Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa dokter Anda meminta
Anda melakukan sesuatu yang ganjil seperti menyentuh hidung Anda ketika Anda
ingin memeriksakan kesehatan padanya, kemudian membuat catatan di atas kertas?
Hal itu karena ada banyak test fisik yang bisa menunjukkan apakah tubuh Anda
masih bisa berfungsi sebagaimana mestinya atau tidak. Meski kita sering
menyerahkannya pada dokter dan test-test medis untuk menentukan apakah ada yang
salah dengan tubuh kita, namun sebenarnya kita bisa melakukan kebanyakan dari
test serupa ini sendiri untuk menentukan apakah semua sistem dalam tubuh kita
masih bisa berkerja dengan baik atau tidak. Di bawah ini, ada lima test medis
yang ganjil yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah.
Test Tanda Intan atau "Schamroth's
Sign"
Kegunaannya: Untuk mengetahui penyakit-penyakit
kardiovaskuler, paru-paru dan lainnya.
Bagaimana melakukannya: Angkat (atau turunkan) kedua jari telunjuk
Anda dan putarlah sehingga kedua kukunya berhadapan satu sama lain. Tekan kedua
kuku bersama-sama dan Anda semestinya bisa melihat adanya space berbentuk intan yang kecil dan sempit di antara kuku-kuku
Anda di mana kuku-kuku tersebut menjadi rata namun bantalan kukunya tidak
bersentuhan satu sama lain.
Apa artinya: Jika kedua kuku Anda tersebut membulat
dan tidak bisa ditekan hingga rata, maka itu adalah tanda adanya “clubbing,”
penebalan di ujung jari-jari yang terjadi ketika tidak ada cukup oksigen yang
beredar di dalam darah. Clubbing
boleh jadi merupakan tanda adanya penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit arteri
koroner (coronary artery disease)
atau gagal jantung, atau adanya penyakit paru-paru, seperti COPD, infeksi
jantung, atau kanker paru-paru. Dalam beberapa kasus, penyakit radang usus (inflammatory bowel) dan sirosis liver
juga bisa menyebabkan clubbing.
Apa yang perlu Anda
lakukan jika gagal:
Perhatikan dengan saksama jari-jemari Anda apakah ada tanda-tanda clubbing. Ukurlah ketebalan ujung jari
Anda sepenuhnya; jika ada clubbing,
maka Anda akan melihat dengan jelas ruas bagian atasnya lebih tebal daripada
ruas bawahnya. Clubbing penting untuk
diberitahukan pada dokter untuk mengetahui kesehatan jantung dan paru-paru
Anda.
Test Romberg
Kegunaannya: Untuk mengetahui penyakit-penyakit
degeneratif (atau keracunan)
Bagaimana melakukannya: Berdirilah tepat dengan kedua kaki
Anda, dengan lengan berada di samping. Sekarang tutuplah mata Anda dan
pertahankan posisi seperti itu hingga satu menit penuh: apakah tubuh Anda imbang
dengan sempurna, atau tubuh Anda seolah-olah melayang atau condong ke depan? Test
ini sebaiknya dilakukan bersama seseorang yang bertugas memperhatikan apakah
tubuh Anda melayang atau tidak. Variasi dari test ini adalah berdiri dengan sebelah
kaki di depan dan sebelah kaki di belakang, kaki yang di belakang ujung jarinya
menyentuh tumit kaki yang di depan (standing
heel to toe) dengan posisi tubuh tegak lurus.
Apa artinya: Test ini mengukur proprioception atau positioning, ingatlah “indera ke-enam” yang mengatakan pada kita di
mana tubuh kita berada di udara (space).
Proprioception menghendaki input
pengeinderaan yang akurat dari persendian dan otot tubuh kita dan fungsi sehat
dari dorsal columns (kolom tulang belakang) dari saraf tulang
belakang (spinal cord) kita, sehingga
memungkinkan kita untuk merasakan posisi dari kedua tungkai kita baik dalam
hubungannya dengan bagian-bagian lain dari tubuh kita maupun dengan lingkungan.
Ketika tubuh Anda tidak bisa berimbang ketika mata sedang tertutup, itu dianggap
sebagai tanda adanya ataksia sensorik (sensory ataxia), atau hilangnya koordinasi motor,
yang boleh jadi merupakan pertanda adanya neuropati diabetik (diabetic neuropathy), sklerosis ganda (multiple sclerosis), masalah telinga
bagian dalam, stenosis tulang belakang (lumbar
spinal stenosis), atau penyakit degeneratif lainnya. Test Romberg juga
kadang-kadang digunakan sebagai test keracunan atau penyalahgunaan obat.
Apa yang perlu Anda
lakukan jika gagal: Anda mungkin gagal dalam menjalankan test
ini tapi tubuh Anda sebenarnya sehat-sehat saja, namun—karena test ini bisa
mengindikasikan adanya kondisi yang serius—maka perlu juga didiskusikan dengan
dokter Anda. Jika Anda sedang mengalami gejala-gejala penyakit lain pula,
seperti mati rasa (numbness), kesemutan
(tingling) di lengan atau tungkai,
atau masalah keseimbangan, mintalah rujukan untuk ahli saraf pada dokter Anda.
Test
Ukuran Jari Tangan
Kegunaannya: Untuk mengetahui adanya osteoarthritis, dan lainnya…..
Bagaimana melakukannya: Angka
kedua tangan Anda dalam posisi rata dan perhatikan ujung jari-jari Anda dalam
hubungannya satu sama lain. Apakah jari telunjuk Anda lebih pendek dari jari manis
Anda?
Apa artinya: Sebuah
studi terbaru di Universitas Nottingham, Inggris menemukan bahwa jika jari
telunjuk seorang wanita lebih pendek
daripada jari manisnya, maka dia dua kali lebih besar kemungkinannya menderita osteoarthritis dibandingkan dengan
wanita lainnya. Tidak ada penjelasan ilmiah akan hubungan antara ukuran jari
dengan resiko penyakit arthritis.
Beberapa studi lainnya telah menemukan kegunaan lain dari
ukuran jari: Ukuran jari juga bisa digunakan untuk menentukan ukuran penis.
Menurut studi-studi yang dilaksanakan di Korea Selatan, jika jari manis seorang
pria lebih panjang secara signifikan daripada jari telunjuknya, maka ukuran
alat vitalnya cenderung besar, sedangkan jari manis yang pendek menunjukkan anunya
berukuran rata-rata atau di bawah rata-rata. Studi-studi terdahulu telah
menemukan bahwa jari telunjuk yang panjang merupakan pertanda eksposur
testrosteron yang lebih rendah di dalam rahim.
Apa yang perlu Anda
lakukan jika gagal: Wanita: Dalam hal ini, tidak ada
tindakan mendesak yang perlu dilakukan. Hanya Anda perlu berhati-hati akan
tanda-tanda osteoarthritis seperti
rasa sakit di lutut, punggung, atau pinggang. Jika Anda mengalami rasa sakit
tersebut dan diduga itu adalah osteoarthritis,
maka perlu Anda beritahukan ukuran jari Anda pada dokter. Pria: Jika Anda
perhatikan kekasih Anda sedang mengamati jari manis Anda, maka alihkan
perhatiannya dengan cara mengajak dia minum.
Test
Hidung dan Tumit
Kegunaannya: Untuk mengetahui penyakit neurodegeneratif
Bagaimana melakukannya: Rentangkan lengan Anda, dengan jari
merentang. Tutup kedua mata Anda dan cobalah menyentuh hidung Anda dengan jari
Anda. Kemudian lakukan hal itu lagi dengan tangan yang sebelah lagi. Anda
semestinya bisa melakukan ini dengan mulus dan akurat. Lalu, berbaringlah dan gerakkan
tumit salah satu kaki ke atas dan ke bawah tulang kering dari kaki sebelahnya
lagi yang dibentangkan.
Apa artinya: Ini adalah dua komponen testing neurologis
dasar, yang mengevaluasi koordinasi dan gerakan motorik halus (fine motor movement indicative) dari
kesehatan cerebellium (otak kecil),
bagian dari otak yang memerintah gerakan motor, koordinasi, keseimbangan, dan
tonus otot (muscle tone). Kegagalan
melakukan test hidung dan tumit ini dengan akurat bisa merupakan satu pertanda
adanya penyakit neurodegeneratif seperti sklerosis ganda (multiple sclerosis) atau tumor otak atau lesi (lesion).
Apa yang perlu Anda
lakukan jika gagal:
Lakukan test ini beberapa kali sebelum Anda menyimpulkan ada sesuatu yang tidak
beres, karena ada banyak faktor—seperti minum segelas anggur—yang bisa
mempengaruhi hasil test ini. Jika Anda selalu gagal menyentuhkan jari Anda di
sekitar hidung Anda, beritahukan hal tersebut pada dokter.
Test
“Posisi Berdo’a” dan Test Jari Kelingking
Kegunaannya: Untuk mengetahui penyakit rheumatoid arthritis (radang sendi
rematik)
Bagaimana
melakukannya: Angkat kedua tangan Anda dengan
posisi seperti hendak berdo’a secara tradisional, dengan jari-jari dan telapak
tangan rata dan saling bersentuhan. Perhatikan apakah jari kelingking Anda dalam
posisi lurus, sebagaimana mestinya.
Apa
artinya: Jika Anda
tidak mampu menempatkan kedua tangan Anda rata satu sama lain, hal itu menunjukkan
bahwa pergelangan tangan Anda tidak membengkok secara fleksibel atau buku jari
Anda tidak lurus. Hal ini merupakan pertanda yang memungkinkan akan adanya rheumatoid arthritis (RA), yang membuat persendian
membengkak dan menjadi kaku dan jari-jari Anda menjadi monggol atau bengkok.
Ketidakmampuan membentangkan jari kelingking adalah pertanda lain akan adanya
RA, karena jari kelingking cenderung menjadi yang pertama yang kehilangan
fungsinya.
Apa
yang Anda lakukan jika gagal: Jika Anda mengira Anda mengalami rheumatoid arthritis, yang merupakan sebuah penyakit autoimun, jadwalkan
kunjungan ke dokter. Namun sebelum Anda pergi ke dokter, survei terlebih dahulu
keluarga Anda untuk mengetahui apakah ada riwayat RA dalam keluarga Anda,
karena RA seringkali merupakan penyakit genetik. ( Melanie Haiken, Friday, September 7, 2012)
More
from Caring:
0 comments:
Post a Comment