Internet Masa Depan Gunakan Cahaya untuk Transmisi Data


The internet of tomorrow: Faster, better and cheaper

Seorang peneliti pada College Optical Sciences sedang menyiapkan sebuah rancangan eksperimen untuk mengetest transmisi data dengan menggunakan cahaya. Credit: College of Optical Sciences  

Para peneliti dari Universitty of Arizona, University of Southern California, dan tujuh institusi lainnya sedang berusaha untuk menyelamatkan Internet dengan cara membuatnya menjadi lebih murah, lebih cepat dan lebih baik.

Dengan tingginya permintaan akan akses Internet yang melampaui kapasitas Internet itu sendiri, para ilmuwan kini berpaling ke teknologi optoelektronik—yaitu transmisi data dengan menggunakan cahaya. Teknologi ini sudah jadi tapi masih dikembangkan lebih lanjut untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan layanan data dalam jumlah besar oleh para pengguna Internet.

Pada tahun 2008, National Science Foundation menghibahkan dana sebesar $18,5 juta selama lima tahun untuk membangun pusat penelitian bidang engineering yang berbasis di UA dan menggabungkannya dengan USC dan universitas-universitas lainnya dalam sebuah kolaborasi yang dikenal sebagai Center for Integrated Access Networks, atau CIAN.

Tujuan CIAN adalah untuk mencari jalan keluar dari krisis data dengan mengembangkan teknologi optoelektronik hingga sepenuh potensi yang dimilikinya.

“Tujuan CIAN adalah untuk menstransformasikan Internet menjadi sebuah jaringan berkecepatan tinggi yang menggunakan energi yang lebih sedikit, semakin reliable sehingga bisa melakukan rekonfigurasi ulang dengan sendirinya apabila terjadi gangguan, semakin terukur sehingga bisa melayani jumlah pengguna yang semakin bertambah, dan tidak terlalu mahal,” kata Nasser Peyghambarian, kepala photonic dan aasers pada College of Optical Sciences di UA.

“UA dan USC dan tujuh universitas lainnya bekerja sama dalam memperbaiki reliabilitas jaringan dan juga kecepatan jaringan tersebut, dan juga biayanya,” katanya.

Institusi mitra lainnya dalam CIAN adalah University of California, San Diego; the California Institute of Technology; University of California, Los Angeles; University of California, Berkeley; Columbia University; Norfolk State University and Tuskegee University.

“Kami menggunakan optik untuk menjalankan komunikasi dengan kapasitas yang lebih tinggi,” kata Alan Willner, Steven and Kathryn Sample Chair dalam bidang Engineering pada USC Dornsife College. Willner dan profesor dari Columbia Keren Bergman mengepalai penelitian sistem dan jaringan dalam kelompok tersebut.

“Saya bisa mengirim data 10 gigabits per detik melintasi backbone dari jaringan nasional,” kata Willner. “Masalahnya adalah, bagaimana cara Anda menyalurkan 10 gigabit ke rumah-rumah, ke setiap akses point?”

Sekarang di tahunnya yang ke empat, kerjasama sembilan universitas tersebut telah menciptakan terobosan-terobosan baru dalam hal transmisi data dalam jumlah besar. Dalam sebuah paper yang diterbitkan awal tahun ini dalam Optics Communications, sebuah tim peneliti termasuk Willner dan pengarang kepala Hacene Mahieddine Chaouch, seorang asisten riset pada UA, mengembangkan tiga metode baru dalam hal perbaikan sinyal-sinyal optik yang rusak—yang merupakan kendala utama yang harus diatasi dalam transmisi data dalam jumlah besar.

Willner mengatakan dia berharap suatu hari nanti, terminal-terminal komputer akan dilengkapi dengan chip-chip yang menggunakan metode ini untuk membersihkan data yang rusak.

Kata Peyghambarian: “Internet terus mentransformasi kehidupan manusia, dan proyek-proyek kolaboratif seperti CIAN, yang didukung oleh NSF dan industri, memungkinkan banyak sekolah di seluruh dunia bekerja sama untuk menembus tapal batas ilmu pengetahuan manusia.”

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger