Networking dan Pengembangan Diri

Orang-orang selalu berbicara tentang “networking”, dan networking (upaya memperluas jaringan) tentu merupakan sebuah kunci dari aspek ilmu komunikasi dan penjangkauan massa (outreach). Namun networking bisa jadi juga merupakan sesuatu yang agak sulit didefinisikan, dan merupakan sebuah skill yang sulit diajarkan. Saya ingin menyita waktu Anda sedikit untuk membicarakan soal networking ini dan, dengan cara memberi contoh, menjelaskan bagaimana asal-muasalnya hingga saya menulis artikel ini. Atau setidaknya bagaimana asal-mulanya saya menulis blog ini menurut saya pribadi.

Networking adalah penting bagi mereka yang berkecimpung dalam semua aspek ilmu komunikasi, namun wujud kepentingan itu berbeda-beda tergantung pada apa yang Anda kerjakan. Bagi para wartawan, kontak-kontak yang didapat melalui networking bisa menimbulkan ide untuk menulis berita-berita dan akses terhadap nara sumber-nara sumber yang penting. Bagi pegawai bagian penerangan (seperti saya), orang-orang yang kita temui ketika kita sedang memperluas jaringan bisa membantu kita tetap menjaga keberlangsungan track of research di institusi tempat kita bekerja dan membantu kita menentukan wartawan yang mana saja yang kira-kira tertarik dengan berita  yang kita luncurkan. Networking bisa juga memberi para peneliti informasi  tentang lowongan pekerjaan, mencari penyandang dana, mempromosikan mahasiswa pasca-sarjana atau doktoral dan mencari kolaborator yang potensial. Pendeknya, melakukan kontak komunikasi bisa jadi sangat penting.

Saya kira networking terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah meletakkan diri Anda dalam posisi untuk bertemu dengan orang-orang yang mungkin ingin Anda ajak kerjasama atau yang bisa menciptakan pekerjaan untuk Anda. Bagian kedua adalah mengidentifikasi kesempatan seperti itu dan memanfaatkannya.
Contoh 1: Membawa ScienceOnline ke NC State
Awal tahun 2011 saya mendengar bahwa peserta konferensi tahunan ScienceOnline meledak hingga tempat yang disediakan di kampus Sigma Xi, yang telah menjadi tempat penyelenggaraan “unconference” selama bertahun-tahun, tidak mencukupi. Karena saya bekerja di North Carolina State University, yang cukup besar, saya kira cukup bijak jika saya membawa semua orang yang tertarik dengan ilmu komunikasi ke kampus kami.

Saya menghubungi co-founder konferensi tersebut Bora Zivkovic (networking!) dan Anton Zuiker (bukan networking—dia sebenarnya seorang tetangga saya ketika itu), yang menyambut ide tersebut dengan antusias. Yang juga tak kalah penting, para bos saya di NC State juga mendukung ide tersebut.  Kami segera mencapai sebuah kesepakatan yang kemudian membawa ScienceOnline ke konferensi NC State pada tahun 2012. (Kami akan menjadi tuan rumah kembali pada tahun 2013.) Ini adalah contoh mendapatkan berita melalui network Anda, dengan melihat sebuah peluang dan memanfaatkan peluang tersebut.

Contoh 2: Networking Melalui Media Sosial
Dengan semakin berkembangnya media sosial saat ini, kita semakin terbentuk menjadi manusia yang menyukai “pertemuan” secara online, namun terserah pada Anda untuk menentukan waktu dan kesempatan untuk melakukan kontak dengan orang lain itu. Sebuah contoh yang baik dalam hal ini mulai dari pertemuan saya dengan seorang teman bernama David Wescott dalam sebuah pertemuan yang direncanakan untuk ScienceOnline pada tahun 2011.

Tidak lama setelah pertemuan dengan Dave tersebut, saya menonton sebuah video di mana para kontestan Miss USA mengemukakan opini mereka tentang apakah evolusi mesti diajarkan di sekolah atau tidak. Ketika saya menulis tentang hal tersebut di Twitter, Westcott mengatakan pada saya untuk berhenti mengeluh saja dan dia meminta saya segera melakukan sesuatu tentang itu. Yang lain dengan cepat menyambut, termasuk Jamie Vernon, Andrea Kuszewski dan Kevin Zelnio.

Kami menggunakan networks dan kemampuan networking kami masing-masing untuk meminta para peneliti dan para komunikator ilmiah untuk bekerjasama dengan kami dalam pembuatan sebuah video tentang betapa pentingnya pengajaran  evolusi (a video on the importance of teaching evolution). Kami kemudian menggunakan networks kami untuk menyebarluaskan video tersebut. Akhirnya, video tersebut mendapat perhatian dari berbagai outlet mulai dari The Guardian hingga Jezebel.

Dengan demikian, kicauan saya di Twitter berakhir dengan terbentuknya sebuah kolaborasi (via Twitter dan email), yang telah menyebabkan orang banyak duduk di depan kamera video untuk melakukan shooting tentang materi yang bisa kami gunakan untuk menjangkau audien yang luas. (Video-video yang di-embedded sering kali tidak dihitung dalam jumlah views yang ditampilkan oleh YouTube, sehingga sebenarnya kami mendapat pengunjung yang lebih banyak dari 44.000 seperti yang dicatat oleh YouTube.)
Contoh 3: Bagaimana Mulanya Saya Menulis Blog ini
Dalam SceinceOnline2012, saya mengajak sebagian peserta untuk sedikit menjelajahi laboratorium antropologi forensik di NC State. Setelah itu, saya berbicara dengan sebagian orang yang ikut dalam tur tersebut (networking!), termasuk Laura Wheeler dari Nature, yang mengatakan pada saya agar memberitahu dia jika saya mempunyai ide untuk dimuat dalam Soapbox Science, blog tamu dalam Nature.

Ini adalah sebuah kesempatan yang tidak bisa saya lewatkan. Saya akhirnya menulis empat artikel untuk Soapbox Science tentang segala sesuatu mulai dari media sosial hingga topik tentang mengapa para penulis ilmiah tidak harus para ilmuwan. Beberapa post saya tersebut mendapat sambutan hangat, dan beberapa bulan kemudian saya menulis sebuah artikel tamu untuk beberapa blog Scientific American tentang mengapa para ilmuwan perlu berusaha untuk memperluas jangkauan. 

Tidak lama setelah tulisan itu terbit, SciLogs menghubungi saya untuk membicarakan sebuah blog tentang ilmu komunikasi—(lihat link di bawah).

Akhirnya, James Burke style: Saya dengar bahwa ScienceOnline berkembang lebih cepat dari host-nya, yang telah membawa mereka (blog tersebut) ke NC State, di mana saya mengelola sebuah tur, yang akhirnya menimbulkan sebuah perbincangan, yang akhirnya bermuara pada pemuatan artikel-artikel tamu untuk Nature and SciAm, yang akhirnya membuat saya diperhatikan oleh SciLogs.

Semua itu berkat networking. Jadi perhatikan ketika Anda sedang membual dengan seseorang sambil minum bir atau sedang berbincang-bicang dengan orang lain secara online. Anda tidak pernah tahu kesempatan itu akan datang dengan sendirinya.
N.B.: Setelah saya menulis tentang jaringan para ilmuwan (scientist outreach) dan ScienceOnline, perlu Anda ketahui bahwa saya akan menjadi co-moderator dari dua sesi tentang scientist outreach di ScienceOnline pada tahun 2013, bersama-sama dengan  Miriam Goldstein, Karen James dan Meghan Groome. Saya tunggu Anda di sana! Jika tidak, Anda tentu bisa mengikuti seminar tersebut secara online. Ini pasti menarik. (2 January 2013 by Matt Shipman, posted in Uncategorized)

http://www.scilogs.com/communication_breakdown/networking-scienceonline/

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger