan dengan keputusan hukum, Chat GPT tetap
bertahan mengatakan bahwa kasus itu benar-benar ada. Sebagai contoh, beberapa screenshot
menunjukkan si hakim yang sedang login ke ChatGPT dan bertanya apakah
kasus-kasus hukum yang dikutip oleh para pengacara tersebut benar-benar ada.
Aplikasi tersebut menjawab “Ya, kasus Varghese V. China Southern Airlines
Co LTD... benar-benar ada,” dan menyarankan agar Anda meihatnya di
database Westlaw orLexisNexis. Tapi kecil kemungkinan Anda akan
menemukan apa-apa di sana selain referensi tentang para pengacara yang memalukan ini,
karena kasus tuntutan Varghese adalah kasus khayalan belaka.
Schwatrz dan LoDuca bukanlah pengacara pertama yang
menguji kesaktian ChatGPT dalam masalah hukum. Aplikasi tersebut telah menelan satu
volume legalese (bahasa hukum) yang tak pernah diketahui sebelumnya, dan
sering kali menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang masalah hukum yang kompleks
dengan ketepatan yang mencengangkan. Layanan hukum online DoNotPay membatalkan
rencana untuk mengangkat ChatGPT sebagai pengacara setelah muncul banyak State
Bar associations (organisasi yang menaungi para pengacara di AS) mengancam
akan mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan tersebut. Betapa pun kita akan
menyukai sebuah program komputer berkedap-kedip di dalam ruang sebuah
pengadilan, namun belumlah jelas apakah robot bisa jadi pengacara—setidaknya
saat ini. Akan tetapi, teknologi versi terbaru yang disebut ChatGPT-4 ternyata
berhasil lulus ujian untuk jadi pengacara (Bar exam) dengan nilai tinggi
bulan Maret lalu.
Masalahnya, seperti yang kini sangat jelas bagi
Schwatrz dan LoDuca, adalah bahwa ChatGPT sering kali mengarang-ngarang saja
secara keseluruhan. Lebih buruk lagi, karangan-karangan tersebut tak bisa dibedakan
dengan jawaban-jawaban robot lain yang, secara mengejutkan, akurat. ChatGPT
sangatlah mengesankan, namun publik secara perlahan tersadar akan fakta bahwa
teknologi dibuat untuk mengeluarkan jawaban-jawaban yang terlihat
akurat, bukannya menyediakan jawaban-jawaban yang benar-benar akurat. Itu
adalah perbedaan penting, sebuah perbedaan yang berharga lima ribu dolar bagi
kedua pengacara yang cinta teknologi tersebut. (ByThomas Germain)