"Sinyal Kuat' dari Sebuah Bintang Menyerupai Matahari Timbulkan Spekulasi Adanya Makhluk Ruang Angkasa


(CNN) Para ahli astronomi yang terlibat dalam proyek pencarian makhluk cerdas dari angkasa luar, (search for extraterrestrial intelligence) (SETI), kini sedang mencoba peralatan mereka untuk melacak sebuah bintang yang berada sekitar 94 tahun cahaya jauhnya dari Bumi setelah sebuah sinyal yang sangat kuat berhasil dideteksi oleh sebuah teleskop Rusia.

Sebuah kelompok peneliti internasional kini sedang menguji sinyal radio dan bintang tersebut, HD 164595, yang digambarkan di dalam sebuah paper oleh seorang ahli astronomi Italia Claudio Maccone sebagai sebuah “calon SETI yang kuat”—dengan harapan bisa menemukana asal-usul bintang tersebut.

“Sinyal dari HD 164595 itu menarik, karena datangnya dari sekitar sebuah bintang yang menyerupai matahari, dan jika sinyal tersebut artifisial, maka kekuatannya adalah cukup besar dan pasti dibuat oleh sebuah peradaban dengan kapabibiltas yang jauh melampaui manusia,” kata ahli astronomi Douglas Vakoch, presiden METI international, yang bertugas mencari tanda-tanda kehidupan di luar Bumi, tulis CNN.

Peradaban yang maju?

Paul Glister dari Tau Zero Foundation, yang melakukan penelitian interstellar, mengatakan bahwa jika sinyal tersebut artifisial adanya, maka kekuatannya mengisyaratkan bahwa sinyal tersebut berasal dari sebuah peradaban yang lebih maju daripada peradaban kita.

Dyson swarm (pictured) or Dyson spheres are proposed technologies for capturing all energy emitted by a star.
Dyson's Sphere
Peradadan yang sedemikian bisa jadi tergolong pada skala Kardashev Tipe II. Skala Kardashev adalah sebuah upaya dari ahli astrononi Soviet yang bernama Kardashev untuk mengategorikan berbagai tahapan teknologi peradaban. Di masa sekarang, spesies kita manusia berada di sekitar Tahap I dari skala tersebut, di mana sebuah peradaban mampu mengolah semua energi yang ada di planetnya sendiri, termasuk energi matahari, angin, gempa bumi dan bahan bakar lainnya.

Sebuah peradaban Tipe II akan mampu mengelola semua energi yang dikeluarkan oleh bintangnya, yang bermiliar-miliar watt adanya.

Untuk melakukan itu, diperlukan pengerahan daya upaya yang kolosal, menyerupai konstruksi sejenis superstruktur, seperti sebuah lingkup atau bola raksasa terdiri dari panel-panel surya yang super maju yang dipopulerkan oleh ahli astronomi Freeman Dyson, yang bisa menangkap dan menyimpan semua radiasi yang dikeluarkan oleh matahari. Para ilmuwan percaya bahwa superstruktur mungkin merupakan peluang terbaik kita manusia untuk mendeteksi kehidupan makhluk angkasa luar kecuali kalau mereka secara aktif mencoba berkomunikasi dengan kita.

Bola raksasa Dyson (Dyson sphere) merupakan salah satu solusi yang disarankan untuk melacak fluktuasi cahaya yang aneh yang terdeteksi di sekitar Bintang Tabby (Tabby’s Star), yang menimbulkan kegembiraan luar biasa ketika cahaya terdeteksi tahun lalu. Bintang yang redup itu tetap menjadi misteri, tapi tampaknya tidak disebabkan oleh komet.

Apa yang terjadi dengan HD 164595?

Dalam sebuah pernyataan, Seth Shostak, seorang ahli astronomi senior dari SETI Institute, mengatakan bahwa “sulit dipahami kenapa makhluk luar angkasa ingin mencapai sistem tata surya kita dengan sebuah sinyal yang kuat.” Sistem bintang ini sangatlah jauh sehingga mereka belum bisa menangkap TV atau radar kita yang akan memberi tahu mereka keberadaan kita di sini,” katanya menambahkan.

METI Internasional akan mengamati bintang tersebut dari Boquete Optical SETI Observatory di Panama, kata Vakoch, “mencari denyut-denyut laser yang singkat yang boleh jadi mengirim sebuah tanda dari makhluk angkasa luar yang maju.”

Dia menekankan pentingnya semua masyarakat anggota SETI mengikuti sebuah sinyal yang terdeteksi oleh salah seorang anggotanya.

“Tanpa adanya pembenaran dari pengamatan independen, sebuah sinyal terduga dari makhluk angkasa luar tidak mempunyai banyak kredibilitas.”

SETI Insititue juga mengamati HD 164595, dengan menggunakan Allen Telescope Array di Kalifornia. Sejauh ini, tim tersebut belum nenemukan sinyal apapun untuk dicocokkan dengan sinyal-sinyal yang terdeteksi pertama kalinya oleh teleskop Rusia tersebut, namun Shostak mencatat bahwa “kami belum menemukan frekuensi dalam jangkauan penuh di mana sinyal tersebut bisa terdapat.”

“Sebuah deteksi, tentu saja, akan segera memicur komunitas radio astronomi dan SETI untuk melakukan tindak lanjut observasi.”

Menurut Vakoch, “Jika ini benar merupakan sebuah sinyal dari makhluk angkasa luar, maka kami perlu menyurvei bintang tersebut dengan sebanyak mungkin sprektrum elektromagnetik yang kami bisa.”

Makhluk angkasa luarkah itu?

Mungkin bukan, kata Vakoch. Dia mensinyalir adanya ikut campur teknologi atau amplifikasi melalui pelensaan gravitasional, di mana sebuah sinyal di belakang sebuah planet atau objek besar lainnya tampak jauh lebih kuat dari yang sebenarnya, sebagai kemungkinan penyebab.

“Keterbatasan terbesar dari sinyal bulan Mei 2015 adalah bahwa sinyal tersebut belum direplikasikan. Sebelum kita bisa memberi kepercayaan apapun kepada sebuah sinyal sebagai berasal dari makhluk angkasa luar, kita perlu melihat sinyal tersebut berulang-ulang untuk memastikan bahwa itu bukanlah sekedar sebuah fenomena transient (sementara),” katanya.

“Diperlukan sekurangnya beberapa jam pengamatan oleh para peneliti SETI pada lokasi-lokasi lainnya untuk memastikan kita tidak kehilangan sebuah kesempatan untuk melakukan kontak pertama, betapapun jauhnya.”

Jika sinyal itu terbukti sebagai transient dan tak bisa dijelaskan, maka HD 164595 bisa menjadi sebuah “sinyal Wow!,” yang membuat penasaran dan sekaligus misterius.

Shostak menulis bahwa “tentu saja (hal itu) mungkin” bahwa sinyal tersebut berasal dari sebuah peradaban makhluk angkasa luar, tapi tanpa adanya konfirmasi, kita hanya bisa mengatakan bahwa fenomena itu sebagai sesuatu yang “menarik.” (By James Griffiths, CNN)

http://edition.cnn.com/2016/08/30/health/seti-signal-hd-164595-alien-civilization/index.html

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger