Perihal "Melakukan yang Terbaik"

Banyak orang berkata, “Saya akan melakukan yang terbaik”, ketika ditanya mengenai peluangnya dalam sebuah kompetisi, atau peluang suksesnya dalam melakukan sebuah pekerjaan. Dalam kehidupan sehari-hari, ungkapan itu sering kita dengar. Syair lagu sebuah band terkenal pun berbunyi demikian “…. Tetap jalani hidup ini. Melakukan yang terbaik. …. “Benarkah dia akan melakukan yang terbaik, ataukah hanya sekedar harapan yang belum tentu akan terwujud. Nyatanya, kita sering menyaksikan seseorang yang berkata demikian, namun gagal meraih yang terbaik, atau gagal mencapai sukses. Seharusnya, jika seseorang berkata, “Saya akan melakukan yang terbaik”, maka yang terbaiklah yang dia raih; kalau dalam sebuah kompetisi, dia jadi juara pertama, kalau dalam bisnis, dia yang paling berhasil dibandingkan dengan yang lainnya.

Ungkapan “Saya akan melakukan yang terbaik”, adalah sebuah kepastian. Sebuah kepastian bahwa orang lain tidak akan melakukan sesuatu sebaik yang kita lakukan, alias kita akan mengungguli orang lain. Dari manakah kita tahu kita akan mengungguli orang lain. Apa jadinya kalau ternyata kita malah dipecundangi oleh orang lain. Bukannya yang terbaik yang kita dapat, malah, mungkin, yang terburuk.

Kalau maksud ungkapan itu ingin melakukan sesuatu dengan cara yang paling baik, ini juga tidak tepat. Dari mana kita bisa memastikan kita punya kemampuan melakukan sesuatu dengan cara yang paling baik, dibandingkan dengan orang-orang lainnya.

Ungkapan tersebut sebenarnya hanya merujuk pada kemampuan seseorang secara pribadi. Ketika seseorang berkata, ’saya akan melakukan yang terbaik’, yang dia maksud adalah ‘melakukan yang terbaik dari semua usaha yang bisa dia lakukan’, atau ‘melakukan usahanya yang terbaik’. Usahanya yang terbaik tersebut belum tentu akan menjadi lebih baik dari usaha orang lain, apalagi yang terbaik. Jadi, seharusnya dia berkata, ’saya akan melakukan yang terbaik yang saya bisa’, atau ’saya akan melakukan usaha saya yang terbaik’. Dengan demikian, dia tidak sedang membandingkan usahanya dengan usaha orang lain, karena dia tidak tahu bagaimana hasilnya nanti; apakah dia akan menjadi yang terbaik di antara yang lain, ataukah tidak. Dengan berkata ’saya akan melakukan yang terbaik yang saya bisa’, berarti tidak ada beban menang atau kalah. Tapi kalau seseorang berkata ’saya akan melakukan yang terbaik’, itu berarti dia harus menang.

Ambil contoh dalam pertandingan senam, jika seorang peserta  berkata, ’saya akan melakukan yang terbaik’ berarti dia akan mendapatkan nilai yang tertinggi, karena yang terbaik adalah yang tertinggi. Misal capaian nilai tertinggi yang sudah didapat dalam sebuah pertandingan senam adalah 9,00 (berarti yang terbaik yang dilakukan oleh orang lain adalah 9,00), maka dia akan (pasti) mendapat minimal 9,01, karena itulah nilai yang akan menjadi yang terbaik daripada yang lain-lainnya. Tapi dari mana dia tahu dia akan (pasti) mencapai nilai setinggi itu. Lain halnya kalau dia berkata, ’saya akan melakukan yang terbaik yang saya bisa’, maka dia belum tentu (belum pasti) akan mendapat nilai setinggi itu. Karena, menurut kodratnya, manusia itu tidak bisa memastikan, maka sebaiknya kita berkata ’saya akan melakukan yang terbaik yang saya bisa’.

Orang Inggris, atau penutur bahasa Inggris berkata, I’ll do the best I can, atau I’ll do my best, yang berarti ‘Saya akan melakukan yang terbaik yang saya bisa’, tidak pernah I’ll do the best saja, yang berarti ‘Saya akan melakukan yang terbaik’. Sesungguhnyalah ungkapan ‘Saya akan melakukan yang terbaik’ itu berasal dari ungkapan bahasa Inggris seperti di atas, tetapi dipotong, untuk kepentingan ekonomis.

Akan tetapi, pemotongan ini mengubah makna esensial dari ungkapan tersebut, sehingga terjadi perubahan makna yang sangat penting. Ungkapan bahasa Inggris I’ll do the best I can memang bisa dipendekkan menjadi I’lldo my best, dengan tidak mengubah makna. Tetapi ungkapan bahasa Indonesia “Saya akan melakukan yang terbaik yang saya bisa’, tidak bisa dipendekkan menjadi “Saya akan melakukan yang terbaik’ saja, karena makna hakikinya berubah.***

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger