Badai Matahari Berhasil Tertangkap Kamera Pesawat Ruang Angkasa

A burst of solar material leaps off the left side of the sun in what’s known as a prominence eruption. This image combines three images from NASA's Solar Dynamics Observatory captured on May 3, 2013, at 1:45 pm EDT.
SPACE.com/NASA/SDO/AIA
Sebuah badai matahari intens yang meledak dari matahari pada hari Jumat (3 Mei) menimbulkan cahaya ruang angkasa yang menyilaukan yang berhasil ditangkap oleh pesawat ruang angkasa NASA.

Pijar cahaya matahari (solar flare) tersebut pecah dari tepian matahari, di mana pesawat ruang angkasa  Solar Dynamics Observatory yang kuat milik NASA berhasil menangkap foto-foto dari badai matahari tersebut. Pijar cahaya tersebut mencapai puncaknya pada pukul 1:32 siang EDT (pukul 17:32 GMT), dicatat sebagai sebuah peristiwa berkekuatan relatif medium M5.7.

Badai matahari pada hari Jumat tersebut merupakan peristiwa ruang angkasa terbesar kedua dalam tiga hari, namun tidak menuju Bumi. Menurut astronom Phil Plait, yang mencertitakan pijar cahaya tersebut tersebut dalam blog Bad Astronomy miliknya, badai matahari tersebut memuncratkan solar plasma super panas sekitar 120.000 mil (200.000 km) di atas permukaan matahari sebelum akhirnya menghilang dari penglihatan.

Matahari sebelumnya telah memuncratkan erupsi matahari May Day pada hari Rabu (1 Mei) dari wilayah yang sama, yang sekarang berada pada sisi paling kiri (atau sayap kiri) dari matahari seperti yang terdeteksi oleh pesawat ruang angkasa Solar Dynamics Observatory. Wilayah yang aktif tersebut akan berotasi ke hadapan Bumi dalam waktu tidak lama lagi, kata para ilmuwan misi.

“Meningkatnya jumlah pijar cahaya adalah kejadian yang cukup biasa sekarang ini, karena siklus aktifitas 11-tahunan matahari yang normal sedang bergerak naik menuju solar maksimum, yang diperkirakan akan terjadi pada akhir tahun 2013,” kata pejabat NASA dalam sebuah pernyataannya.

Pijar cahaya matahari (solar flare) yang paling kuat tahun ini terjadi pada tanggal 11 April dan tercatat sebagai badai matahari kelas M6,5, yang masih tergolong menengah. Para ilmuwan menggolongkan pijar cahaya matahari berdasarkan intensitasnya. Solar flare kelas-M merupakan peristiwa kelas menengah yang merupakan badai jenis yang paling lemah namun masih bisa berdampak pada Bumi. Ketika ditujukan secara langsung ke Bumi, solar flare jenis ini bisa menciptakan super aurora bagi planet Bumi.

Solar flare jenis yang paling kuat adalah badai matahari kelas-X. Ketika ditujukan langsung pada Bumi, solar flares kelas-X ini bisa menimbulkan ancaman bagai para astronot ruang angkasa yang ada dalam pesawat. Badai matahari kelas-X juga bisa mengganggu komunikasi dan sinyal-sinyal navigasi GPS, dan melumpuhkan radio.  

Gangguan radio singkat sempat timbul akibat adanya solar flare pada hari Jumat kemarin, namun reda dengan cepat, kata pejabat NASA.

Siklus cuaca surya saat ini dikenal sebagai Siklus Solar 24. Solar Dynamics Observatory adalah salah satu dari beberapa pesawat ruang angkasa yang secara konstan memonitor matahari untuk melacak peristiwa-peristiwa cuaca matahari. (By Tariq Malik | SPACE.com – Sun, May 5, 2013)

Email Tariq Malik at tmalik@space.com or follow him @tariqjmalik and Google+.Follow us @Spacedotcom, Facebook and Google+. Original article on SPACE.com.
Copyright 2013 SPACE.com, a TechMediaNetwork company. All rights reserved. This material may not be published, broadcast, rewritten or redistributed.

http://news.yahoo.com/sun-unleashes-spectacular-solar-eruption-unleashes-photos-120559163.html

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger