Seks. Kopi, Latihan Olahraga Adalah Beberapa Penyebab Timbulnya Aneurisme Otak (Brain Aneurysm) (Pembengkakan Pembuluh Darah pada Otak)
Berhubungan seks atau minum kopi bisa memicu timbulnya aneurisme otak (brain aneurysm), menurut sebuah penelitian baru-baru ini. jika orang yang menyandang aneurisme—atau adanya bagian yang lemah dalam pembuluh darah di dalam otak—mengalami stress, maka bagian yang lemah tersebut bisa robek, sehingga menimbulkan stroke. Ada delapan aktifitas yang bisa meningkatkan resiko tersebut, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan hari Kamis kemarin dalam jurnal Stroke, berdasarkan sebuah analisis terhadap 250 orang pasien yang mengalami stroke akibat aneurisme. Penemuan tersebut mengisyaratkan bahwa minum kopi bisa meningkatkan resiko pecahnya aneurisme sebesar 10,6 persen, diikuti oleh latihan olahraga yang keras (7,9 resiko peningkatan), meniup dengan hidung (nose-blowing) (5,4 persen), dan berhubungan seks (4,3 persen). Pemicu yang lain termasuk terkejut, marah, dan mengejan ketika buang air besar (sembelit). Faktor yang umum di antara aktifitas-aktifitas tersebut adalah, kata para peneliti, bahwa kegiatan-kegiatan tersebut bisa meningkatkan tekanan darah secara tiba-tiba. Resiko yang timbul dari kegiatan-kegiatan tersebut akan berakhir dalam tempo satu jam. Orang yang menyandang aneurisme harus mengambil langkah-langkah protektif, seperti mengurangi minum kopi dan mengobati sembelit, menurut penelitian tersebut.
Stroke: 7 Tanda Anda Beresiko Terkena Serangan Otak
Stroke bisa menyerang seperti serangan petir. Dan jika si korban selamat, maka akibatnya bisa jadi cacat—menyebabkan gerakan hingga bicara terganggu. Meski stroke merupakan penyebab kematian terbesar ke-tiga dan merupakan penyebab utama kecacatan pada orang dewasa di Amerika Serikat, namun kesadaran dan pengenalan akan penyakit ini masih jauh tertinggal dibandingkan penyakit-penyakit utama lainnya. Akan tetapi, dengan mengetahui informasi, Anda bisa melindungi diri Anda dari terkena stroke ischemic, yang disebabkan oleh penggumpalan darah (blood clot) maupun stroke yang paling umum, atau stroke yang paling tidak umum yaitu hemorrhagic stroke, yang disebabkan oleh pendarahan di otak. Ketahuilah faktor-faktor yang bisa menimbulkan stroke seperti di bawah ini:
Takanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Sebagaimana semua penyakit kardiovaskuler lainnya, tekanan darah tinggi merupakan faktor utama penyebab stroke. American Heart Association memperkirakan hanya 45 persen orang yang menderita tekanan darah tinggi yang mengontrol penyakitnya tersebut. Korban stroke perempuan, khususnya, cenderung terjadi karena mereka tidak mengontrol tekanan darah tinggi yang dideritanya, dan secara umum, wanita yang menderita stroke tidak diperlakukan sebaik penderita pria. Tekanan darah tinggi tidak memiliki tanda-tanda yang jelas, jadi memeriksakan tekanan darah Anda dengan penyedia layanan kesehatan adalah sangat penting untuk menentukan apakah Anda perlu mengubah gaya hidup Anda atau minum obat untuk mengatasinya.
Merokok. Merokok dianggap merupakan penyebab banyak penyakit. Meningkatnya resiko terkena stroke adalah salah satu dari akibat dari merokok. Jika dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, mereka yang merokok mempunyai resiko terkena ischemic stroke sebanyak dua kali lipat. Perokok berat resikonya lebih berat lagi: Sebuah penelitian terhadap 15 hingga 49 wanita yang diterbitkan dalam jurnal Stroke menemukan bahwa resiko terkena stroke proporsional dengan berapa banyak Anda merokok. Wanita yang merokok sebungkus atau dua bnugkus sehari mempunyai resiko terkena stroke sebesar sembilan kali lipat dibandingkan dengan yang tidak merokok. Dan sebuah studi di Neurology menemukan bahwa para perokok yang memunyai keluarga yang mempunyai riwayat sebagai penyandang brain aneurysm, pembengkakan abnormal pada arteri di dalam otak, mempunyai resiko terkena subarachnoid hemorrhage—sejenis stroke yang disebabkan oleh pendarahan di antara otak dan tisu yang menutupi otak—sebesar enam kali lipat.
[Read more: Stroke: 7 Signs You Could Be at Risk of a Brain Attack.]
5 Simptom yang Perlu Anda ketahui untuk Mengenali Stroke dengan Cepat
Memperkecil jarak waktu antara terkena serangan stroke dan dimulainya pengobatan adalah sangat penting bagi penyelamatan dari serangan pada otak dan kerusakan otak. Kuncinya adalah segera mencari pertolongan di ruang emergency untuk mendapatkan scan otak untuk mendeteksi stroke jenis apa yang menyerang. Jika itu stroke ischemic—disebabkan oleh penggumpalan darah—maka treatment terbaiknya adalah obat pengencer darah (clot-dissolving) yang disebut tissue plasminogen activator, atau TPA, dan semakin cepat treatment diberikan, maka semakin sedikit kerusakan yang ditimbulkannya. Kebanyakan rumah sakit mengobati pasien stroke dengan TPA hanya jika obat tersebut bisa diinjeksikan dalam tempo tiga jam semenjak timbulnya simptom, itulah sebabnya secepatnya pergi ke rumah sakit adalah penting. Akan tetapi, salah satu studi menemukan, bahwa TPA bisa aman dan efektif sampai 4,5 jam setelah stroke menyerang. Treatment untuk hemorrhage stroke, yang disebabkan oleh pendarahan di otak, adalah termasuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi pembengkakan di otak.
Stroke bisa menjelma dalam berbagai simptom, tetapi faktor yang konsisten adalah bahwa dia datang secara tiba-tiba. Hubungi bagian gawat darurat secepatnya jika Anda, atau seseorang yang sedang bersama Anda, mengalami salah satu hal berikut: Numbness (mati rasa) atau weakness (lemah), khususnya pada salah satu bagian tubuh. Ini bisa terjadi di wajah, di salah satu lengan, atau di salah satu kaki. Jika seseorang mengalami hal ini, cobalah minta orang tersebut tersenyum, mengangkat kedua lengannya, atau menggerakkan kedua kakinya, menurut saran National Stroke Association. Jika salah satu sisi tubuhnya tidak merespon, boleh jadi itu adalah tanda-tanda stroke. (By Angela Haupt – Fri May 6, 11:11 am ET)
0 comments:
Post a Comment