Dua Belas Mitos tentang Tekanan Darah Tinggi yang Tidak Harus Anda Percayai


Doctor's Hand Checking Blood Pressure
OK, semua orang tahu penyakit jantung merupakan salah satu pembunuh tersbesar di AS, dan tekanan darah tinggi tentu bisa berkontribusi meningkatkan resikonya. Tapi seberapa banyak Anda mengetahui tentang tekanan darah tinggi, yang sebenarnya? Khusus, Pusat Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit AS mengingatkan bahwa satu dari setiap tiga orang dewasa di AS mempunyai tekanan darah tinggi, dan hanya separuh dari mereka yang mengelolanya. Hal ini telah menyebabkan 1.000 kematian setiap hari yang berasal dari kondisi kesehatan yang disebabkan oleh hipertensi—pikirkan serangan jantung, stroke, gagal jantung kronis, dan penyakit ginjal.

Namun, hal ini ada baiknya juga. Kini lebih banyak orang yang belajar betapa pentingnya mempertahankan tekanan darah yang sehat, yang dengan demikian akan mengurangi resiko terkena penyakit fatal. Ingin tahu berapa banyak yang Anda ketahui tentang tekanan darah tinggi? Di bawah ini adalah beberapa mitos tentang tekanan darah tinggi yang sebaiknya tidak Anda percayai.

1. Jika darah tinggi adalah penyakit keturunan, maka Anda tidak bisa berbuat apa-apa.

Mungkin ayah Anda dan ibu Anda keduanya menderita tekanan darah tinggi dan Anda pikir Anda pun akan terkena. Well, ada kabar baik untuk Anda—genetik bukanlah segalanya. Menurut CDC, bahkan meski Anda tidak beruntung secara genetik, ada hal-hal lain yang bisa mengurangi resiko Anda terkena tekanan darah tinggi. Di sinilah tidak merokok, makan makanan kaya nutrisi, dan mempertahankan berat tubuh sehat itu berperan. Tidak ada kata terlambat untuk menurunkan tekanan darah Anda, pula, jadi bicaralah pada kedua orang tua Anda tentang perubahan gaya hidup yang bisa mereka buat pula.

2. Menghindari garam meja (table salt) bisa membantu menurunkan tekanan darah.

 

Ada banyak silang pendapat apakah diet rendah sodium baik bagi mereka yang mengalami tekanan darah tinggi, tapi inilah yang sebenarnya: Rata-rata makanan orang Amerika itu banyak mengandung garam, tak peduli garam bisa menimbulkan masalah. Asosiasi jantung Amerika merekomendasikan orang dewasa mengonsumsi tidak lebih dari 1.500 miligram garam sehari—ini berarti kurang dari dua sendok kecap. Anda mungkin mengira Anda sedang melakukan sesuatu yang baik bagi tekanan darah Anda dengan cara menghindari garam ketika makan, tapi ingat, kebanyakan garam tidaklah berasal dari botol garam, tapi dari makanan olahan.

Waspadalah terhadap enam makanan asin—roti, cold cuts (daging yang dimasak dingin, daging olahan), sandwiches, pizza, sup, dan ayam. Ini adalah makanan-makanan yang banyak mengandung sodium. Dan beberapa jenis obat juga mengandung garam dalam jumlah yang mengejutkan.

3. Anda tak perlu khawatir tentang tekanan darah tinggi jika Anda merasa baik-baik saja.

Anda mungkin mempunyai anggapan tentang bagaimana rasanya mengalami tekanan darah tinggi. Mungkin Anda membayangkan seseorang yang selalu overheated (kepanasan), berkeringat, atau gugup, tapi sebenarnya tidak seperti itu. Nyatanya, NorthBay Healthcare mengatakan kemungkinan Anda tidak akan mengalami gejala apa-apa jika Anda mempunyai darah tinggi, tapi itu tidak berarti bahwa jantung, ginjal, dan otak Anda aman-aman saja. Jangan biarkan ukuran tekanan darah Anda naik karena Anda tidak merasa sakit. Mencari pengobatan bisa menyelamatkan hidup Anda.

4. Minum anggur merah adalah baik-baik saja jika Anda mengalami tekanan darah tinggi.

 

Anda tentu pernah mendengar ini—minum segelas anggur secara mengejutkan adalah baik bagi jantung Anda, dan dengan demikian tentu baik pula meminum anggur ketika Anda menderita darah tinggi. Namun ada yang salah dalam pikiran seperti ini. Pertama, sebuah meta-analisis dari Jurnal Penelitian tentang Alkohol dan Obat-obatan menemukan bahwa tidak ada bukti yang kuat yang mendukung bahwa minum anggur dalam takaran yang moderat adalah baik bagi kesehatan. Kedua, Mayo Clinic melaporkan bahwa minum anggur bisa meningkatkan tekanan darah baik secara sementara maupun dalam jangka lama. Segelas anggur setelah makan boleh jadi tidak ada baiknya sama sekali. 

5. Anda tidak perlu memiliki alat ukur tekanan darah sendiri di rumah.

 

Mungkin Anda tidak berpikir bahwa ukuran tekanan darah yang diambil oleh dokter mempunyai arti banyak, namun dalam hal ini, adalah ide yang bagus untuk memiliki alat ukur tekanan darah sendiri di rumah (monitor tekanan darah). AHA merekemondasikan mereka yang sedang menjalani pengobatan tekanan darah tinggi membeli alat ukur tekanan darah untuk dibawa pulang setelah menjalani pengobatan oleh dokter, guna mengetahui apakah pengobatan tersebut ada hasilnya. Monitor tekanan darah yang baik adalah yang menggunakan ban yang dililitkan di bisep (lengan atas). Monitor yang dililitkan di jari atau pergelangan tangan tidaklah baik.

Bagaimana mengukur tekanan darah sendiri di rumah.

 

Mungkin Anda telah meluangkan waktu untuk mengoperasikan monitor tekanan darah yang dililitkan di bisep di rumah Anda. Bagus! Tapi itu baru langkah pertama—mendapatkan pembacaan yang akurat yang dilakukan sendiri bukanlah hanya masalah melilitkan ban monitor di bisep Anda dan berharap hasilnya akan baik. Tapi lebih dari itu, pastikan Anda tidak merokok, tidak melakukan olahraga, atau minum kopi 30 menit sebelum melakukan pengukuran tekanan darah. Dan, pastikan Anda duduk tegak (tidak menyender) dengan kaki yang rata dengan tanah dan ban monitor berada di atas siku Anda. Jangan lupa mencatat hasilnya. Membuat jurnal tekanan darah untuk melihat trend perubahan yang terjadi adalah langkah yang baik untuk Anda dan juga untuk dokter Anda.

6. Anda bisa hentikan mengukur tekanan darah ketika tekanan darah Anda sudah turun.

 

Mungkin Anda telah menjalani pengobatan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan akhirnya Anda telah melihat hasilnya—hebat! Tapi jangan buru-buru dulu menghentikan perawatan tanpa ada perintah dari dokter. Verywell menjelaskan therapi obat sangatlah efektif dalam mengontrol tekanan darah dengan tanpa kelemahan yang nyata, dan hal ini juga bisa membantu melindungi ginjal Anda.

Jika Anda telah membuat perubahan gaya hidup sehat dan ukuran tekanan darah Anda kembali normal selama lebih dari enam bulan, maka jangan sungkan-sungkan untuk bertanya dengan dokter Anda untuk coba-coba menghentikan obat tersebut. Anda boleh jadi akan didukung untuk mencoba hal itu, tapi jangan melakukan ini dengan tanpa petunjuk dari dokter.

Tidak suka dengan metode pengobatan yang sedang Anda jalankan saat ini? Mintalah metode pengobatan lain.

Tidak semua pengobatan bisa memberikan yang terbaik bagi Anda, meski pengobatan tersebut tentu saja bermanfaat dalam jangka panjang. Untungnya, ada lebih dari satu opsi bagi Anda jika Anda mengalami tekanan darah tinggi. Diuretics biasanya diresepkan bagi mereka yang mengalami kondisi ini, namun sebagian dari Diuretics bisa menyebabkan level potassium rendah atau timbulnya masalah gula darah bagi penderita diabetes, kata AHA. Dalam hal ini, tanyakan pada dokter Anda tentang beta-blockers, yang bekerja untuk mengurangi beban kerja jantung, atau ACE inhibitors, yang bisa merelaksasi pembuluh darah Anda. Ada sejumlah pengobatan yang bisa Anda coba jika Anda temukan efek sampingnya negatif bagi hidup Anda, jadi jangan lupa menanyakan pilihan pengobatan seperti apa yang cocok bagi Anda.

7. Jika Anda sedang minum obat, menjalani pengobatan, Anda tak perlu perhatikan olahraga dan diet.

 

Berkat adanya pengobatan modern, maka tekanan darah tinggi bisa diobati. Tapi ini tidak berarti Anda bisa santai-santai saja dan membiarkan pilnya bekerja. Sepertinya dokter Anda akan menyarankan untuk menjadi lebih aktif untuk membantu pengobatan Anda, jadi ikuti nasihat tersebut dengan serius. Cobalah melakukan aktivitas ringan hingga berat selama 40 menit—misalnya jalan kaki cepat—tiga hingga empat kali seminggu untuk mendapatkan hasil terbaik.

Sejauh mengenai diet, Anda harus memberi perhatian ekstra. Makanlah makanan yang kaya akan potasium, seperti pisang, dan berbagai omega-3, seperti ikan salmon. Biji-bijian utuh, dairy (susu) rendah lemak, kacang-kacangan, dan minyak zaitun juga baik dikonsumsi.

Olahraga terbaik bagi penderita tekanan darah tinggi.

 

Siap bergerak? Vic Froelicher, seorang profesor medis di Stanford University, berbagi kiat tentang olahraga bagi yang menderita hipertensi dengan Prevention. Pertama, pastikan Anda tidak melakukan olahraga dengan berlebih-lebihan. Segala sesuatu yang memerlukan peningkatan energi dengan cepat bisa membuat tekanan darah Anda meningkat sementara, jadi jalan kaki merupakan ide yang bagus. Jika Anda merencanakan melakukan sedikit latihan ketahanan tubuh (resistance training), jangan mencoba beban yang paling berat. Beban yang ringan dengan diulang-ulang secara memadai akan bermanfaat bagi Anda.

Ketika Anda sedang berlatih, pastikan Anda tidak menahan napas, karena hal ini bisa membuat tekanan darah Anda meningkat tajam secara tidak Anda sadari. Dan hindari minum minuman sebelum olahraga (pre-workout shakes)—minuman yang mengandung banyak kafein juga bisa menyebabkan tekanan darah meningkat tajam.

8. Selama salah satu angka normal, maka tekanan darah Anda baik-baik saja.

 

Mungkin Anda sudah melakukan pengkuran darah ratusan kali seumur hidup Anda, tapi boleh jadi Anda tidak benar-benar tahu apa arti angka-angka tersebut. Atau mungkin Anda tahu, dan selama salah satu dari angka tersebut normal, Anda merasa aman-aman saja. Mayo Clinic menjelaskan kedua angka, yang di atas dan di bawah, adalah penting dalam menentukan apakah Anda memiliki tekanan darah tinggi atau tidak.

Faktanya, jika angka yang di atas terlalu tinggi dan angka yang di bawah normal saja, itu berarti Anda mengalami kondisi yang sangat umum yang disebut sebagai hipertensi sistolik terisolasi. Jika Anda mengalami hal ini terlalu lama bisa mengakibatkan meningkatnya resiko masalah kardiovaskuler seiring berjalannya waktu.

9. Tekanan darah tinggi hanya menjadi masalah di usia tua.

 

Anda lebih besar kemungkinan akan mengalami hipertensi ketika usia Anda menua, tapi jangan abaikan adanya angka ukuran yang tidak normal hanya karena usia Anda belum mencapai 50 tahun. Sebuah penelitian di dalam Journal of American College of Cardiology telah meneliti 2.500 orang pria dan wanita berusia antara 18 hingga 30 tahun selama lebih dari 25 tahun. Mereka menemukan bahwa orang yang yang mengalami peningkatan tekanan darah sedikit saja di usia mudanya akan lebih besar kemungkinan menunjukkan tanda-tanda penyakit jantung di kemudian hari. Sebenarnyalah, prahipertensi itu bukanlah lelucon—jangan lupa mengobatinya untuk menghindari keadaan menjadi lebih buruk.

10. Pria lebih besar kemungkinan terkena tekanan darah tinggi.

 

Jika Anda pikir mayoritas penderita hipertensi adalah pria, maka Anda tidak salah—National Heart, Lung, and Blood mengatakan bahwa pria lebih besar kemungkinannya akan mengalami hipertensi dalam usia di bawah 55 tahun. Tapi keadaannnya berubah ketika di atas usia tersebut. Wanita menjadi lebih besar kemungkinannya akan mengalami hipertensi ketika berada di usia di atas 55 tahun. Wahai kaum wanita, lakukanlah check up setahun sekali untuk mengetahui hal ini.

11. Obat-obatan yang dijual bebas adalah aman bagi penderita tekanan darah tinggi.
Jika Anda tidak membutuhkan sebuah resep untuk menggunakan obat, berarti obat tersebut aman-aman saja, kan? Tidak juga. Beberapa obat yang dijual bebas seperti decongestans, pain meds (obat penghilang rasa sakit), dan obat flu dan masuk angin ternyata bisa meningkatkan tekanan darah Anda atau memengaruhi obat tekanan hipertensi yang sedang Anda konsumsi. Bahkan vitamin dan suplemen bisa mempunyai efek seperti ini jika Anda tidak berhati-hati. Dan jika Anda cenderung meminum antasida untuk mengobati heartburn (mulas), ketahuilah obat ini mengandung banyak sodium. Jika Anda sedang  mengonsumsi sesuatu untuk menurunkan tekanan darah, tanyakanlah dokter atau farmasis tentang obat-obatan yang dijual bebas yang aman Anda konsumsi.

12. Hipertensi baju putih tidaklah perlu dikhawatirkan.

 

Mengunjungi dokter mungkin bukanlah aktivitas yang Anda sukai. Jika Anda merasa tegang dalam melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan, maka kemungkinan tekanan darah Anda akan naik. Mungkin Anda mengira hal ini bukanlah masalah besar, terlebih ketika Anda mengukur tekanan darah di rumah, hasilnya normal-normal saja. Tapi inilah sebabnya mengapa Anda harus perhatikan hasil pengukuran terkanan darah yang diambil oleh dokter—hasil pengukuran dokter tersebut memberi Anda pandangan bagaimana tubuh Anda terpengaruh oleh stress. Everyday Health menjelaskan bahwa menyaksikan tekanan darah meningkat ke level yang tidak sehat setiap kali Anda mengalami stres bisa menimbulkan banyak tekanan (strain) pada jantung Anda seiring berjalannya waktu.

Jangan abaikan hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan dokter hanya karena hanya karena Anda gugup menghadapi si baju putih itu. Jika ini terjadi, gunakan hasil pengukuran tersebut sebagai sebuah peluang untuk mengatasi level stres Anda dan berusaha menurunkannya. (By Lauren Weiler)

http://www.cheatsheet.com/health-fitness/never-believe-these-high-blood-pressure-myths.html/

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger