Mulas (heartburn) adalah penyakit yang serius, dan menyandang penyakit ini bisa membahayakan keselamatan Anda. Tapi dengan mengetahui apa penyebabnya, bagaimana cara mengatasinya dan bahwa mulas ini lebih daripada hanya sekedar masalah gangguan pencernaan bisa jadi membantu dalam mengatasi rasa tidak nyaman ini.
1. Mulas bukanlah satu-satunya simptom. Rasa seperti terbakar yang tidak nyaman di dalam dada Anda itu adalah tanda paling umum akan adanya penyurutan asam (acid reflux), namun sebagian orang tidak mengalaminya. Sebaliknya, mereka boleh jadi mengalami kesulitan menelan makanan dan bahkan sering mengalami batuk berdarah. Acid reflux terjadi ketika otot sfingter Anda (yang menghubungkan esofagus dengan perut) melakukan relaksasi pada saat yang salah, dan terlalu lama berada dalam keadaaan terbuka (otot sfingter biasanya terbuka selama beberapa detik ketika Anda menelan makanan), sehingga memungkinkan asam perut (stomach acid) mengalir kembali ke esofagus, kata Lauren Gerson, MD, associate professor medicine dan gastroenterology di Universitas Stanford.
2. Antasida saja mungkin tidah cukup. Untuk mulas yang timbul sesekali, antasida seperti Maalox atau Tums bisa bermanfaat. Tapi jika Anda mengalami simptom sekurangnya dua kali seminggu, atau jika sedemikian parahnya sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari Anda (misalnya membuat Anda tidak bisa tidur sepanjang malam), maka kunjungilah dokter Anda. Mungkin Anda adalah salah satu dari 10 persen orang Amerika yang mengalami acid reflux kronis, yang dikenal sebagai GERD, (gastroesophageal reflux disease). Kondisi seperti ini perlu ditangani dengan cara memutus aliran asam pada sumbernya, dan obat-obatan seperti Prilosec dan Nexium bisa membantu dengan cara menghentikan pemompaan asam di dalam perut. Kebanyakan obat-obatan jenis ini sekarang tersedia di toko-toko obat, tetapi jangan lupa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan diagnosis Anda. Boleh jadi dokter Anda akan menyarankan dosis yang lebih tinggi yang hanya melalui resep.
1. Mulas bukanlah satu-satunya simptom. Rasa seperti terbakar yang tidak nyaman di dalam dada Anda itu adalah tanda paling umum akan adanya penyurutan asam (acid reflux), namun sebagian orang tidak mengalaminya. Sebaliknya, mereka boleh jadi mengalami kesulitan menelan makanan dan bahkan sering mengalami batuk berdarah. Acid reflux terjadi ketika otot sfingter Anda (yang menghubungkan esofagus dengan perut) melakukan relaksasi pada saat yang salah, dan terlalu lama berada dalam keadaaan terbuka (otot sfingter biasanya terbuka selama beberapa detik ketika Anda menelan makanan), sehingga memungkinkan asam perut (stomach acid) mengalir kembali ke esofagus, kata Lauren Gerson, MD, associate professor medicine dan gastroenterology di Universitas Stanford.
2. Antasida saja mungkin tidah cukup. Untuk mulas yang timbul sesekali, antasida seperti Maalox atau Tums bisa bermanfaat. Tapi jika Anda mengalami simptom sekurangnya dua kali seminggu, atau jika sedemikian parahnya sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari Anda (misalnya membuat Anda tidak bisa tidur sepanjang malam), maka kunjungilah dokter Anda. Mungkin Anda adalah salah satu dari 10 persen orang Amerika yang mengalami acid reflux kronis, yang dikenal sebagai GERD, (gastroesophageal reflux disease). Kondisi seperti ini perlu ditangani dengan cara memutus aliran asam pada sumbernya, dan obat-obatan seperti Prilosec dan Nexium bisa membantu dengan cara menghentikan pemompaan asam di dalam perut. Kebanyakan obat-obatan jenis ini sekarang tersedia di toko-toko obat, tetapi jangan lupa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan diagnosis Anda. Boleh jadi dokter Anda akan menyarankan dosis yang lebih tinggi yang hanya melalui resep.
3. Mengabaikan adalah berbahaya. Jika dibiarkan saja tanpa dirawat, maka acid reflux yang kronis bisa meningkatkan resiko Anda terkena infeksi esofagal, ulkus (ulcers), luka pada esofagus, dan bahkan kondisi prakanker yang disebut esofagus Barrett, kata Julia LeBlanc, MD, seorang associate professor medicine dan gastroenterology di Universitas Indiana.
4. Wanita mempunyai peluang mengalami mulas yang sama dengan pria. Wanita cenderung mengalami penyakit ini selama masa kehamilan, dan sebagian mengalami lebih banyak simptom tepat sebelum haid. Obesitas adalah salah satu faktor resiko lainnya. “Berat badan berlebih membuat otot sfingter jadi tertekan, sehingga menimbulkan penyurutan (reflux),” kata Dr. Gerson.
5. Anda tidak perlu berpantang makan. Dokter Anda boleh jadi menasehati Anda untuk menghindari makanan pedas dan citrus karena makanan-makanan tersebut bisa melonggarkan otot sfingter pada sebagian orang, tapi sebenarnya makanan-makanan seperti ini tidak berpengaruh apa-apa. Nyatanya, sebuah studi yang dipimpin oleh Dr. Gerson menemukan bahwa menghindari makanan pedas, citrus dan cokleat tidak bisa mengurangi simptom pada partisipan yang menderita GERD. Buatlah catatan makanan Anda untuk melacak penyebab timbulnya symptom yang Anda alami; tidak ada alasan untuk menghentikan makanan yang Anda suka jika makanan tersebut tidak menimbulkan masalah.
6. Meninggikan tempat tidur boleh jadi membantu mengurangi symptom. Mengganjal bantal Anda dengan buku-buku telefon atau mengganjal kaki tempat tidur Anda dengan balok (selain hanya dengan menggunakan bantal berlapis). “Memerosokkan tubuh Anda ke bawah selama Anda tidur di malam hari bisa membantu melegakan esofagus Anda,” kata Dr. LeBlanc.
7. Jangan makan sebelum tidur. Tunggu dua jam setelah makan baru Anda boleh tidur. Ini akan memberi perut Anda banyak waktu untuk mencerna makanan dan mengosongkannya, kata dr. Gerson.
4. Wanita mempunyai peluang mengalami mulas yang sama dengan pria. Wanita cenderung mengalami penyakit ini selama masa kehamilan, dan sebagian mengalami lebih banyak simptom tepat sebelum haid. Obesitas adalah salah satu faktor resiko lainnya. “Berat badan berlebih membuat otot sfingter jadi tertekan, sehingga menimbulkan penyurutan (reflux),” kata Dr. Gerson.
5. Anda tidak perlu berpantang makan. Dokter Anda boleh jadi menasehati Anda untuk menghindari makanan pedas dan citrus karena makanan-makanan tersebut bisa melonggarkan otot sfingter pada sebagian orang, tapi sebenarnya makanan-makanan seperti ini tidak berpengaruh apa-apa. Nyatanya, sebuah studi yang dipimpin oleh Dr. Gerson menemukan bahwa menghindari makanan pedas, citrus dan cokleat tidak bisa mengurangi simptom pada partisipan yang menderita GERD. Buatlah catatan makanan Anda untuk melacak penyebab timbulnya symptom yang Anda alami; tidak ada alasan untuk menghentikan makanan yang Anda suka jika makanan tersebut tidak menimbulkan masalah.
6. Meninggikan tempat tidur boleh jadi membantu mengurangi symptom. Mengganjal bantal Anda dengan buku-buku telefon atau mengganjal kaki tempat tidur Anda dengan balok (selain hanya dengan menggunakan bantal berlapis). “Memerosokkan tubuh Anda ke bawah selama Anda tidur di malam hari bisa membantu melegakan esofagus Anda,” kata Dr. LeBlanc.
7. Jangan makan sebelum tidur. Tunggu dua jam setelah makan baru Anda boleh tidur. Ini akan memberi perut Anda banyak waktu untuk mencerna makanan dan mengosongkannya, kata dr. Gerson.
8. Turunkan berat tubuh Anda. Tidak perlu drastis, tapi menurunkan berat badan sebanyak 10 pond saja bisa membantu.
9. Kunyah permen karet. “Mengunyah permen karet meningkatkan produksi air liur, yang bisa membantu menetralkan asam,” kata Prateek Sharma, MD, anggota American Gastroenterological Association dan professor medicine pada Fakutas Kedokteran Universitas Kansas.
10. Gejala-gejalan (Simptom) serangan jantung. “Serangan jantung pada wanita kadang-kadang subtil dan sering dianggap sebagai penyurutan asam (reflux) karena keduanya sama-sama terasa sakit di bagian dada,” kata Dr. LeBlanc. “Ketika seorang wanita datang pada saya dengan penyakit yang dia kira adalah mulas (heartburn) yang serius, tapi setelah saya periksa ternyata penyakitnya tidak ada hubungannya dengan jantung.” Gejala yang memungkinkan Anda mengalami penyakit jantung dan Anda perlu menghubungi seorang kardiolog adalah: berkeringat, mengalami simptom (nausea, berkeringat, sakit di dada) selama melakukan latihan gerak badan atau bekerja keras, sakit di dada yang menjalar hingga ke leher atau bahu sebelah kiri, gejala mulas yang tidak terjadi segera setelah Anda makan, dan riwayat keluarga yang menderita serangan jantung. (By Abigail L. Cuffey, Woman's Day
Jum, Agu 19, 2011)
10. Gejala-gejalan (Simptom) serangan jantung. “Serangan jantung pada wanita kadang-kadang subtil dan sering dianggap sebagai penyurutan asam (reflux) karena keduanya sama-sama terasa sakit di bagian dada,” kata Dr. LeBlanc. “Ketika seorang wanita datang pada saya dengan penyakit yang dia kira adalah mulas (heartburn) yang serius, tapi setelah saya periksa ternyata penyakitnya tidak ada hubungannya dengan jantung.” Gejala yang memungkinkan Anda mengalami penyakit jantung dan Anda perlu menghubungi seorang kardiolog adalah: berkeringat, mengalami simptom (nausea, berkeringat, sakit di dada) selama melakukan latihan gerak badan atau bekerja keras, sakit di dada yang menjalar hingga ke leher atau bahu sebelah kiri, gejala mulas yang tidak terjadi segera setelah Anda makan, dan riwayat keluarga yang menderita serangan jantung. (By Abigail L. Cuffey, Woman's Day
Jum, Agu 19, 2011)
0 comments:
Post a Comment