Apa yang Sebenarnya Membuat Kita Gemuk?


Pernahkah Anda perhatikan kadang-kadang lapisan lemak di tubuh Anda tak jua menyusut tak peduli berapa berapa lama Anda telah berolahraga atau berapa kalori yang telah Anda kurangi? Atau ada kekuatan lain yang ikut menentukan—kekuatan-kekuatan yang tak terlihat yang telah mengganggu usaha-usaha terbaik Anda menurunkan berat badan Anda sebanyak 20 pond yang tersisa.

Meski saya adalah seorang kembar identik, tapi berat badan saya lebih tinggi dari kembaran saya John sejak kami dilahirkan secara bedah sesar. Ketika itu berat badan saya enam pond lebih berat dari John, sedangkan John beratnya hanya empat pond, 4-pond korban dari kerakusan saya ketika dalam kandungan (begitulah lelucon di dalam keluarga saya/lelucon yang masih bertahan hingga sekarang).

Beberapa dekade semenjak kami dilahirkan, berat badan saya terus naik hingga mencapai status “kelebihan berat badan” menurut Indeks Massa Tubuh BMI dan saya mencoba menguranginya. Mempertahankan badan tetap ramping adalah sulit bagi saya dan mudah saja bagi John—meski pola-pola makan dan olahraga yang kami jalankan sama dengan teman-teman kami yang begitu mengerikan karena tubuh mereka begitu mirip. Hingga saat ini dalam acara kumpul-kumpul keluarga, kami masih suka berlomba makan gigit demi gigit—dan, sama dengan masa  kanak-kanak dulu, kami masih suka berebut kerat daging babi terakhir yang tersisa di piring. Tingkah laku yang sama, DNA yang sama: Apa yang menyebabkan berat badan kami berbeda? 

Satu-satunya yang bisa menghibur saya adalah apapun yang terjadi, saya tampaknya tidak sendiri. Beberapa tahun terakhir ini, para ilmuwan telah memperhatikan adanya peningkatan ukuran lingkar pinggang manusia di seluruh dunia. “Obesitas tampaknya telah meningkat di hampir setiap negara yang mempunyai data yang rinci,’ kata David B. Allison, Ph.D., direktur Pusat Penelitian Obesitas Nutrisi di Universitas Alabama di Birmingham. Hal ini bahkan terjadi juga di wilayah-wilayah seperti area pedesaan China, di mana faktor-faktor kegemukan stereotipikal Amerika—seperti junk food hingga video games—belum memasuki kehidupan mereka.
'
Fenomena ini sulit dijelaskan bagi para kritikus diet Barat dan gaya hidup yang tak banyak begerak. Bahkan yang lebih sulit dijelaskan: adanya bukti-bukti menggunung bahwa bukan saja manusia yang telah tumbuh menjadi lebih berat. Dalam sebuah penelitian tahun 2011, Allison dan para koleganya meneliti perubahan-perubahan berat badan selama beberapa dekade dalam 24 populasi hewan mamalia terpisah. Mereka menganalisis 20.000 makhluk, mulai dari simpanse di pusat-pusat penelitian utama hingga anjing peliharaan dan kucing di seluruh negeri hingga tikus-tikus liar di Norwegia dan sepupu mereka yang dipelihara di dalam laboratorium. Setiap spesies menunjukkan sebuah trend penambahan berat badan. Peluang ini terjadi hanya secara kebetulan: 1 dalam 1,2 juta.

“Saya kira apa yang ditunjukkan dengan jelas oleh penelitian kami,” kata Allyson, “adalah bahwa pasti ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertambahan berat badan secara global ini di samping pemasaran makanan yang selalu dicurigai dan berkurangnya aktifitas fisik akibat perubahan-perubahan di dalam linngkungan dan jadwal kegiatan buatan manusia.”

Keyakinan Allison ini oleh juga diyakini oleh banyak peneliti di seluruh dunia. Para peneliti tersebut dengan cepat menangkap beberapa hal tak biasa yang bisa dijadikan dugaan yang akhirnya bisa terbukti secara mengejutkan sebagai penyebab kegagalan kita dalam menurunkan berat badan. Tersebar di mana-mana dan sering kali beroperasi secara diam-diam, peneliti yang terus bermunculan ini tidak bisa menjelaskan setiap masalah berat badan. Tapi bagi kita yang selalu merasa ada sesuatu yang tak terlihat telah mengganggu keseimbangan di dalam hidup kita, tampaknya semakin pasti kecurigaan kita itu benar.

Siapa—atau apakah—penyebab-penyebab itu? Dengan bersenjatakan paranoia dalam takaran yang tidak sehat, saya telah berusaha menyelidiki jari tangan yang tak terlihat yang telah menekan timbangan berat badan saya tapi tidak menyentuh timbangan berat badan John ini.

DUGAAN 1: Udara yang Tercemar
Pada tahun 2012, Arne Astrup, M.D., seorang peneliti obesitas kenamaan di Universitas Kopenhagen, mengemukakan bahwa mengingat peningkatan berat badan secara global yang terjadi pada manusia maupun hewan adalah sama, maka ada sebuah faktor lingkungan yang spesifik yang sama bagi semuanya. Makanan, mata pencaharian, akses terhadap teknologi, perawatan kesehatan—ini berbeda-beda secara dramatis di seluruh dunia yang mengalami kegemukan. Tapi tidak demikian dengan atmosfer yang kita hirup.

http://www.menshealth.com/weight-loss/whats-really-making-us-fat?cm_mmc=Facebook-_-MensHealth-_-Content-Health-_-MakingUsFat#.

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger