Alat Temuan Baru Bantu Pengobatan Jantung Tanpa Operasi

In this Monday, March 11, 2013 photo, Atlanta cardiologist Dr. Spencer King demonstrates how a catheter is used to repair a diseased heart valve, at an American College of Cardiology conference in San Francisco. Many problems that used to require open-heart surgery now can be treated with minimally invasive procedures. (AP Photo/Jeff Chiu)
Associated Press/Jeff Chiu

SAN FRANCISCO (AP) —Anda mempunyai masalah jantung? Itu bisa diperbaiki, ada kemungkinan jantung Anda bisa diperbaiki tanpa harus operasi, dengan menggunakan alat-alat kecil yang disuntikkan melalui tabung ke dalam prmbuluh darah.

Perawatan jantung kini berada di tengah-tengah era transformasi. Banyak masalah-masalah yang dulu mengharuskan tulang dada Anda digergaji dan dada Anda dibelah untuk melakukan pembedahan sekarang bisa diatasi dengan hanya menggunakan sebuah alat kecil seperti penjepit, simpul atau penambal yang dimasukkan melalui sebuah tabung.

Prosedur yang minimal ini dulu biasa digunakan untuk mengangkat kotoran yang menyumbat arteri dan memperbaiki masalah-masalah ritme jantung yang jarang terjadi. Sekarang para pasien bisa mendapat perawatan katup jantung, detak jantung yang tak beraturan dan gangguan-gangguan lainnya—dengan tanpa melakukan bedah mayor. Kini para dokter bahkan sedang menguji cara-cara untuk mengobati tekanan darah tinggi dengan menggunakan beberapa dari pendekatan-pendekatan baru ini.

Semuanya dengan mengandalkan kateter—tabung berongga yang bisa membuat para dokter membakar habis dan membentuk kembali jaringan jantung (heart tissue) atau memperbaiki kerusakan-kerusakan melalui lubang-lubang kecil yang ada dalam pembuluh darah.

“Kateter ini adalah pengganti pisau bedah. Daripada membelah dada, kami mampu untuk memasukkan kateter melaui tungkai, kadang-kadang melalui lengan,” kata Dr. Spencer King dari St. Joseph's Heart and Vascular Institute di Atlanta. King adalah bekas presiden American College of Cardiology. Konferensi lembaga mereka yang diselenggarakan awal bulan ini membahas penelitian tentang perangkat baru ini.

“Banyak pasien yang mampu kembali ke rumah setelah menjalani priosedur ini selama sehari arau dua hari” bukannya tergolek di tempat tidur rumah sakit sambil menunggu luka bekas operasi sembuh. Prosedur ini bisa menimbulkan biaya yang lebih murah, meski biaya awal dari pemakaian perangkat baru ini sering kali bisa menyamai biaya jika harus tinggal di rumah sakit lebih lama.

Namun tidak semua orang bisa mendapat perawatan dengan kateter, dan beberapa perangkat yang baik mempunyai kelemahan dalam proses pengujiannya. Perangkat kateter yang lain yang ada di pasaran sekarang ini masih sangat baru sehingga diperlukan waktu selama beberapa tahun untuk membuktikan apakah hasil-hasilnya sama dengan hasil-hasil yang diharapkan dari prosedur bedah.

Tapi sudah terbukti, prosedur perawatan dengan kateter ini telah memungkinkan banyak orang yang terlalu tua atau terlalu lemah untuk menjalani operasi untuk mendapatkan perawatan bagi masalah-masalah yang kalau tidak segera ditangani bisa menimbulkan kematian bagi mereka.

“Anda bisa melakukan ini pada pasien yang berusia sembilan puluh tahun,” kata King.

Metode ini juga menawarkan sebuah pilihan bagi orang yang tidak bisa menggunakan pengencer darah (blood thinners) dalam jangka lama atau obat-obatan lainnya dalam proses pengobatan yang mereka jalani, atau orang yang tidak mendapat manfaat yang cukup dari obat-obatan seperti ini dan malah menjadikan penyakit mereka lebih parah.

“Metode ini membuka sebuah ladang yang sama sekali baru,” kata Dr. Hadley Wilson, kepala kardiologi di Carolinas HealthCare System di Charlotte. “Kami berharap bisa merawat lebih banyak pasien dengan cara yang lebih pasti, dengan hasil yang lebih baik.”

Bagi para pasien, hal ini krusial: Pastikan Anda dievaluasi oleh sebuah “tim jantung” yang di dalamnya termasuk seorang dokter bedah dan juga para dokter spesialis lain yang tidak memberi perawatan yang invasif. Banyak pasien sekarang yang mengambil perawatan apa saja yang ditawarkan oleh dokter spesialis yang mana saja yang dikirim pada mereka, dan para dokter spesialis itu kadang-kadang bersaing satu sama lain.

“Kami ingin menghindar dari masalah persaingan seperti ini” dan melakukan apa saja yang terbaik bagi para pasien, kata Dr. Timothy Gardner, seorang dokter bedah di Christiana Care Health System di Newark, Del., dan seorang juru bicara Persatuan Jantung Amerika. “Sudah semestinya tidak ada persaingan dalam hal ini.

Di bawah ini adalah masalah-masalah umum dan treatment yang baru bagi para pasien:

KATUB JANTUNG (HEART VALVES)

Jutaan orang mempunyai katub jantung (heart valves) yang bocor. Setiap tahun, lebih dari 100.000 orang di Amerika Serikat saja menjalani pembedahan untuk mengtasai masalah ini. Salah satu masalah katub jantung yang umum terdapat adalah katub aorta (aortic valve), yang merupakan pintu gerbang utama bagi jantung.

Katub aorta ini bisa menjadi kaku dan menyempit, hingga membuat jantung kesulitan memompakan darah melewati katub ini. Kalau tidak dilakukan operasi penggantian katub, maka separuh dari para pasien penderita kebocoran katub aorta ini akan tewas dalam dua tahun, namun masalahnya banyak di antara mereka yang tubuhnya terlalu lemah untuk menjalani operasi.

“Secara esensial, kebocoran katub aorta ini adalah vonis kematian,” kata Dr. John Harold, seorang spesialis jantung di Los Angeles yang juga merupakan presiden dari College of Cardiology.

Namun keadaan ini berubah lebih dari setahun lalu, ketika Edwards Lifesciences Corp. memenangkan persetujuan untuk menjual katub jantung buatan yang fleksibel dan cukup kecil untuk dimasukkan ke dalam kateter dan disusupkan di dalam katub jantung yang rusak tersebut. Mulanya alat tersebut hanya digunakan untuk para pasien yang tidak bisa dioperasi. Kemudian, pada musim gugur yang lalu, kegunaannya diperluas bagi mereka yang bisa menjalani operasi namun mempunyai resiko mengalami komplikasi yang tinggi.

Gary Verwer, 76, dari Napa, California, menjalani operasi jantung bypass pada tahun 1988 yang sangat beresiko karena kemudian dia mengalami gangguan pada katub aorta-nya.

“Masalahnya menjadi semakin buruk dari hari ke hari. Saya tidak bisa berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi tanpa harus berhenti duduk dan beristirahat,” katanya. Setelah diberi sebuah katub baru melalui sebuah kateter pada bulan April lalu di Universitas Stanford, “Segalanya berubah; perubahanya hampir secara seketika,” katanya. “Sekarang saya bisa berjalan hampir tiga mil sehari dan saya menikmatinya. Saya tidak lelah sama sekali.”

“Bagian dari prosedur bedah di mana dada Anda harus dibelah adalah bagian yang paling tidak nyaman,” katanya merujuk pada operasi bypass yang pernah dia alami. “Sangat menyenangkan saya tidak harus menjalani operasi itu lagi.”

Perawatan berbasis kateter bagi katub-katub jantung yang lain juga sedang diuji coba. Salah satunya adalah perangkat kateter bagi katub mitral (mitral valve)—Abbott Laboratories' MitraClip—mendapat review yang beragam dari para penasehat di Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika minggu ini; apakah cara perawatan ini akan disetujui oleh BPOM Amerika masih belum jelas. Namun perangkat ini sudah dijual di Eropa.

MASALAH RITME JANTUNG (HEART RHYTHM PROBLEMS)

Kateter-kateter ini bisa memuat alat-alat untuk menguapkan (vaporize) atau “mengkis” (“ablate”) serpihan-serpihan tisu jantung (heart tissue) yang bisa menimbulkan sinyal-sinyal abnormal yang mengontrol detak jantung. Prosedur ini biasanya dilakukan hanya untuk mengatasi masalah-masalah serius dan relatif langka, atau dalam proses bedah jika si pasien sedang menjalani operasi untuk tisu jantung lainnya.

Sekarang ablasi kateter digunakan untuk mengatasi masalah ritme jantung yang paling umum terdapat—fibrilasi atrial (atrial fibrillation), yang menyerang sekitar tiga juta orang Amerika dan 15 juta orang di seluruh dunia. Bilik-bilik atas dari jantung bergetar atau berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat. Hal ini menyebabkan darah berkumpul di dalam sebuah kantung kecil yang ada di dekat salah satu dari bilik-bilik ini. Gumpalan-gumpalan darah bisa terbentuk di dalam kantung tersebut dan berpindah ke otak, hingga menyebabkan stroke.

Ablasi bisa mengatasi masalah ritme jantung yang mendasar. Untuk mengatasi resiko stroke akibat darah yang menggumpal, beberapa alat baru digunakan untuk menyumbat atau menutup aliran darah tersebut keluar dari kantung. Hanya satu alat yang sudah mendapat persetujuan di AS sekarang ini—SentreHeart Inc.'s Lariat, semacam tali laso yang kecil yang digunakan untuk menutup kantung. Alat ini menggunakan dua kateter yang bekerja seperti sumpit. Salah satu dari tali laso ini dimasukkan  ke sebuah pembuluh darah dan kemudian masuk ke dalam kantung untuk membantu membimbing penempatan alat yang ditempatkan dalam kateter yang kedua yang disisipkan melalui bagian bawah tulang iga (ribs) ke bagian luar dari jantung, hingga kemudian menutup kantung tersebut.

Sebuah alat berbeda—Watchman buatan Boston Scientific Corp.—yang sudah dijual di Eropa dan di sebagian Asia, namun alat ini masih belum disetujui oleh BPOM AS untuk dijual di negara itu. Alat ini menyerupai sebuah payung kecil yang dimasukkan melalui sebuah pembuluh darah vena (vein) dan kemudian membuka di dalam jantung untuk menyumbat kantung yang mengalami gangguan. Hasil-hasil awal dari sebuah studi penting yang dirilis oleh perusahaan tersebut mengisyaratkan bahwa alat tersebut mempunyai sebuah kelemahan mendasar, hingga masa depan alat ini di AS masih belum pasti.

CACAT JANTUNG (HEART DEFECTS)

Sebagian orang mempunyai lubang pada dinding jantung mereka yang disebut gangguan atrial septal yang menyebabkan aliran darah menjadi tidak normal. Amplatzer buatan perusahaan St. Jude Medical Inc. adalah sebuah penambal terbuat dari kain yang dimasukkan melalui beberapa kateter untuk menyumbat lubang tersebut.

Patch (penambal) tersebut juga diuji untuk mengatasi cacat yang lebih umum—PFO, sebuah lubang yang timbul jika dinding jantung tidak menutup sebagaimana mestinya ketika lahir. Hal ini bisa meningkatkan resiko stroke. Dalam dua studi terbaru, alat ini tidak bisa mencapai tujuan utamanya yaitu untuk menurunkan resiko stroke berulang pada orang-orang yang pernah menderita stroke sebelumnya, namun sebagian dokter merasa gembira akan hasil-hasil yang lain dari alat ini.

PEMBULUH DARAH TERSUMBAT (CLOGGED ARTERIES)

Perawatan (treatment) berbasis kateter yang awal—balloon angioplasty—masih digunakan ratusan ribu kali setiap tahunnya di AS saja. Sebuah perusahaan Jepang, Terumo Corp., adalah salah satu perusahaan terkemuka dalam hal penemuan cara baru untuk menggunakan alat ini dengan cara lebih mudah pada pasien—melalui sebuah kateter yang dipasang di lengan bukannya di selangkangan.

Alat-alat yang baru yang bisa membantu membuat arteri terbuka dan kemudian musnah dengan sendirinya seiring waktu, yang ditujukan untuk mengurangi resiko terjadinga penggumpalan darah, kini juga sedang diuji tahap akhir.

TEKANAN DARAH TINGGI (HIGH BLOOD PRESSURE)

Sekitar 75 juta orang Amerika dan 1 miliar orang di seluruh dunia mengalami tekanan darah tinggi, sebuah resiko utama bagi serangan jantung. Para peneliti kini sedang menguji sebuah cara penyembuhan berjangka lama bagi tekanan darah tinggi yang berbahaya yang tidak bisa diatasi dengan berbagai macam obat.

Caranya dengan menggunakan sebuah kateter dan gelombang radio untuk mematikan saraf-saraf, yang terletak di dekat ginjal, yang bisa memicu tekanan darah tinggi. Paling tidak satu alat telah disetujui di Eropa dan beberapa perusahaan kini sedang menguji beberapa alat di AS.

“Kami sangat senang dengan adanya alat ini,” kata Harold, presiden Institut Kardiologi. Alat ini menawarkan harapan untuk “secara esensial mengobati tekanan darah tinggi.” (By MARILYNN MARCHIONE | Associated Press – Mon, Mar 25, 2013)
___
Marilynn Marchione can be followed at http://twitter.com/MMarchioneAP
http://news.yahoo.com/heart-repair-breakthroughs-replace-surgeons-knife-153757671.html

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger