Mengajari Guru Lain Cara Mengajar? Itu Dosa, Kata Akademisi Terkemuka

John Hattie
Adalah dosa mengamati guru lain mengajar hanya untuk mengajari mereka bagaimana cara mengajar yang baik, menurut salah seorang peneliti pendidikan yang paling berpengaruh.

Professor John Hattie, direktur Melbourne Education Research Institute dan salah seroang akademik pendidikan yang paling banyak dikutip di dunia, mengatakan dalam sebuah konferensi beberapa minggu lalu: “Saya kira adalah dosa memasuki kelas dan memberi pengarahan pada si guru bagaimana cara mengajar yang baik. Karena yang Anda lakukan hanyalah bagaimana cara mengajar menurut cara Anda saja.

Dia meneruskan dengan mengatakan bahwa 80 persen dari apa yang terjadi di dalam ruang kelas tetap tidak terlihat dan tidak diketahui oleh guru-guru lain—hanya murid-,muridlah yang mengetahui itu. “Jadi mengapa saya harus peduli dengan pembelajaran reflektif (reflective teaching)?” katanya. “Saya tidak ingin memikirkan 20 persen yang kita ketahui itu.”

Hal ini, katanya, adalah pijakan mengapa kita perlu dilakukan test. Peran testing, dia percaya, bukanlah untuk mengetes murid-murid akan ilmu pengetahuan: melainkan untuk mengetes apakah cara mengajar itu efektif atau tidak.

“Saya seharusnya mempelajari dampak apa yang saya beri, kepada siapa saya berikan dampak itu,” kata Profesor Hattie. “Apa-apa yang telah saya ajarkan dengan benar dan apa-apa yang belum saya ajarkan dengan benar.”

“Karena test itu tidak menunjukkan pada anak-anak murid berapa banyak yang telah mereka pelajari. Anak-anak sangat, sangat baik dalam memperkirakan seberapa jauh mereka akan berhasil dalam sebuah test.”

Profesor Hattie berbicara di depan ratusan kepala sekolah dan akademisi di dalam sebuah konferensi di London yang membicarakan karya seminal-nya, Visible Learning.

Dalam keynote address-nya, Profesor Hattie menekankan bahwa, daripada memberi tahu guru lain cara mengajar yang baik, para guru sebaiknya saling mendengarkan satu sama lain. Mengingat murid-murid tumbuh dalam budaya di mana mereka diijinkan belajar dari kesalahan-kesalahan, maka demikian juga guru.

“Biasakanlah saling tergantung antara sesama guru, jadi ADA BAIKNYA mengatakan, “Saya sedang berjuang mengatasi anak-anak ini—Anda bisa bantu saya?’” kata Profesor Hattie. “Tapi yang saya lihat adalah guru-guru yang duduk di meja yang sama di ruang guru, tetapi berkeja sendiri-sendiri.

“Masalahnya adalah bagaimana membangun suasana saling percaya, baik di dalam ruang kelas maupun di dalam ruang guru.”  (By Adi Bloom 25th January 2016 at 18:39

Put your argument to fellow teachers on TES Community

https://www.tes.com/news/school-news/breaking-news/telling-another-teacher-how-teach-its-a-sin-says-leading-academic

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger