Apakah Garam Laut Lebih Sehat?

http://www.foodsubs.com/Salt.html
Pernahkah Anda perhatikan bahwa kini semakin banyak snack yang dibumbui dengan garam laut dan produsen makanan dengan bangga mengumumkan informasi tersebut di bagian depan kemasan makanan yang mereka produksi? Saya pernah. Hal ini mengingatkan saya akan peristiwa beberapa tahun yang lalu ketika para produsen soda mulai mengumumkan bahwa soda buatan mereka mengandung “gula yang sebenarnya” bukannya sirup jagung yang mengandung fruktosa tinggi. Ketika para konsumen mulai menjadi curiga terhadap sirup jagung yang mengandung fruktosa tinggi, para penjual makanan mulai melirik peluang untuk membuat gula yang sebenarnya tampak seperti makanan yang sehat.

Para konsumen juga memperhatikan masalah garam, atau sodium. Asupan sodium yang tinggi bisa menimbulkan masalah kesehatan. Banyak makanan olahan dan makanan kemasan yang mengandung sodium tingkat tinggi untuk membantu mengawetkan makanan tersebut dan untuk membuat makanan tersebut jadi lebih gurih. Sebagian produser makanan telah mulai secara sukarela menurunkan jumlah kandungan sodium di dalam makanan yang mereka produksi. New York City telah mulai mendorong restoran-restoran dan produsen makanan untuk mengurangi kandungan sodium dalam makanan yang mereka jual. Departemen kesehatan dan konsumen makanan tentu pula memperhatikan masalah kandungan sodium dalam makanan ini.

Jadi mengapa kemasan makanan harus menuliskan informasi tentang kandungan garam di bagian depannya? Kata-kata di bagian depan kemasan makanan umumnya dibuat untuk menarik konsumen untuk memilih makanan tersebut dan membelinya. Tebakan saya adalah bahwa ada orang yang mengira bahwa garam laut lebih sehat daripada garam dapur (sea salt). Benarkah?

Menurut Mayo Clinic, baik garam dapur (table salt) maupun garam laut (sea salt) “mempunyai nilai nutrisi dasar yang sama, meski garam laut sering dipasarkan sebagai alternatif yang lebih alami dan lebih sehat. “Kedua jenis garam tersebut mengandung sodium klorida, yang sering kita sebuat sodium saja, dalam jumlah yang sama, menurut ukuran beratnya. Satu gram garam laut dan satu gram garam dapur mempunyai jumlah kandungan sodium yang sama.

Garam laut, sebagaimana namanya, berasal dari laut. Garam tersebut merupakan sisa endapan setelah air laut menguap. Garam laut bisa mengandung mineral apa saja dalam jumlah kecil yang boleh jadi telah terdapat di dalam air. Hal ini bisa mempengaruhi warna dan rasanya, tetapi tidak nutrisinya.

Garam dapur berasal dari deposit garam bawah tanah. Garam dapur telah mengalami proses untuk membuang mineral-mineral yang ada dan sering kali ditambah iodine (yodium). Jadi jika Anda menginginkan makanan yang paling sedikit diproses, maka pilihlah makanan kemasan yang mengandung garam laut dan gunakan garam laut dalam masakan Anda. Akan tetapi, jika Anda memilih satu paket keripik kentang yang mengandung garam laut dan mangabaikan yang mengandung garam dapur karena Anda kira makanan yang mengandung garam laut lebih sehat, maka Anda telah menjadi korban permainan pemasaraan. Makanan yang mengandung garam laut cuma mungkin berasa lebih enak, namun nutrisinya tetap sama. Jumlah sodium dalam kedua jenis makanan tersebut sama saja.


comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger